x

3 Program PSSI yang Baru Ada di Masa Kepemimpinan Edy Rahmayadi

Minggu, 20 Januari 2019 14:31 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmaydi.

INDOSPORT.COM - Edy Rahmayadi resmi mundur dari jabatan Ketum PSSI. Berikut 3 program unggulan PSSI di masa kepemimpinan Edy Rahmayadi. 

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi, resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Edy Rahmayadi dilakukan pada acara Kongres Tahunan PSSI, Minggu (20/01/19) di Bali. 

Keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat Edy Rahmayadi pernah mengungkapkan bahwa dirinya tetap akan mengemban tugas sebagai Ketum PSSI hingga tahun 2020 mendatang. 

Baca Juga

Edy mengungkapkan bahwa ia akan menjalankan program yang telah disusun. Beberapa program PSSI di masa kepemimpinan Edy Rahmayadi memang merupakan program baru dan fresh. 

Berikut 3 program PSSI yang baru ada di masa kepemimpinan Edy Rahmayadi.


1. Kerja Sama dengan Jepang

Para pemain FC Tokyo mengangkat piala kemenangan atas uji coba dalam merayakan 60 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang.

Pada tahun 2017 lalu, PSSI menandatangani nota kerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA). Program ini dirasa sangat penting untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara Asia lainnya. 

Kerja sama antara PSSI dan JFA sendiri meliputi pemain, pelatih, wasit, manajemen, pembinaan usia muda, bisnis, media, dan sebagainya. 

Contoh konkret dari kerja sama antara PSSI dan JFA adalah Ditunjuknya Toshiyuki Nagi sebgai Direktur Teknik Wasit PSSI. 

Selain itu, ada juga Kensuke Takahashi yang ditunjuk menjadi pelatih Timnas Futsal Indonesia. Kerja sama antara PSSI dan JFA juga ditandai dengan pertandingan uji coba antara Tokyo FC vs Bhayangkara FC. 


2. Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia)

Presiden Joko Widodo membubuhkan tanda tangan pada buku Filanesia bersama Ratu Tisha.

Filanesia adalah sebuah filosofi yang akan menjadi fondasi dan karakter sepak bola Indonesia, baik untuk pembinaan usia dini sampai profesional dari segi individu maupun tim. 

Filanesia sendiri sudah dituangkan dalam buku Kurikulum Pendidikan Sepak Bola Indonesia. 

Program ini dijalankan dan diawasi oleh Direktur Teknik PSSI, Danurwindo. Filosofi ini memberikan panduan dalam hal lingkup sepak bola, seperti penjenjangan latihan berdasarkan usia, pengembangan teknik pemain, dan ciri-ciri bermain di lapangan.


3. Elite Pro Academy

Jumpa pers acara Garuda Select Elite Pro Academy yang dihadiri Ratu Tisha dan legenda Chelsea, Dennis Wise.

Program Elite Pro Academy dari PSSI merupakan salah satu tonggak sejarah dalam kompetisi usia muda. Elit Pro Academy adalah sistem pembinaan PSSI melalui jalur profesional dan membuat kompetisi Liga 1 U-16 dan Liga 1 U-2019. 

Selain pembinaan jalur profesional melalui Elite Pro Academy, PSSI juga melakukan pembinaan melalui jalur amatir. Mulai dari kompetisi U-13, U-15, U-17 dan tim utama yang diikuti tim amatir dan sekolah-sekolah sepak bola yang kompetisinya digulirkan oleh Asprov masing-masing.

Baca Juga

Dengan pembinaan usia muda yang berkelanjutan tersebut, PSSI mengharapkan Timnas Indonesia akan lebih berprestasi kedepannya. Bahkan, target utama PSSI adalah meloloskan Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024. 

Ikuti Terus Berita Liga Indonesia dan Sepak Bola Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

JepangPSSIEdy RahmayadiLiga IndonesiaFilanesiaTRIVIA

Berita Terkini