x

Pilih Mundur dari Liga 1, ini 3 Misteri Perseru Serui Sepanjang Berlaga di Kasta Tertinggi

Minggu, 10 Februari 2019 12:51 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Isman Fadil
Skuat Perseru Serui.

INDOSPORT.COM - Perseru Serui dikabarkan bakal mundur dari kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia (Liga 1) musim depan. Jika benar terjadi, sejatinya masih banyak rahasia tersimpan dalam klub yang bermarkas di Stadion Marora tersebut. Lantas apa sajakah misteri itu?

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebuah kicauan yang dibagikan akun Twitter @kotaserui, mengabarkan jika Perseru Serui akan meninggalkan atau mengundurkan diri dari Liga 1 2019. Alasan finansial dan tidak adanya sponsor menjadi penyebabnya.

"Karena alasan Finansial dan tidak adanya sponsor maka PERSERU Serui akan meninggalkan atau keluar dari LIGA 1/Liga dengan kasta tertinggi persepakbolaan indonesia, Sayonara PERSERU,Sayonara Stadion MARORA @PSSI @KEMENPORA_RI @IDFreeport" ucap akun tersebut.

Baca Juga

Sepanjang kiprahnya di kasta teratas Liga Indonesia, Perseru Serui merupakan salah satu tim kuda hitam yang kerap menyulitkan tim-tim papan atas.

Bahkan tim-tim seperti Persija, Persib dan Persipura kesulitan meraih angka penuh. Apa yang menjadi penyebab raksasa Liga Indonesia tersebut gagal meraih kemenangan saat berhadapan kontra Perseru? 

Berikut INDOSPORT.com coba mengulas 3 misteri dari tim Perseru Serui, sepanjang berlaga di kasta tertinggi Liga Indonesia dalam beberapa musim ke belakang.


1. Angkernya Stadion Marora

Stadion Marora, markas Perseru Serui.

Misteri pertama datang dari markas Perseru Serui, Stadion Marora yang kerap memakan korban dari beberapa tim besar Liga Indonesia.

Pada musim 2018 lalu misalnya, Madura United, Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC bahkan sang juara bertahan Persija Jakarta mampu mereka hempaskan 3-1 di kompetisi domestik.

Banyak yang menyebut jika stadion Marora sejatinya tak lolos verifikasi jelang kompetisi Liga 1 musim lalu, selain jaraknya yang cukup jauh, kondisi lapangan pun kerap mendapat keluhan dari berbagai peserta.

Salah satu yang paling vokal adalah PSM Makassar, dalam lawatannya ke Marora pada Sabtu (31/03/18) lalu, disebutkan jika lapangan bergelombang, rumput tak lagi hijau sampai kursi di bench terlepas dari bautnya.

Salah satu pemain asing PSM Makassar, Marc Klok pun turut heran dengan fasilitas lapangan Marora. Ketidakpuasan tersebut ia unggah melalui laman media sosial pribadinya, dimana dirinya heran lantaran markas Perseru masih terdapat banyak batu-batuan yang membahayakan pemain.

Jarak yang jauh, serta kondisi lapangan yang dianggap tak layak pakai kemungkinan menjadi senjata rahasia Perseru Serui di musim lalu sehingga dapat menaklukan beberapa tim besar Tanah Air.


2. Dua Kali Lolos dari Lubang Jarum

Para pemain Perseru Serui.

Misteri berikutnya datang dari kiprah Perseru di Liga 1, khususnya dalam gelaran kompetisi di dua musim terakhir. Di mana tim berjuluk Cendrawasih Jingga ini mampu lolos dua kali dari jurang degradasi.

Pada musim 2017, Perseru Serui yang sempat menjadi bulan-bulanan dan lumbung gol tim lain justru mampu lepas dari zona degradasi di pekan-pekan terakhir.

Uniknya lagi dalam pertandingan terakhir dan penentuan di dua musim terakhir itu, Perseru Serui selalu menaklukan tim yang berstatus raksasa Liga Indonesia.

Musim 2017, Perseru Serui menaklukan Persib Bandung dengan skor 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat, dan finish di peringkat ke-15 (batas akhir zona degradasi).

Pada musim 2018 Perseru Serui kembali membuat kejutan dengan menaklukan Persipura Jayapura di Stadion Mandala dengan skor yang juga sama, 2-0. Hasil tersebut membuat Perseru menutup musim di peringkat ke-14 dan kembali bertahan di Liga 1 musim depan.


3. Sponsor Perseru Serui

Pelatih Perseru Serui, Wanderley Junior saat bersama pemainnya, Samuel Reimas di sesi konferensi pers jelang laga.

Dengan sejumlah catatan menarik dalam dua musim terakhir, tak membuat Perseru Serui mendapat banyak perhatian khususnya dari pihak sponsor yang bakal membiayai mereka dalam gelaran Liga 1 musim depan.

Hal tersebut kemungkinan bakal membuat Cendrawasih Jingga mundur dari kasta tertinggi Liga Indonesia, sungguh hal yang sangat disayangkan andai keputusan tersebut benar terjadi.

Sejak mampu menembus kancah sepak bola nasional musim 2013 lalu, Perseru Serui memang kerap dilanda masalah finansial. Faktor itu juga yang membuat Perseru jarang menggaet bintang-bintang asing maupun lokal. 

Pada musim 2013, Perseru Serui menghabiskan uang kurang lebih Rp5 miliar untuk mengarungi Divisi Utama. Uang tersebut didapatkan dari sponsor bank Papua, PT Liga Indonesia dan pemerintah daerah.

Baca Juga

Pengeluaran terbesar ada di transportasi. Tak adanya bandara yang memadai membuat Perseru harus melakukan perjalanan lama setiap kali melakoni partai tandang.

Dengan pengeluaran yang besar, serta kecilnya jumlah peminat atau suporter akan tim kuda hitam ini menjadi salah satu alasan pihak sponsor tak mau memberikan modal ke Perseru Serui.

Terus Ikuti Perkembangan Sepak bola Perseru Serui dan seputar Liga Indonesia Lainnya di INDOSPORT.COM.

Perseru SeruiLiga IndonesiaLiga 1TRIVIA

Berita Terkini