x

AS Roma yang Menelanjangi Diri Jelang Musim 2019/20

Senin, 1 Juli 2019 16:02 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
Logo AS Roma.

INDOSPORT.COM - Jelang musim 2019/20, selain AC Milan, klub raksasa Serie A Italia lainnya, AS Roma juga mengalami nasib yang tidak enak. Mereka seperti menelanjangi diri sendiri.

Berbeda dengan AC Milan yang mulai carut marut usai mundurnya Gennaro Gattuso sebagai pelatih mereka di akhir musim 2018/19. AC Milan pun baru-baru ini dilarang mengikuti Liga Europa 2019/20.

Dengan kabar ini, AS Roma pun menjadi tim yang berhak langsung lolos ke babak grup Liga Europa 2019/20, sementara Torino menggantikan slot AC Milan lewat putaran kedua kualifikasi.

Baca Juga

Kabar AC Milan dicoret dari Liga Europa musim depan tentu menjadi kabar baik untuk AS Roma yang tak perlu lagi menjalani babak kualifikasi. Mereka mendapat tiket langsung karena berada satu peringkat di bawah Milan.

Langsung lolos ke Liga Europa 2019/20, ternyata tak mampu mengubah kebiasaan AS Roma yang setiap tahunnya di bursa transfer melepas beberapa pemain terbaiknya.

Setelah musim-musim sebelumnya melepas para pemain seperti Alisson, kiper yang baru saja menjuarai Liga Champions 2018/19 bersama Liverpool, lalu Radja Nainggolan dan Kevin Strootman di lepas pada bursa transfer musim panas 2018.

Melepaskan kiper utama dan dua gelandang yang kerap jadi kunci di lini tengah membuat mereka harus terpuruk hingga ke urutan enam klasemen akhir Serie A Italia 2018/19 lalu.

Baca Juga

Tidak hanya musim lalu, kebiasaan 'bodoh' ini sudah dilakukan AS Roma pada musim panas 2017 lalu. Tentu kita tahu, nama-nama top seperti Mohamed Salah, Antonio Rudiger, Leandro Paredes dan Emerson semua dilepas ke klub lain.

Bahkan di bursa transfer musim panas 2019 ini, nampaknya apa yang dilakukan AS Roma seolah-olah menelanjangi dirinya sendiri. Tidak hanya para pemain hebatnya, para staf dan ikon klub juga dilepas begitu saja. Otomatis, hal-hal seperti di bawah ini membuat para tifosi AS Roma marah kepada presiden klub.


1. Kebiasaan Buruk AS Roma

Selebrasi para pemain AS Roma usai mengalahkan Parma.

Musim panas 2019 ini nampaknya menjadi puncak dari titik kesabaran para tifosi AS Roma terhadap presiden klub, James Pallotta. Bahkan sudah cukup sering, para suporter meminta sang presiden klub mundur dari jabatannya.

Ya, di bawah kepemimpinan James Pallotta, AS Roma benar-benar seperti sebuah bisnis yang murni mencari keuntungan dan tak memerdulikan prestasi.

Musim panas tahun ini pun semuanya makin terlihat. Kita lihat saat Ramon Rodriguez Verdejo, atau yang akrab disapa Monchi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Olahraga AS Roma. Hal ini tak lama usai pemecatan Eusebio Di Francesco sebagai pelatih AS Roma pada awal Maret 2019 lalu.

Baca Juga

Mundurnya Monchi tersebut bahkan sempat dikabarkan oleh beberapa media olahraga Italia, karena dirinya kurang sejalan dengan projek AS Roma saat ini.

Setelah Monchi, kabar buruk kembali menerpa AS Roma. Ikon klub, Francesco Totti yang tadinya menjabat sebagai Direktur Teknik bersama Monchi juga menyatakan mundur dan mengaku dirinya merasa tak dianggap oleh manajemen klub.

"Saya tidak pernah berkesempatan untuk mengekspresikan diri. Mereka tak pernah melibatkan dan menginginkan masukan saya kepada klub," ucap Totti dalam wawancaranya dilansir dari Calciomercato, pertengahan Juni lalu.

Baca Juga

Totti sudah bilang seperti itu, suporter AS Roma makin tak kerasan dengan James Pallotta. Kebijakan-kebijakan transfer setelahnya pun terus mengundang tanda tanya besar.

Apalagi setelah kepastian Daniele De Rossi berpisah dengan AS Roma setelah bermain sejak 2002 silam. De Rossi merupakan produk asli akademi Roma dan kebijakan klub yang tak memperpanjang kontraknya hingga sang pemain pensiun, tentu membuat fans makin geram.

Bek AS Roma, Kostas Manolas saat merayakan gol pentingnya ke gawang Barcelona di Liga Champions musim 2017/18.

Manolas juga secara mengejutkan dilepas AS Roma ke Napoli dengan mahar sebesar 36 juta euro atau sekitar Rp577 miliar. Tidak perlu dipertanyakan, Manolas merupakan andalan di jantung pertahanan AS Roma dan juga sudah menjadi salah satu favorit Romanisti.

Datang pada musim panas 2014 lalu, Manolas telah memainkan sebanyak 208 pertandingan untuk AS Roma di berbagai kompetisi, dengan mencetak sebanyak delapan gol.

Bahkan dari 8 golnya di kompetisi resmi untuk AS Roma, yang paling diingat adalah ketika gol Manolas menjadi gol penentu saat menyingkirkan Barcelona dari perempatfinal dan melaju ke babak semifinal Liga Champions 2017/18 lalu.

Kabar resmi terbaru adalah AS Roma baru saja melepas wonderkid yang lagi-lagi asli produk akademi mereka. Luca Pellegrini dilepas ke Juventus dengan kesepakatan pertukaran Leonardo Spinazzola. 

Perayaan gol Edin Dzeko dan El Shaarawy ke gawang Udinese, Minggu (14/04/19) dini hari WIB, di Stadio Olimpico

Rumor transfer terbaru juga mengatakan bahwa AS Roma siap melepaskan Edin Dzeko ke Inter Milan. Padahal striker Timnas Bosnia itu merupakan satu-satunya andalan Roma di lini depan dalam beberapa musim terakhir.

Padahal, seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Sempre Inter, Roma telah menurunkan harga awal yang mereka labelkan ke pemain tersebut, yaitu 25 juta euro (sekitar Rp401 miliar).

Belum lagi kabar burung yang mengatakan bahwa klub siap mendengarkan tawaran dari klub yang sama, Inter Milan yang berminat kepada Alessandro Florenzi.

Dilansir dari laman portal berita olahraga Sempre Inter, Nerazzurri telah menyiapkan dana 25 juta euro (sekitar Rp402 miliar) plus bonus 10 juta euro (sekitar Rp160 miliar).

Baca Juga

Dengan semua kabar resmi dan juga rumor transfer yang masih terus terdengar, para tifosi AS Roma pun makin terus bertanya-tanya. 

Sebenarnya apa yang diinginkan oleh manajemen klub, apakah mereka hanya mencari keuntungan semata? Tak peduli prestasi klub di musim depan?

Bursa TransferAC MilanEdin DzekoAS RomaDaniele de RossiFrancesco TottiKostas ManolasAlessandro FlorenziSepak Bola

Berita Terkini