x

3 Alasan Haram Timnas Indonesia Remehkan Hong Kong

Selasa, 16 Oktober 2018 10:57 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Timnas Hong Kong

INDOSPORT.COM - Timnas sepak bola Indonesia akan kembali mengikuti kompetisi Piala AFF tahun ini untuk menuntaskan rasa penasaran tidak pernah juara dalam 11 edisi ke belakang.

Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia tidak pernah menjadi yang terbaik di Asia Tenggara karena selalu gagal ketika sudah mencapai partai puncak Piala AFF.

Demi mewujudkan hasrat mengangkat Piala AFF 2018 kali ini, pelatih sementara Bima Sakti beserta jajaran tim manajemen menyiapkan laga uji coba demi mematangkan segala persiapan terkait taktik dan strategi yang akan dipakai di medan perang nantinya.

Pertandingan persahabatan juga dapat menyatukan kesamaan pikiran dari para pemain yang ada di skuat Garuda kelak saat berkompetisi di ajang Piala AFF 2018.

Baca Juga

Uji coba sebelumnya berhasil dilewati Irfan Jaya dan kawan-kawan dengan gemilang usai menggasak Myanmar tiga gol tanpa balas.

Selanjutnya, mereka sudah ditunggu oleh Hong Kong di laga uji coba terakhir di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.

Dari rekor pertemuan, Indonesia boleh berbangga diri karena perkasa atas calon lawannya itu. Meski begitu, ada faktor lain yang menyebabkan Indonesia dilarang meremehkan skuat asuhan Gary White itu.

Baca Juga

Berikut INDOSPORT rangkum dalam tiga alasan Indonesia haram untuk meremehkan Hong Kong di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang nanti.


1. Permainan Keras Hong Kong Bisa Rugikan Timnas Indonesia

Boaz Solossa (kanan).

Insiden yang tidak ingin diingat lagi oleh pemain Timnas Indonesia yang tidak dipanggil kali ini, Boaz Solossa, adalah cedera parah yang ia terima di laga melawan Hong Kong di pertandingan persahabatan.

Saat itu, Indonesia bersama pelatih Ivan Kolev sedang mempersiapkan diri dalam ajang Piala Asia 2007.

Ketika Indonesia sudah unggul dua gol berkat Bambang Pamungkas dan gol bunuh diri pemain Hong Kong, Boaz sedang melakukan akselerasi menusuk lini pertahanan lawan.

Salah satu pemain Hong Kong yang tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, melancarkan tekel keras demi menghentikan pemain asal Papua itu.

Baca Juga

Aksi tak terpuji pemain Hong Kong di laga yang hanya bertajuk persahabatan itu mengakibatkan Boaz mengalami patah kaki.

Akibatnya, selain absen dalam ajang Piala Asia, Boaz dikabarkan sempat ingin pensiun dini karena cedera parah yang dialaminya meskipun hal tersebut (pensiun) tidak terjadi.

Pada pertandingan nanti, Indonesia harus berhati-hati dengan permainan keras yang dilakukan oleh penggawa Hong Kong.

Jika tidak, bukan tidak mungkin pemain seperti Febri Haryadi, Irfan Jaya, atau Stefano Lilipaly akan merasakan hal yang sama dengan Boaz 11 tahun yang lalu.


2. Ranking FIFA Hong Kong Lebih Tinggi

LOGO FIFA.

Ini adalah fakta yang harus diterima oleh Timnas Indonesia bahwa mereka memiliki ranking dunia yang lebih rendah dari calon lawannya itu. Saat ini Indonesia masih berada di posisi ke-164, sedangkan Hong Kong berada di peringkat ke-143 dunia.

Baca Juga

Memang ranking Indonesia berada di bawah karena sempat dibekukan oleh FIFA akibat dualisme kompetisi yang terjadi di dalam negeri. Akan tetapi, tetap saja pasti ada alasan Hong Kong bisa berada dalam posisi yang lebih baik dari Indonesia.

Pada dasarnya, peringkat yang ada di FIFA tercermin dari prestasi atau capaian yang didapat masing-masing negara di dunia.

Sebagai contoh, untuk saat ini yang terbaik di dunia ditempati oleh Prancis yang meraih juara Piala Dunia 2018 dan Belgia yang menyandang predikat sebagai peringkat ketiga di Piala Dunia 2018. 


3. Terdapat Banyak Pemain Naturalisasi

3 Pemain Hong Kong yang merupakan pemain naturalisasi.

Percaya atau tidak, Timnas Indonesia biasanya selalu kesulitan jika berhadapan dengan suatu negara yang memiliki banyak pemain naturalisasi.

Sebut saja saat final Piala AFF 2004, Indonesia yang saat itu dilatih oleh Peter White harus menyerahkan gelar juara kepada Singapura yang diperkuat sejumlah pemain naturalisasi.

Baca Juga

Filipina sebagai negara Asia Tenggara yang telah berkembang menjadi salah satu raksasa ASEAN juga tak lepas dari sejumlah pemain naturalisasi. Bahkan Indonesia pernah dibantai 0-4 oleh Filipina pada Piala AFF 2014 lalu.

Hal yang sama mungkin akan terjadi oleh Hong Kong yang membawa delapan pemain naturalisasi termasuk penyerang PSM Makassar, Alessandro Ferreira Leonardo.

Selain Alessandro Ferreira Leonardo, terdapat beberapa pemain naturalisasi lainnya di Timnas Hong Kong, yakni Daniel Cancela dari Spanyol dan Andrew James Russel asal Inggris.

Belum berhenti sampai di situ, terdapat pula winger asal Inggris Jaimes Anthony McKee, Giovane Alves Da Silva (Brasil), Paul Oliver Ngue (Kamerun), dan Alexander Oluwatayo Akande (Nigeria).

Jika Indonesia tidak mengerahkan kekuatan terbaiknya, rasanya akan menjadi tidak mudah untuk menaklukan negara bekas jajahan Inggris itu.

Terus Ikuti Update Seputar Timnas Indonesia dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM