x

Apa Kabar Nando Fairyo? Kapten Pertama Persipura di Kompetisi Profesional

Jumat, 1 Mei 2020 15:09 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Yohanes Ishak
PON XIII 1993 (Persipura divisi satu). Berdiri: Ramses Rumbekwan, Yakob Rumayom, Robert Lestuni, Yohanis Bonay, Aples Tecuari, Nando Fairyo (C) Jongkok: Alex Pulalo, David Saidui, Chris Yarangga, Ritham Madubun, Abdul Haji Mayor.

INDOSPORT.COM - Persipura Jayapura pernah terdegradasi di era 80-an. Namun mereka berhasil kembali promosi di tahun 1993 berkat perjuangan heroik skuat mutiara hitam yang dihuni sebagian besar pemain jebolan PPLP Papua angkatan pertama, 1986.

Salah satunya, Ferdinando Fairyo yang menyandang ban kapten saat itu. Lalu, bagaimana kabarnya saat ini?

Nando Fairyo, legenda Persipura Jayapura, salah satu dari 14 pemain yang sukses mengangkat Persipura kembali ke pentas tertinggi sepak bola Indonesia, divisi utama. 

Baca Juga
Baca Juga

Bersama legenda Persipura lainnya seperti Ritham Madubun, Zeth Rumaropen, Yohanes Bonay, Chris Leo Yarangga dan beberapa nama lainnya adalah jebolan PPLP Papua angkatan pertama tahun 1986.

Mereka didapuk untuk memperkuat Persipura yang terdegradasi sejak musim 1988/1989 di kompetisi perserikatan.

Setelah beberapa kali mencoba peruntungan, Nando dan kolega baru berhasil mengantarkan Persipura naik kasta di tahun 1993, di bawah asuhan pelatih legendaris dan guru besar sepak bola Papua, HB Samsi.

Menariknya, mereka berhasil melakukan itu setelah baru berapa bulan saja menjuarai cabang sepak bola pada PON XIII di Jakarta, September 1993.

Ketika Persipura bermain di kompetisi profesional untuk pertama kalinya, Ligina I musim 1994/1995, Nando kembali dipercayakan mengemban tugas sebagai kapten tim.

Pensiun Dini 

Legenda Persipura dan kapten pertama Persipura di era profesional, Ferdinando Fairyo.

Usai membawa Persipura Jayapura finis di peringkat ke-8 wilayah timur kompetisi Ligina I musim 1994/1995, Nando memutuskan untuk mengakhiri kariernya lebih cepat.

Nando memutuskan pensiun dini kala itu karena alasan pekerjaan yang kebetulan ia mendapatkan tawaran dari salah satu BUMN ternama.

"Saya hanya bermain sampai Ligina I karena pada saat itu PLN mengangkat saya sebagai karyawan. Jadi terpaksa saya mundur dari pemain," ungkap Nando kepada INDOSPORT, Jumat (1/5/20).

Karena dituntut fokus di dunia kerja kala itu, Nando menyadari jika dirinya sudah tak bisa lagi serius menekuni sepak bola. Apalagi, kala itu kompetisi sepak bola Indonesia mulai memasuki era profesional. 

"Sepak bola Indonesia juga kala itu sudah masuk ke era profesional bukan perserikatan lagi, jadi saya dihadapkan pada pilihan apakah masih mau jadi karyawan ataukah tetap bermain bola," terang Nando.

Legenda yang semasa menjadi pemain identik dengan posisi striker bernomor punggung 9 ini mengaku tak pernah menyesal mengambil keputusan pensiun dini dari Persipura.

Ia tetap merasa puas dan bangga pernah menjadi bagian dari sejarah Persipura yang kala itu melewati masa-masa sulit dari kompetisi kasta kedua Liga Indonesia.

Baca Juga
Baca Juga

"Itu memang sudah takdir saya, dan bisa mengantarkan Persipura kembali promosi saja, itu sudah membuat saya bangga. Dan kita juga sudah merasa nyaman pernah bawa Papua jadi juara PON dan Persipura kembali promosi," tuturnya.

Setelah memutuskan pensiun, posisi Nando sebagai kapten tim lantas dilanjutkan oleh rekan seperjuangannya, Ritham Madubun.

Kini, Nando Fairyo yang dikenang sebagai kapten pertama Persipura di era profesional masih menggeluti aktivitasnya sebagai karyawan PLN di Jayapura. 

Persipura JayapuraLiga IndonesiaLiga 1Berita Liga 1

Berita Terkini