x

Mengenang 5 Klub Juara Liga Champions dalam 10 Tahun Terakhir

Minggu, 26 Mei 2019 16:16 WIB
Editor: Yohanes Ishak
Lima klub juara Liga Champions, Barcelona, Real Madrid, Chelsea, Inter Milan, dan Bayern Munchen.

INDOSPORT.COM - Final Liga Champions 2018/19 antara Tottenham Hotspur vs Liverpool akan digelar kurang lebih seminggu lagi. Sebelum melaju ke laga tersebut, tak ada salahnya jika kita flashback sejenak ke 10 tahun yang lalu.

Para penggemar sepak bola interasional jelas sangat menikmati kompetisi Liga Champions, bahkan bukan tidak mungkin jika mereka lebih memilh menyaksikan kompetisi ini dibandingkan liga domestik seperti Liga Primer Inggris atau LaLiga Spanyol.

Hal ini wajar mengingat kompetisi Liga Champions tidak hanya mempertemukan klub unggulan dari satu negara melawan negara lain, tetapi juga banyak cerita dan drama di dalamnya.

Baca Juga

Menariknya lagi, Liga Champions juga hampir setiap musimnya memiliki tim kuda hitam atau tim yang tak diduga yang dapat melaju ke jenjang lebih tinggi.

Contohnya saja finalis musim ini Tottenham Hotspur, di mana tim London Putih tentunya tidak ada yang menyangka mereka bisa masuk ke partai final.

Jangankan menyangka, diunggulkan pun sepertinya tidak terlalu banyak yang mengharapkan mereka bisa melangkah sejauh ini.

Selebrasi para pemain Tottenham Hotspur saat memastikan diri ke final Liga Champions 2018-19.

Wajar, karena pada kompetisi ini biasanya nama-nama langganan juara atau yang lebih diunggulkan adalah klub-klub seperti, Real Madrid, Barcelona, Bayern Munchen, bahkan kini ada Paris Saint-Germain (PSG) dan juga Manchester City.

2 nama yang disebutkan terakhir muncul ke permukaan mengingat mereka pada musim ini bisa dikatakan memiliki komposisi skuat yang lengkap dari barisan belakang hingga lini depan.

Baca Juga

Sementara Tottenham? Meski mereka mempunyai beberapa pemain bintang, namun mereka kurang diunggulkan karena tim besutan Mauricio Pochettino di atas kertas memang kalah saing dengan klub lain.

Terlebih di musim 2018/19 ini mereka juga tidak melakukan aktivitas di 2 jendela transfer.

Sebelum menyaksikan laga final Liga Champions 2018/19 antara Tottenham Hotspur vs Liverpool, ada baiknya kita kembali 10 tahun ke belakang melihat klub-klub yang keluar sebagai juaranya.

Siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT memaparkannya:


1. 2009: Barcelona

Barcelona juara Liga Champions 2009.

Pada tahun 2009, bisa dibilang Barcelona mempunyai skuat yang sangat mumpuni. Mereka memiliki skuat yang sangat solid, mulai dari masih ada Carles Puyol, Xavi, Andres Iniesta, Dani Alves, Yaya Toure, Samuel Eto’o dan masih banyak lagi.

Pada final tahun ini Barcelona yang ditangani oleh Pep Guardiola melawan klub Liga Primer Inggris, Manchester United yang juga memiliki komposisi skuat unggulan.

Mereka masih diperkuat oleh Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Edwin van der Sar, Carlos Tevez, Rio Ferdinand, Park Ji-sung, dan masih banyak lagi serta dibesut oleh pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson.

Tak heran jika tidak sedikit yang menilai jika laga ini merupakan final yang ideal. Barca berhasil menang dengan skor 2-0 melalui gol dari Eto’o dan Messi.

Laga ini juga digelar di Italia, tepatnya di Stadion Olimipico, Roma dan dibanjiri penonton berjumlah 62.467.

2010: Inter Milan

Inter Milan juara Liga Champions 2010.

Tahun ini final digelar di Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid. Pertandingan yang digelar adalah Bayern Munchen vs Inter Milan.

Munchen yang kala itu ditangani Louis van Gaal dihadapkan dengan salah satu muridnya, Jose Mourinho yang menangani Inter Milan.

Bisa dibilang, laga ini Munchen lebih diunggulkan karena mereka memiliki barisan pemain yang yang dianggap lebih berkualitas.

Sebut saja nama-nama seperti Ivica Olic, Bastian Schweinsteiger, Thomar Muller, Arjen Robben, Philipp Lahm, dan masih banyak lagi.

Kala itu, nama-nama tersebut sedang berada dalam masa keemasannya dan sedang berada dalam performa terbaiknya.

Baca Juga

Sementara Inter, meski mereka juga memiliki nama-nama besar seperti Samuel Eto’o, Diego Milito, Wesley Sneijder, dan Javier Zanetti namun mereka berhasil membuktikan jika nama besar bukanlah segalanya.

Terlebih, kala itu mereka juga sedang termotivasi karena berhasil meraih 2 gelar domestik di Italia, yakni Serie A dan Coppa Italia.

Dan benar saja, bermain dihadapan 73.490 penonton, Nerazzurri berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Munchen 2-0 melalui brace dari Milito pada menit ke-35 dan 70.

2011: Barcelona

Barcelona Juara Liga Champions 2011.

Misi balas dendam! Misi tersebut tampaknya diemban oleh pasukan Manchester United yang kembali dipertemukan oleh Barcelona di babak final Liga Champions 2011.

Pada tahun ini, Man United bisa dibilang lebih bersemangat karena pertandingan digelar di Inggris di Stadion Wembley.

Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka pendukung klub Inggris lainnya harus mendukung mereka demi kejayaan sepak bola Inggris.

Sementara Barcelona, mereka tentu saja mengemban misi datang ke Inggris bukan untuk liburan, melainkan untuk menjemput trofi Liga Champions ke Camp Nou.

Man United kala itu masih diperkuat oleh sejumlah pemain yang tak berbeda dengan final di tahun 2009, yaitu masih ada Van der Sar, Rooney, Park Ji-sung, yang tidak ada hanyalah Ronaldo yang telah pindah ke Real Madrid.

Di Barcelona pun demikian, meski sudah tak diperkuat oleh Eto’o, mereka mempunyai striker pengganti yang tak kalah hebat, yakni David Villa.

Komposisi pemain yang dimiliki juga hampir serupa dengan final tahun 2009, sehingga pada final ini bisa dibilang sebagai final ulangan, karena tak hanya dari pemain, tetapi pelatih pun masih sama-sama tersaji antara Pep dan Fergie.

Namun, lagi-lagi The Red Devils dipaksa berlutut oleh Barca dengan selisih 2 angka. Ya, Barcelona berhasil meriah kemenangan dengan skor 3-1 melalui gol dari Pedro Rodriguez, Messi, dan Villa.

Sedangkan gol tunggal Man United dikemas oleh Rooney. Pertandingan ini sendiri dihadiri oleh 87.695 penonton.

2012: Chelsea

Chelsea juara Liga Champions 2012.

Mungkin, bagi banyak pihak masih tidak ada yang percaya jika tahun 2012 yang menjadi juara Liga Champions adalah Chelsea.

Bagaimana tidak? Pada musim 2011/12, tim asal London Barat ini benar-benar terseok-seok di kancah domestik, bahkan tak sedikit juga yang menilai jika langkah The Blues melaju ke final berbau keberuntungan.

Namun, bagi para pemain Chelsea pada musim tersebut adalah contoh dari mental pemenang mereka yang benar-benar wajib dijadikan pelajaran sepanjang masa.

Pada laga final, mereka harus melawan tim yang sangat diunggulkan kala itu, yakni Bayern Munchen.

Tim asal Bundesliga Jerman yang sangat superior di musim tersebut dan juga sangat diunggulkan menjadi juara, bahkan menggunguli Barcelona dan Real Madrid.

Pada musim ini, Munchen masih memiliki nama-nama tenar yang bermain di final Liga Champions tahun 2010, sementar Chelsea, mereka diperkuat nama-nama pemain yang telah mencapai puncak masa keemasannya.

Mereka adalah Didier Drogba, Frank Lampard, Petr Cech, Fernando Torres, dan juga Ashley Cole.

Menariknya lagi, partai final juga digelar di markas mereka sendiri, yakni Allianz Arena yang dihadiri oleh 62.500 pentonon.

Munchen saat ini masih dibesut oleh Jupp Heynckes melawan taktik dari pelatih caretaker Chelsea, Roberto Di Matteo. Kala itu, Matteo memang hanya menjabat sebagai pelatih sementara menggantikan juru taktik Chelsea sebelumnya yang dipecat, Andre Villas-Boas.

Laga ini sendiri berjalan kurang greget karena tim tamu benar-benar bermain bertahan, sementara Munchen bermain sangat menyerang. Skor pun berakhir dengan imbang 1-1.

Namun, Chelsea berhasil menjadi juara mengalahkan tekanan dari tribun stadion dan juga kekuatan pemain lawan melalui drama adu penalti dengan skor 4-3.

2013: Bayern Munchen

Bayern Munchen Juara Liga Champions 2013

Harus juara! Misi ini dipegang oleh Bayern Munchen yang kembali berhasil melaju ke final Liga Champions.

Menariknya, misi tersebut berhasil mereka raih, di mana laga final melawan klub sesama Bundesliga Jerman, yakni Borussia Dortmund.

Laga ini digelar di Stadion Wembley dan dihadiri oleh 86.298 penonton. Munchen masih ditangani oleh Heynckes, sementara Dortmund dibesut oleh Jurgen Klopp.

Munchen pun masih diperkuat oleh nama-nama lama di final tahun 2012, sementara di kubu Dortmund, masih ada Robert Lewandowski Matts Hummels, kemudian ada juga Marco Reus, Ilkay Gundogan, Nuri Sahin, dan nama-nama lainnya.

Meski sempat berjalan berimbang, namun memasuki pertengahan hingga berakhirnya laga, Munchen mulai mendominasi dan pada akhirnya berhasil menjadi juara dengan skor 2-1 melalui Mario Mandzukic dan Robben, sementara Dortmund hanya dicetak oleh Gundogan.


2. 2014: Real Madrid

Real Madrid Juara Liga Champions 2014

Incar gelar ke-10! Ya, pada tahun ini target tersebut berada dalam benar seluruh skuat Real Madrid, termasuk doa dari para fans mereka.

Jika pada tahun 2013 finalis dihuni oleh dua tim Jerman, maka final di tahun ini ditempati oleh dua tim asal Spanyol dan sama-sama klub ibu kota, yaitu Real Madrid vs Atletico Madrid.

Real Madrid kala itu ditangani oleh Carlo Ancelotti yang memiliki barisan skuat mumpuni, seperti Iker Casillas, Angel Di Maria, Cristiano Ronaldo yang kala itu masih berada di Los Blancos, serta dibantu oleh Karim Benzema, Gareth Bale, dan juga Luka Modric.

Dari kubu lawan, ada Thibaut Courtois, David Villa, Miranda yang masih di skuat tersebut, serta ada Diego Costa, Koke, Gabi, dan juga Diego Godin yang ditangani oleh Diego Simeone.

Pada final tahun ini, para fans Atletico nyaris bergembira karena gol Godin pada babak pertama sebenarnya mampu bertahan hingga waktu normal 90 menit.

Sayangnya, mungkin para pemain Atletico sudah tak fokus dan tak sabar ingin mengangkat piala, hingga akhirnya pada perpanjangan waktu malapetaka pun tiba.

Ya, Sergio Ramos mampu menyamakan kedudukan di tambahan waktu pada menit ke-93, dan ditambah oleh 3 gol di perpanjangan waktu melalui Bale, Marcelo, dan Ronaldo.

Skor pun berubah menjadi keunggulan Real Madrid, yakni 4-1. Pertandingan ini digelar di Portugal, Stadion Da Luz, Lisbon dan dihadiri oleh 60.976 penonton.

2015: Barcelona

Barcelona selebrasi juara Liga Champions 2015.

Pada final tahun ini pun harus diakui final yang menarik, yakni tim yang penyerangannya luar biasa, yakni Barcelona melawan tim yang mempunyai pertahanan tangguh, Juventus.

Barca yang memiliki trisula maut dengan nama Trio MSN, yakni Messi, Suarez, dan Neymar harus melawan dinding pertahanan kokoh yakni trio BBC di Juventus, yakni Leonardo Bonnuci, Andre Barzagli, dan Georgio Chiellini.

Bahkan, kiper mereka saat itu masih diperkuat oleh kiper tangguh, Gianluigi Buffon. Barca saat itu ditangani oleh Luis Enrique yang sebelumnya telah meraih 2 gelar domestik di Spanyol, yakni LaLiga Spanyol dan Copa del Rey.

Sama halnya dengan Juve yang dibesut oleh Massimiliano Allegri, timnya juga sudah meraih 2 gelar domestik, yakni Serie A Italia dan Coppa Italia sehingga laga ini akan menjadi pertaruhan klub untuk bisa mendapatkan treble winners.

Namun sayangnya, Dewi Fortuna lebih memilih untuk memeluk kubu Barcelona. Final yang digelar di Olympiastadion Berlin ini diramaikan oleh 70.442 penonton disajikan dengan selebrasi pemain Barca yang sukses mengalahkan Juve dengan skor 3-1.

Gol Barca dikemas oleh Ivan Rakitic, Luis Suarez, dan juga Neymar jr, sementara gol tunggal Juve dicatatkan oleh Alvaro Morata.

2016-2018: Real Madrid

Real Madrid menjuarai Liga Champions.

Tentu hal ini sudah tak perlu dibicarakan lagi, di mana dalam 3 tahun terakhir, secara mengejutkan Real Madrid mampu mencatatkan hattrick dengan keluar sebagai juara Liga Champions.

Pada tahun 2016, Madrid mengalahkan rival sekota mereka Atletico Madrid. Kali ini melalui drama adu penalti dengan skor 5-3, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 1-1. Laga ini digelar di Stadion San Siro dan dihadiri oleh 71.942 penonton.

Di tahun 2017, Los Blancos lagi-lagi berhasil menjadi juaranya usai mereka mengalahkan Juventus. Pertandingan ini digelar di Stadion Millenium, Cardiff yang dihadiri oleh 65.842 penonton.

Los Blancos berhasil menghancurkan Juve dengan skor telak 4-1 melalui brace dari Ronaldo, Casemiro, dan juga Marco Asensio, sementara gol tunggal Juve diciptakan oleh Mandzukic.

Pada tahun 2018, Madrid kembali menjadi juara dengan menghancurkan Liverpool dengan skor 3-1. Gol mereka dicetak oleh Benzema dan brace dari Bale.

Final tahun ini digelar di Stadion Olimpiyskiy, Kiev dan diramaikan dengan jumlah penonton 61.561.

Menariknya, pelatih mereka kala itu adalah Zinedine Zidane, sosok yang sempat mundur di awal musim 2018/19 ini, namun kembali lagi akhir musim.

Sementara pelatih di Atletico di tahun 2016 masih dilatih oleh Simeone, 2017 juru taktik uve adalah Allegri, dan 2018 pelatih Liverpool ditangani oleh Jurgen Klopp.

Lalu siapa yang akan menjadi juara di tahun 2019 ini? Apakah Liverpool atau Tottenham Hotspur? Menarik untuk dinanti.

Nah, bagi para suporter setia Liverpool maupun Tottenham Hotspur yang tak bisa datang langsung ke stadion bisa memilih alternatif lain. Bakal digelar acara Red Bull Bola Bareng Final Liga Champions 2018/2019 bersama INDOSPORT yang akan berlangsung di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
 

Acara Red Bull Bola Bareng dimulai pukul 13:00 WIB sudah ada berbagai booth, games, doorprize, hiburan akustik band, hingga dimulainya laga pukul 02:00 dini hari WIB.

Jadi daripada bingung menghabiskan waktu di akhir pekan, seluruh penggemar sepak bola di wilayah Jabodetabek bisa datang ke acara Red Bull Bola Bareng Final Liga Champions 2018/2019 bersama INDOSPORT.

Real MadridAtletico MadridManchester UnitedLiverpoolChelseaManchester CityLiga ChampionsBayern MunchenSir Alex FergusonInter MilanJuventusTottenham HotspurBorussia DortmundPep GuardiolaBola InternasionalDerby MadridBayern Munchen vs Borussia DortmundRed Bull Bola Bareng

Berita Terkini