x

4 Pelatih yang Tak Pernah Jadi Pemain Sepak Bola Profesional

Selasa, 7 April 2020 08:33 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Yohanes Ishak
Ilustrasi Taktik dan Papan Tulis.

INDOSPORT.COM – Sebagian besar dari penggemar menganggap sepak bola sebagai permainan yang memiliki wawasan dan visi yang luas, dan berharap sebuah tim dilatih oleh orang-orang yang memahami setiap aspek dari permainan.

Memiliki seorang manajer yang dirinya sendiri adalah seorang pemain sepak bola memang tampaknya ideal. Tapi, bagaimana jika sang pelatih bahkan tak pernah memiliki latar belakang sebagai pesepak bola profesional?

Anehnya, ada beberapa manajer hebat yang tidak pernah memainkan pertandingan profesional tunggal dalam karier mereka di dunia sepak bola.

Jika Anda langsung membayangkan ada nama Jose Mourinho, bisa dikatakan Anda salah. Juru taktik asal Portugal ini memang tidak pernah dibahas rekam jejaknya sebagai pemain.

Baca Juga
Baca Juga

Hal itu terjadi karena ia pernah bermain di klub-klub yang kurang terkenal, namun setidaknya pelatih yang kini melatih Tottenham Hotspur tersebut pernah merasakan menjadi pesepak bola.

Ya, mantan pelatih Chelsea, Real Madrid, dan Inter Milan ini pernah bermain untuk Rio Ave, Belenenses, Sessimbra, dan Comercio, di mana nama-nama klub tersebut berasal dari negara kelahirannya sendiri.

Berikut INDOSPORT telah menyajikan empat manajer top yang tidak pernah bermain sepak bola secara profesional, seperti dikutip dari laman 90min.


1. Andre Villas-Boas

Andre Villas-Boas, mantan pelatih klub Liga Inggris, Chelsea dan Tottenham Hotspur.

Mendapatkan kualifikasi kepelatihannya saat bekerja di bawah naungan Bobby Robson di Porto, Andre Villas-Boas selalu tampak ditakdirkan untuk hal-hal hebat, meskipun dengan cara yang tidak jelas.

Setelah mengabdi sebagai asisten pelatih Jose Mourinho, Villas-Boas tergugah untuk mengejar karier sebagai manajer dan mendapatkan pekerjaan di Liga Primeira bersama Academica de Coimbra pada awal musim 2009/10.

Hanya dalam satu musim, ia mengubah tim yang terancam degradasi menjadi klub tengah klasemen yang solid sebelum bergabung dengan Porto. Ia memenangkan dua gelar liga dan Liga Europa dalam satu musim di Porto sebelum menjadi pelatih di Chelsea dan Tottenham Hotspur.

Gerard Houllier

Gerrard Houllier, mantan pelath Liverpool.

Salah satu manajer paling ikonik dalam sejarah Liverpool ialah, Gerard Houllier, di mana dirinya tidak pernah memainkan pertandingan sepak bola profesional dalam hidupnya.

Houllier, yang melayani klub antara 1998 dan 2004, memenangkan treble pada musim 2000/01, mengantongi Piala FA, Piala Liga, serta Piala Europa. Pria berusia 71 tahun adalah salah satu dari sedikit manajer yang memenangkan Ligue 1 dengan dua klub berbeda.

Gelar pertama diraihnya bersama Paris Saint-Germain di musim 1985/86 dan menambahkan dua gelarnya bersama Olympique Lyonnais pada 2005 hingga 2007. Ia juga melatih tim nasional Prancis pada 1992 dan 1993.


2. Carlos Alberto Parreira

Carlos Alberto Parreira, mantan pelatih Atletico Madrid dan Valencia.

Terpilih sebagai Pelatih Nasional Terbaik IFFHS di Dunia pada 2005, Carlos Alberto Parreira memulai kariernya bukan sebagai pesepak bola profesional, tetapi seorang pelatih.

Parreira menarik perhatian dunia selama waktunya dengan Fluminense, ketika ia memimpin mereka ke dua gelar liga dan menyelamatkan mereka dari kebangkrutan. Ia juga pernah menjadi pelatih untuk Valencia, Sao Paulo dan Atletico Madrid.

Parreira, yang memegang rekor untuk menghadiri turnamen final Piala Dunia paling banyak sebagai manajer dengan enam penampilan, memimpin Brasil meraih kemenangan di Piala Dunia 1994, Copa América 2004, dan Piala Konfederasi 2005.

Baca Juga

Arrigo Sacchi

Arrigo Sacchi mantan pelatih AC Milan.

Setelah gagal masuk ke klub amatir asal Italia, Baracca Lugo, Arrigo Sacchi memilih untuk mulai karier manajerialnya di awal 2000-an. Terobosannya datang ketika ia pindah ke Fiorentina sebagai pelatih tim muda.

Pekerjaan yang baik dengan tim muda, membuat Parma tertarik untuk merekrutnya, yang saat itu mereka berada di Serie C Italia. Sacchi berhasil mendorong merek ke Serie B dan bahkan mengalahkan AC Milan di Coppa Italia.

Milan terkesan dengan kemampuannya, dan memutuskan untuk mempekerjakannya. Sacchi membawa dua Piala Eropa kembali ke San Siro, dan membangun salah satu tim terbaik dalam sejarah.

Atletico MadridLiverpoolChelseaJose MourinhoAC MilanInter MilanTottenham HotspurFiorentinaValenciaParmaAndre Villas-BoasArrigo SacchiCarlos Alberto ParreiraParma Calcio 1913Bola Internasional

Berita Terkini