x

Apa Kabar Claudio Pizarro? Legenda Bundesliga yang Buat Sulit Move On

Rabu, 8 Juli 2020 19:34 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Mengenal Claudio Pizarro, salah satu legenda Bundesliga Jerman yang buat beberapa klub sulit move on dan terus mendatangkannya.

INDOSPORT.COM – Mengenal Claudio Pizarro, salah satu legenda Bundesliga Jerman yang buat beberapa klub sulit move on dan terus mendatangkannya kembali.

Bagi pecinta sepak bola era 90-an, mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok Claudio Pizarro. Penyerang asal Peru tersebut memang sempat naik daun dan menjadi idola di Liga Jerman beberapa dekade silam.

Memulai karir di academia Cantolao (sebuah klub lokal di Peru), Claudio Pizarro berhasil mendapat kontrak profesional bersama Deportivo Pesquero tahun 1996.

Baca Juga
Baca Juga

Tampil gemilang dengan catatan 11 gol dari 41 laga, Claudio Pizarro muda langsung diboyong oleh Klub Alianza Lima, tim kuat dengan raihan 23 gelar Peruvian Primera División atau kasta teratas Liga Peru.

Dalam dua musim memperkuat Alianza Lima, pemain kelahiran Callao ini berhasil mencetak 26 gol dari 51 pertandingan sekaligus membawa Allianza meraih gelar Torneo Clausura musim 1999.

Catatan tersebut membuatnya masuk dalam radar wonderkid Amerika Latin, dan menjadi perburuan tim-tim elite Eropa. Werder Bremen yang saat itu lebih dulu menemukannya langsung memboyong sang pemain ke Jerman.

Pada tahun perdananya di Eropa, penampilan Claudio Pizarro terbilang cukup lumayan. Bahkan ia langsung bisa mencetak gol pada laga keduanya bersama Werder Bremen dan membantu tim meraih kemenangan telak 5-0 atas 1. FC Kaiserslautern.

Satu minggu kemudian, Pizarro sukses mencetak hattrick pertamanya saat Werder Bremen meraih kemenangan 7-2 dari VfL Wolfsburg, Capaian yang membuatnya sebagai salah satu talenta paling menjanjikan saat itu.

Mencetak 38 gol dari 76 laga selama dua musim, nama Claudio Pizarro langsung laris di bursa transfer. Bayern Munchen yang menjadi raja Liga Jerman, ikut kepincut dan memboyongnya dengan mahar 7.54 juta euro.

Masa keemasan Claudio Pizarro makin bersinar saat bersama Munchen, total 100 gol dalam 256 penampilan yang ia cetak selama enam musim membela Die Rottens.

Masing-masing dua gelar Bundesliga Jerman serta DFB-Pokal pun berhasil ia rengkuh dalam rentan waktu tersebut. Membuatnya mendapat berbagai julukan dari para fans, mulai dari Anden-Bomber hingga Dewa Inca.

Walau memiliki segala kemampuan untuk menjadi penyerang top, namun Claudio Pizarro punya kebiasaan unik yakni membuat sang mantan sulit move on dan terus memboyongnya di bursa transfer.

Terbukti, setelah enam tahun memperkuat Bayern Munchen ia malah kembali ke Werder Bremen, klub Eropa pertama yang menjadi loncatan karirnya setelah lebih dulu berseragam Chelsea selama semusim.

Bersama Werder Bremen untuk kedua kalinya, Claudio Pizarro berhasil bertahan tiga musim dengan catatan 88 gol dari 144 laga. Serta sukses membawa Bremen meraih DFB-Pokal musim 2008/09.

Baca Juga
Baca Juga

Bremen, sang pemain kembali hijrah. Untuk kedua kalinya, Pizzaro memperkuat tim mantan, kali ini giliran Bayern Munchen yang jadi destinasi.


1. Akhir Karir Pizzarro di Bundesliga

Claudio Pizarro saat memperkuat Bayern Munchen.

Di tahun keduanya bersama Munchen, karir Pizzaro terbilang kurang mentereng bahkan ia cuma bisa menorehkan 25 gol dari 71 laga. Meski begitu, ia tetap menjadi bagian saat tim menjuarai Bundesliga, DFB-Pokal, DFL-Supercup, Liga Champions, Piala Super UEFA, Piala Intercontinental dan Piala Dunia Klub FIFA.

Mulai menurun karena faktor usia, Pizzaro pun terdepak dari skuad Bayern Munchen. Namun sang mantan tim tampaknya masih menginginkan jasanya. Untuk ketiga kalinya, Werder Bremen membawa kembali Pizzaro ke Weserstadion.

Dua musim memperkuat Werder untuk ketiga kalinya, Pizzaro hanya bersinar di tahun pertamanya. Pada musim kedua, ia mulai menurun dan akhirnya dilepas tim pada akhir musim.

Memasuki usia hampir 40 tahun, namun nama besar Pizzaro masih bisa menarik hati klub besar Jerman, dan 1. FC Koln menjadi tim yang mau menggunakan jasanya pada musim 2017/18.

Berkurangnya kecepatan kerana termakan usia, tidak mengherankan jika Pizzaro hanya bisa mencetak satu gol dari 16. Musim selanjutnya, ia pun dilepas Koln lantaran sudah sangat uzur buat seorang striker.

Namun Werder Bremen memandang lain terhadap kemampuan Pizzaro, mereka pun untuk keempat kalinya kembali memboyong Claudio Pizarro.

Pada 16 Februari 2019, Pizarro menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah Bundesliga pada usia 40 tahun dan 136 hari saat menghadapi Hertha BSC.

Catatan tersebut memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Miroslav Votava (berusia 40 tahun dan 121 hari), yang dibuat pada Agustus 1996 silam.

Musim 2019/20, menjadi akhir perjalanan Claudio Pizarro di dunia sepak bola. Usai Werder Bremen berhasil memastikan diri bertahan di Bundesliga musim depan, sang pemain pun menyatakan gantung sepatu dalam usia 41 tahun.

Pasca pensiun, tampaknya Pizzaro akan fokus terhadap hobi barunya di dunia balap kuda. Bahkan Pizarro memiliki kuda pacuan sendiri bernama 'Crying Lightning', dan sempat berkompetisi di Arena Balap Nad Al Sheba di Dubai tahun 2012 lalu.

Bundesliga JermanBayern MunchenWerder BremenClaudio PizarroBola InternasionalLiga JermanprofilSepak BolaApa KabarBerita Liga Jerman

Berita Terkini