x

4 Penunjukan Manajer Sepak Bola Paling 'Absurd'

Jumat, 16 November 2018 08:08 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Arum Kusuma Dewi
Mantan pelatih Leicester City, Claudio Ranieri berpotensi gantikan Walter Mazzarri sebagai pelatih Watford.

INDOSPORT.COM - Claudio Ranieri kembali ke Liga Primer Inggris setelah resmi teken kontrak dengan klub promosi Liga Primer Fulham, Rabu (14/11/18). Pria Italia tersebut pernah melatih Leicester sebelum pindah ke Nantes.

Fulham memecat pelatih Slavisa Jokanovic setelah The Cottagers menderita sembilan kekalahan dari 12 laga Liga Primer Inggris plus kebobolan 31 gol. Tugas pertama Ranieri adalah mendampingin Fulham dalam laga melawan Southampton pada 24 November 2018 mendatang usai jeda internasional.

Ranieri pernah melatih beberapa klub papan atas seperti AS Roma dan Chelsea. Namun, dia mengejutkan dunia dengan membawa Leicester City yang bukan siapa-siapa jadi juara Liga Primer Inggris 2015/16. Sayangnya, kisah manis ini tak berlanjut di musim berikutnya saat The Foxes tertatih-tatih naik dari zona degradasi. Ranieri pun dipecat.

Baca Juga

Banyak fans yang terkejut Ranieri kembali ke Fulham. Lepas pernah membawa Leicester meraih trofi, mereka tak yakin kesuksesan itu akan terulang. Namun, para netizen dengan nada setengah bercanda mengatakan Ranieri masih lebih baik ketimbang David Moyes yang gagal di Manchester United atau eks pelatih Everton Sam Allardyce.

Di dunia sepak bola, terkadang penunjukan seseorang jadi pelatih bisa mengejutkan karena berbagai faktor. Hasilnya pun beragam, ada yang cukup berhasil ada yang gagal total. Berikut penunjukan pelatih klub sepak bola yang paling mengejutkan sebagaimana dilansir berbagai sumber.


1. Avram Grant (Chelsea)

Avram Grant

Siapa itu Avram Grant? Pertanyaan ini wajar saja terlintas karena dia bukan sosok pelatih papan atas seperti Fabio Capello atau Sven Goran-Eriksson. Dia ditunjuk dadakan setelah Mourinho didepak pada 2007 oleh sang pemilik super kaya Roman Abramovich yang punya ambisi wah.

Grant ditunjuk karena kedekatan dengan sang miliarder. Penagalam Grant hanya menangani klub Israel, bukan klub papan atas Eropa.

Menjadi pelatih interim, prestasi Grant adalah membawa The Blues menjadi runner up Liga Champions Eropa 2007/08 (kalah dramatis lewat adu penalti oleh rival abadi Manchester United) dan peringkat dua di kompetisi domestik.

Baca Juga

Hasil runner-up jelas tak memuaskan sang pemilih sekalipun cukup baik bagi pelatih dadakan tanpa pengalaman seperti pria Israel tersebut. Grant pun didepak. Saat ini, pria 63 tahun yang pernah menangani Portsmouth dan West Ham menjadi penasehat teknis klub India NorthEast United.

Gary Neville (Valencia)

Bek legendari Manchester United memang jago memblok lawan dan kerap mengkritik siapa saja di media karena profesinya sebagai komentator Sky Sports. Tetapi, dia juga punya cacat saat jadi pelatih.

Valencia adalah salah satu klub yang cukup disegani di Spanyol. Penunjukkan Neville yang minim pengalaman jelas mengejutkan. Hasilnya pun bisa ditebak.

Kinerja El Che justru memburuk dengan hanya tiga kali menang dari 14 laga. Parahnya lagi, Valencia sempat dihajar tuju gol oleh Barcelona.

Akibatnya, Neville didepak setelah empat bulan di Spanyol. Bukti bahwa seorang pemain hebat tak selalu jadi pelatih jempolan juga.


2. Mauricio Pochettino (Southampton)

Son Heung-min dan Mauricio Pochettino saat laga West Ham United vs Tottenham Hotspur.

Saat ini dia dikenal sebagai pelatih Tottenham bertangan dingin (sekalipun belum meraih trofi). Tetapi awal dia menjadi pelatih Southampton justru banyak yang terkejut. Kenapa?

Karena pria tampan asal Argentina ini tak bisa berbahasa Inggris. Selama bertahun-tahun dia berbicara via penerjemah sebelum akhirnya lancar.

Poch yang sebelum di Southampton membawa Espanyol keluar dari jurang degradasi ini sekarang dikenal sebagai pelatih yang membawa Tottenham mampu bersaing di Liga Primer Inggris selama tiga tahun terakhir. Dirinya juga sempat diincar Real Madrid namun pelatih 46 tahun ini menolak karena masih terikat kontrak dengan Spurs.

Rafael Benitez (Chelsea)

Rafa termakan omongan sendiri saat mengatakan tak akan mau melatih Chelsea lagi. Tetapi, akhirnya dia sendiri menjadi pelatih sementara The Blues, November 2012.

Baca Juga

Agak aneh juga memang karena dikabarkan Liverpool masih merindukannya kembali setelah pria tambun asal Spanyol itu membawa The Reds meraih gelar Liga Champions Eropa 2004/2005.

Lepas fans Chelsea sebenarnya tak menginginkannya, Rafa membawa klub London barat tersebut meraih gelar Liga Europa musim 2012/2013. Di musim berikutnya, pelatih Newcastle itu pindah ke Napoli.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

Tottenham HotspurClaudio RanieriLeicester CityMauricio PochettinoFulhamLiga Primer InggrisBola InternasionalTRIVIA

Berita Terkini