Pertandingan Klasik: Laga Persija Jakarta vs PSMS Medan, Juara Bersama Perserikatan 1975

INDOSPORT.COM - Pertandingan klasik pekan ini akan membahas pertarungan panas Persija Medan vs PSMS Medan di era perserikatan pada 1975 silam. Kala itu, baik Persija dan PSMS akhirnya dinobatkan sebagai juara bersama era perserikatan 1975.

Kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2018 akan segera menentukan siapa yang menjadi juaranya. Dan klub ibu kota, Persija Jakarta, berpeluang besar untuk mengakhiri puasa gelar mereka di pekan ke-34, Minggu (09/12/18) besok.

Persija Jakarta harus menghadapi perlawanan dari Mitra Kukar di pekan terakhir, dengan laga yang akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Ribuan Jakmania tentu akan menghadiri pertandingan penting ini untuk menjadi saksi jika Persija memang juara Liga 1 2018.

Dengan kemungkinan menjadi juara sangat besar, tentu ada bagusnya kita mengingat kembali pertandingan klasik saat Persija Jakarta menjadi juara sepak bola Indonesia, era perserikatan.

Namun, uniknya Persija Jakarta tidak sendirian saat menjadi juara perserikatan pada tahun 1975 silam. Ya, mereka menjadi juara bersama, satu-satunya tahun kompetisi yang menasbihkan dua klub menjadi juara, Persija bersama PSMS Medan.

Khusus artikel spesial ini, INDOSPORT akan membahas pertandingan final perserikatan tahun 1975 yang membuat Persija Jakarta vs PSMS Medan menjadi juara bersama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

1. Final Perserikatan 1975 yang Bersejarah

Era perserikatan memang dikenal dengan masa keemasan Persija Jakarta. Bahkan, pada era 70-an, kasta tertinggi sepak bola Indonesia hanya dua tim yang mendominasi, yaitu Persija dan PSMS Medan.

Hanya Persebaya Surabaya yang mampu sedikit merusak dominasi Persija Jakarta dan PSMS Medan pada tahun 1978 silam. Yang unik adalah perserikatan pada tahun 1975, dengan Persija dan PSMS ditasbihkan sebagai juara bersama.

Momen langka ini berawal dari laga final yang mempertemukan dua tim klasik ini, Persija Jakarta vs PSMS Medan. Bahkan pertandingan ini merupakan kali pertama keduanya bertemu di laga final.

Partai final yang dilangsungkan di Stadion Senayan (nama lawas SUGBK) tepatnya pada tanggal 8 November 1975 itu bahkan mencatat rekor penonton sebanyak 125 ribu orang. Bisa terbayang bukan seberapa seru laga ini pada waktu tersebut?

Pertandingan Persija Jakarta vs PSMS Medan di kompetisi perserikatan 1975 silam ini memang berjalan sangat seru. Berikut INDOSPORT coba ulas sedikit jalannya pertandingan yang berakhir dengan juara bersama kedua tim.

2. Jalannya Pertandingan Persija Jakarta vs PSMS Medan

Suporter PSMS Medan bersorak-sorai saat laga baru berjalan 10 menit, di mana Parlin Siagian mencetak keunggulan untuk PSMS ke gawang Persija yang dijaga oleh Sudarno.

Permainan keras tipikal PSMS Medan memang terlihat sejak awal pertandingan, meski saat itu hujan deras mengguyur lapangan Stadion Senayan. Namun, Persija sukses menyamakan kedudukan lewat gol Andi Lala, skor imbang ini pun membuat tensi pertandingan semakin memanas.

Tensi panas pun memuncak menjadi sebuah konflik yang meledak setelah Iswadi Idris dikartu merah karena tekel keras ke pemain PSMS Medan. Oyong Liza, yang saat itu menjabat sebagai kapten Persija tidak terima dengan hukuman tersebut.

Perkelahian fisik pun terjadi di tengah lapangan. Bahkan pelipis pemain PSMS, Nobon luka karena pukulan dari sejumlah pemain Persija. Pertarungan ini reda setelah aparat keamanan turun tangan ke lapangan.

3. Persija Jakarta dan PSMS Medan Juara Bersama

Ketua Umum PSSI saat itu, yaitu Kardono akhirnya turun ke lapangan. Dialog dilakukan oleh Kardono kepada manajer kedua tim.

"Pertandingan terlalu panas, riskan jika ini dipaksa lanjut," ucap Kardono saat itu.

Sebagai solusi titik tengah, Ketua Umum PSSI itu pun memutuskan Persija dan PSMS menjadi juara perserikatan tahun 1975.

Gelar juara bersama Persija dan PSMS ini ditetapkan dalam SK Ketum PSSI Nomor 95 Tahun 1975 tentang Dwi Juara Nasional PSSI 1973/75, yang resmi dikeluarkan pada tanggal 8 November 1975.