x

3 Opsi Lini Depan Arema FC yang Bisa Dicoba di Liga 1 2019

Kamis, 2 Mei 2019 20:15 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Sylvano Comvalius secara resmi diperkenalkan sebagai striker Arema FC, sekaligus melengkapi formasi pemain asing pasca dicoretnya Robert Lima Guimaraes alias Gladiator. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Arema FC punya banyak opsi di lini depan setelah kedatangan Sylvano Comvalius. Berikut 3 opsi lini depan yang bisa dicoba Arema FC pada Liga 1 2019.

Kompetisi sepak bola Liga 1 2019 akan segera bergulir pada 15 Mei 2019 mendatang. 18 tim peserta Liga 1 2019 telah melakukan sejumlah persiapan saat pramusim. 

Salah satu tim yang terlihat serius saat pramusim adalah juara Piala Presiden 2019, Arema FC. Arema FC bahkan tak segan mencoret pemain asing yang performanya tidak memuaskan. 

Arema FC mencoret Robert Lima Gladiator dari slot pemain asingnya karena gagal berkontribusi maksimal di Piala Presiden 2019. Tetapi Arema FC sudah mendatangkan penggantinya, yaitu Sylvano Comvalius. 

Baca Juga

Sylvano Comvalius sendiri adalah top skor Liga 1 2017 dengan rekor 37 gol. Datangnya Sylvano Comvalius ke Kanjuruhan, membuat Arema FC punya banyak opsi untuk lini depan di Liga 1 2019. 

Berikut 3 opsi untuk lini depan Arema FC di Liga 1 2019. 


1. 3 Opsi Lini Depan Arema FC

Selebrasi Ricky Kayame dan Dedik Setiawan usai membobol gawang Kalteng Putra./Twitter@AremafcOfficial

1. 3 Striker Murni

Sudah sangat jarang ada klub yang menurunkan 3 striker murni secara bersamaan di era sepak bola modern ini. Mungkin terakhir kali ada 3 striker murni dipasang bersamaan, dilakukan oleh Paris Saint-Germain. 

Pada kisaran musim 2012/13, Paris Saint-Germain kerap memasang Ezequiel Lavezzi, Edinson Cavani, dan Zlatan Ibrahimovic secara bersamaan. 

Sebelumnya, Timnas Uruguay cukup sukses di Piala Dunia 2010 dengan formasi striker Diego Forlan, Edinson Cavani, dan Luis Suarez. Bedanya, posisi Diego Forlan saat berada di lapangan sedikit di belakang posisi Edinson Cavani dan Luis Suarez.

Atau lebih tepatnya, Diego Forlan seperti berada di posisi penyerang lubang atau trequartista. Formasi tiga penyerang murni ini, juga bisa dicoba oleh Arema FC di Liga 1 2019. 

Saat ini, Arema FC punya 3 striker murni, yaitu Ahmad Nur Hardianto, Dedik Setiawan, dan tentunya Sylvano Comvalius. Opsi ini tentunya bisa dicoba, apalagi tiga striker murni Arema FC tersebut punya kelebihan masing-masing. 

2. 2 Striker Murni

Opsi lainnya yang bisa dilakukan adalah memasang dua striker. Dengan memasang dua striker, Arema FC bisa menerapkan formasi 4-4-2, 4-3-1-2, atau 4-1-3-2. 

Formasi 4-1-3-2 sendiri pernah dilakukan oleh Barito Putera musim lalu dengan menduetkan Samsul Arif dan Douglas Packer. 

Arema FC bisa menduetkan Sylvano Comvalius dan juga Dedik Setiawan di lini depan. Untuk lini tengah tinggal menyesuaikan opsi pemain yang ada. 

Dedik Setiawan sendiri nyaris berduet dengan Beto Gonvalves di Timnas Indonesia pada laga uji coba beberapa waktu lalu.

1. 1 Striker Murni 

Formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 bisa menjadi formasi yang digunakan dalam menerapkan opsi satu striker murni di Arema FC. 

Sylvano Comvalius bisa berdiri sejajar dengan winger-winger Arema FC seperti Ricky Kayame, Pavel Smolyachenko, Dendi Santoso, Sunarto, atau Rivaldy Bawuo. 

Opsi ini dilakukan oleh Bali United di Liga 1 2017 lalu dengan menaruh Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly untuk mendampingi Sylvano Comvalius. 

Tetapi bisa juga dengan formasi 4-2-3-1, Sylvano Comvalius berdiri sendirian di depan. Di belakangnya, ada dua orang winger yang dipasang, lalu menaruh Makan Konate sedikit di belakang dua winger. 

Baca Juga

Formasi yang sangat lumrah dipakai oleh Real Madrid saat dilatih oleh Jose Mourinho. Saat itu, Jose Mourinho menempatkan Gonzalo Higuain sebagai ujung tombak. 

Lalu Jose Mourinho menaruh Mesut Ozil atau Kaka berdiri sedikit di belakang Cristiano Ronaldo dan Angel Di Maria. 

Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Berita Sepak Bola Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM

Makan KonateLiga IndonesiaDedik SetiawanArema FCLiga 1Sylvano ComvaliusTRIVIA

Berita Terkini