x

4 Momen Penting Dalam Perjalanan Arema di Ligina 2006

Kamis, 28 Mei 2020 09:47 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
Arema Malang melanjutkan episode positif dengan deretan hasil cemerlang pada musim keduanya pasca comeback dari Divisi Satu, dengan konsisten berada di papan atas Liga Indonesia.

INDOSPORT.COM - Arema Malang melanjutkan episode positif dengan deretan hasil cemerlang pada musim keduanya pasca comeback dari Divisi Satu, dengan konsisten berada di papan atas Liga Indonesia.

Sayang, tim Singo Edan kembali gagal merengkuh trofi juara setelah lajunya terhenti di babak 8 besar. Dan lagi-lagi Persik Kediri menjadi pengganjal langkah Arema.

Meski demikian, ada sejumlah hal menarik sepanjang perjalanan Arema di Ligina 2006. Berikut rangkuman Indosport pada sejumlah momen penting Arema ketika kembali dibesut pelatih legendaris nasional, Benny Dolo.

Baca Juga
Baca Juga

1. Tiga Kali Melawan PSIS

Pada Ligina 2006, Arema Malang sampai bertemu tiga kali menghadapi PSIS Semarang. Namun, tim Singo Edan kalah dalam rekor head to head dengan satu kali menang dan dua kali kalah dari tim Mahesa Jenar.

PSIS memetik kemenangan melalui gol tunggal Hary Salisbury menit 65, saat menjadi tuan rumah di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (11/01/06). Sementara Arema membalas dengan skor identik, lewat lesakan Franco Hita pada menit 55 di Stadion Kanjuruhan, Rabu (19/05/06).

Duel sebenarnya  baru terjadi pada babak 8 besar, lantaran bergabung di Grup A. Lagi-lagi, PSIS merangkum matchday pertama dengan skor tipis 1-0, lewat gol tunggal Gustavo Hernan Ortiz pada menit 81.

Ketatnya gengsi kedua tim dalam persaingan di jalur juara, membuat laga sempat berlangsung panas dan kerap terhenti akibat saling bersitegang. Wasit Jajat Sudrajat asal Cianjur bahkan sampai menghukum pemain Arema dengan 5 kartu kuning, kepada Alexander Pulalo, Aris Budi Prasetyo, Andela Atangana, Franco Hita dan Sutaji.

2. Diwarnai Kemenangan Gratisan

Sukses Arema memuncaki klasemen akhir Wilayah Barat dengan 47 poin, tak lepas dari satu kemenangan yang didapat secara gratisan. Yaitu ketika PSIM Yogyakarta diputuskan kalah 0-3 pada laga putaran kedua di Stadion Kanjuruhan, Rabu (31/05/06).

Ketidakhadiran tim Laskar Mataram bukan lantaran sengaja memilih Walk-out. Namun, PSIM bersama PSS Sleman dan Persiba Bantul tak melanjutkan kompetisi, setelah terjadi gempa yang melumpuhkan semua sendi kehidupan di Yogyakarta, 27 Mei 2006.

Baca Juga
Baca Juga

Laju PSIM akhirnya terhenti pada pekan ke-20 kompetisi, dengan kebijakan khusus yang diambil PSSI. Lantaran bersifat force majeure, ketiga klub baik PSIM, PSS dan Persiba tetap berlaga di kasta kompetisi masing-masing, tanpa ada degradasi bagi mereka.

Sebelumnya pada putaran pertama, PSIM kalah 0-1 melalui gol Emalou Serge menit 20. Sayang, pertandingan di Stadion Mandala Krida pada Rabu (14/02/06) sempat diwarnai kericuhan suporter PSIM yang tidak terima kekalahan menyesakkan di kandang sendiri.


1. 3. Pertama Kali Bertanding di Pasuruan

Eks pelatih Arema, Benny Dolo.

Tim Singo Edan pun untuk pertama kalinya bertanding di hadapan Sakera Mania di Stadion Raden Soedarsono Bangil, Pasuruan pada Rabu (07/06/06). Sayang, aksi tak sportif suporter tuan rumah membuat laga sempat terhenti beberapa menit.

Tepatnya ketika Emalou Serge mengerang kesakitan pada menit 65, tepat setelah mencetak gol. Striker Arema kelahiran Kamerun itu tampak kesakitan setelah kepalanya berdarah akibat lemparan batu dari oknum suporter.

Pertandingan sendiri dimenangkan oleh anak asuh Benny Dolo. Gol cepat Persekabpas oleh Uilian De Souza pada menit ke-2, dibalas dengan sepasang gol hasil kreasi Emalou Segera menit 65 dan Marthen Tao pada menit ke-75.

Suporter tuan rumah yang murka, sempat mengintimidasi Firman Utina dkk pasca peluit panjang. Setelah menunggu beberapa jam, penggawa Arema pun berhasil keluar dari stadion dengan kawalan ketat pihak kepolisian.

Baca Juga
Baca Juga

4. Persik Kediri Lagi-Lagi Jadi Pengganjal

Seperti sudah takdir, Arema kembali bergabung dengan Persik Kediri pada babak 8 besar kompetisi. Derby Jatim itu pun mewarnai Grup A, selain keberadaan PSIS Semarang dan Persiba Balikpapan.

Arema finis di puncak klasemen Wilayah Barat dengan 47 poin, diikuti Persija Jakarta (47), PSIS (44) dan Persekabpas Pasuruan (42). Sementara di Wilayah Timur, Persik sebagai runner-up dengan  47 poin, menempel ketat Persmin Minahasa (50) bersama PSM Makassar (42) dan Persiba Balikpapan (41).

Tim Macan Putih pun kembali menjadi mimpi buruk bagi Arema, dalam matchday ketiga Grup A di Stadion Manahan solo, Senin (24/07/06). Arema kalah 0-1 dari gol Harianto pada menit 88.

Franco Hita dkk otomatis gagal melaju ke semifinal, setelah finis di peringkat tiga dengan 4 poin, di bawah Persik (7) dan PSIS Semarang (6). Padahal, mereka sudah menabung angka dari kemenangan atas Persiba 3-0 (20/07/06) setelah sempat kalah 0-1 dari PSIS (18/07/06).

Benny DolloAremaLiga IndonesiaArema Malang

Berita Terkini