x

3 Alasan Piala Presiden Sebaiknya Tidak Digelar

Selasa, 29 Januari 2019 05:59 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Coro Mountana

INDOSPORT.COM – Induk sepak bola Indonesia, PSSI, memastikan akan menggelar turnamen pramusim Piala Presiden. Ajang ini padahal sebelumnya tidak direncanakan untuk dihelat.

PSSI pada awalnya ingin menyelesaikan Piala Indonesia sebagai persiapan jelang kompetisi Liga 1 2019. Akan tetapi, pihak sponsor mengingikan adanya kesinambungan Piala Presiden dari tahun sebelumnya.

"Pihak sponsor juga berharap ada kesinambungan dengan (Piala Presiden) yang lalu," ujar Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Sabtu (26/01/19).

Baca Juga

Piala Presiden telah berjalan selama tiga edisi. Turnamen ini memang menjadi persiapan tim-tim Liga 1 sebelum berkiprah di ajang sesungguhnya dan kehadirannya selalu menjadi oase di tengah masa jeda.

Akan tetapi, melihat kondisi sepak bola Indonesia yang tengah kondisi karut-marut dari sisi penjadwalan, Piala Presiden terasa menyesakkan untuk dihelat tahun ini.

Maka dari itu, berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkum 3 alasan Piala Presiden sebaiknya tidak digelar.


1. PSSI Harus Konsisten

Pertemuan Iwan Budianto dengan BOPI

PSSI sebelumnya menjadikan Piala Indonesia sebagai persiapan bagi klub Liga 1 menyongsong kompetisi Liga 1 2019. Mereka bahkan memperbolehkan tim-tim menggunakan pemain seleksi, baik lokal maupun asing.

Namun demikian, Piala Indonesia tiba-tiba harus mengalah dengan kehadiran Piala Presiden. Turnamen rutin itu padahal sebelumnya tidak masuk perencanaan di tahun 2019.

"Dulu awalnya, Piala Presiden tidak dijadwalkan tahun ini," papar Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Sabtu (26/01/19) lalu.

"Piala Indonesia yang sedikit mengalah. Artinya, medio Maret saat gelaran Piala Presiden nanti, Piala Indonesia kami jadwal lagi untuk babak 16 besar, 8 besar, semifinal sampai final.”

Baca Juga

PSSI seharusnya konsisten dengan keputusannya. Dengan demikian, Piala Indonesia wajib diselesaikan sehingga Liga 1 2019 tidak menanggung beban turunan dari tahun sebelumnya.

Jika Piala Presiden tidak jadi digelar, hal tersebut menjadi bukti konsistensi PSSI. Pecinta sepak bola Indonesia tentu sudah jengah dengan sikap terlalu fleksibel soal penjadwalan dan pengambilan keputusan.


2. Memberatkan Kontestan Liga 1

Ilustrasi logo Liga 1 2019.

Gelaran Piala Presiden akan mengulur waktu penyelenggaraan Piala Indonesia. Liga 1 akhirnya juga akan menjadi korban karena dijejali dengan turnamen rasa pramusim yang masih belum juga tuntas.

Liga 1 yang dimulai pada bulan Mei (tepat pada awal bulan Ramadan) masih harus ‘diganggu’ oleh Piala Indonesia padahal kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu sudah terganggu saat sebelumnya diputuskan akan digulirkan.

Baca Juga

Betapa tidak, Liga 1 baru dimulai bulan Mei karena agenda politik Pemilihan Presiden (Pilpres). Hal tersebut membuat waktu penyelenggaraan kian molor bahkan diprediksi berakhir pada bulan Desember akhir.

Dengan masih dijejali Piala Indonesia yang digeser Piala Presiden, jadwal Liga 1 berpotensi kembali runyam. Klub lagi-lagi akan menjadi korban, belum lagi jika agenda uji coba Timnas Indonesia yang nantinya akan ikut dikorbankan juga.


3. Terlalu Kompetitif

Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts dalam jumpa pers.

Piala Presiden terkenal terlalu kompetitif untuk ukuran turnamen pramusim. Hadiah yang diperebutkan bahkan tergolong lumayan tinggi.

Mantan pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, pernah menyindir gelaran Piala Presiden 2018 yang terlalu dianggap serius oleh klub-klub.

"Di sini (Indonesia) sepak bola ada dikarenakan uang, hadiah. Jadi seperti ada kompetisi sebelum ada kompetisi sesungguhnya. Ini tidak bagus bagi perkembangan sepak bola," ungkap Robert seusai laga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage Bandung, Jumat (26/01/18) silam.

Baca Juga

"Indonesia kayaknya harus belajar menyeimbangkan segala hal. Ini baru pramusim bukan World Cup yang harus hidup-mati. Musim lalu, Bali United pecat pelatih, kita lihat di sini (Persib) juga.”

Klub sewajarnya mempersiapkan tim sebaik mungkin dengan pemusatan latihan dan uji coba yang efektif. Turnamen besar seringkali membuat tim habis bensin terlebih dahulu sebelum kompetisi yang sesungguhnya.

Selain itu, turnamen yang terlalu tekat berisiko memakan korban cedera. Selain itu, kita masih ingat bahwa Bali United dan Persija Jakarta harus terdistraksi di AFC Cup karena turut berlaga di Piala Presiden.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

PSSIPiala PresidenLiga IndonesiaLiga 1TRIVIA

Berita Terkini