Performa Buruk di Paruh Musim 2018/19, 4 Pelatih Ini Terancam Dipecat
INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola di Benua Eropa sudah separuh jalan. 4 pelatih ini terancam dipecat karena performa buruk.
Kompetisi sepak bola di liga-liga elite Eropa sudah setengah jalan. Seperti Liga Primer Inggris yang akan memasuki pekan ke-25, dan Serie A Italia yang akan menggelar pekan ke-22.
Di separuh musim berjalan ini, ada beberapa klub yang menampilkan performa sangat apik seperti Liverpool yang memuncaki klasemen Liga Primer Inggris.
Dan ada juga Juventus di Serie A Italia yang masih belum terkalahkan dalam 21 pertandingan liga. Akan tetapi, ada juga beberapa klub yang penampilannya buruk dan tak sesuai harapan.
Selain pemain, yang biasanya menjadi sorotan saat sebuah tim bermain buruk adalah sang pelatih. Tak jarang, pemecatan terjadi di tengah musim karena klub yang dipimpinnya tampil mengecewakan.
Dan di musim 2018/19 ini setidaknya ada 4 pelatih yang posisinya sedang terancam, berikut INDOSPORT merangkumnya.
1. Claude Puel
Musim lalu, Claude Puel mampu membuat Leicester City merangkak dari peringkat ke-18 hingga akhirnya finis ke-9 di klasemen akhir Liga Primer Inggris 2017/18.
Akan tetapi di musim 2018/19 ini, dari 24 pertandingan Leicester City baru mengumpulkan 32 poin saja dan menempati peringkat ke-11.
Leicester City baru meraih 9 kemenangan dan menderita 10 kekalahan, serta 5 kali bermain imbang. Permainan Leicester City yang angin-anginan dan naik turun ini membuat posisi Claude Puel terancam.
Untuk mengamankan posisinya, Claude Puel setidaknya harus konsisten membawa Leicester di 10 besar klasemen. Namun hal itu tak akan mudah, mengingat Leicester City akan menghadapi Manchester United, Tottenham Hotspur, dan Watford dalam tiga laga mendatang.
2. Luciano Spalleti
Meski berada di peringkat ke-3 klasemen sementara Serie A Italia, namun Inter Milan tampaknya belum puas. Karena peringkat ketiga saja tak cukup untuk sebuah klub seperti Inter Milan.
Klub yang meraih treble winners pada tahun 2010 itu terpaut 19 poin dari pemuncak klasemen, Juventus. Jarak yang begitu jauh itu membuat peluang Inter untuk meraih scudetto semakin tipis.
Inter juga masih terpaut 8 poin dari Napoli yang ada di peringkat ke-2. Kecuali Inter Milan selalu meraih kemenangan di laga sisa, dan Juventus tergelincir sulit rasanya untuk Inter juara.
Dan kemungkinan Luciano Spalletti juga akan kehilangan jabatannya.
3. Eusebio Di Francesco
AS Roma meraih hasil buruk dalam dua pertandingan terakhir mereka. Di Serie A Italia, Steven Nzonzi dkk ditahan imbang 3-3 oleh Atalanta di pekan ke-21.
Beberapa hari berselang, sebuah hasil mengejutkan terjadi di Coppa Italia. AS Roma tertunduk lesu usai kalah dengan skor memalukan 1-7 dari Fiorentina di babak perempatfinal.
AS Roma juga masih berada di peringkat ke-5 Serie A Italia, dan bisa kehilangan jatah Liga Champions musim depan. Pihak klub pun telah memberikan ultimatum kepada Eusebio Di Francesco.
Laga melawan AC Milan Senin (04/02/19) dini hari WIB, akan menjadi kesempatan Eusebio untuk menyelamatkan jabatannya dari ancaman pemecatan.
4. Maurizio Sarri
Maurizio Sarri datang ke Chelsea dengan sejuta harapan bagi pendukungnya. Kedatangan mentor asal Italia mengingatkan kegemilangan Chelsea bersama Carlo Ancelotti, Roberto Di Matteo, hingga Antonio Conte.
Tetapi yang terjadi masih jauh dari harapan. Chelsea hanya menempati peringkat ke-5 di klasemen sementara.
Chelsea baru meraih 14 kemenangan dan menderita 5 kekalahan. Yang terbaru, Chelsea dihajar dengan skor 4-0 oleh Bournemouth.
Belum stabilnya performa Chelsea membuat posisi Maurizio Sarri dalam bahaya. Namun Piala Liga atau Liga Europa bisa saja menjadi penyelamat Sarri.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM