x

5 Wasit yang Tak Malu Akui Dirinya Salah Ambil Keputusan

Minggu, 12 Juli 2020 21:06 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Berikut tersaji lima wasit sepak bola yang berjiwa besar dan tak malu untuk mengakui bahwa mereka telah mengambil keputusan yang salah di sebuah pertandingan.

INDOSPORT.COM - Berikut tersaji lima wasit sepak bola yang berjiwa besar dan bersifat ksatria yang tak malu untuk mengakui bahwa mereka telah mengambil keputusan yang salah di lapangan.

Menjadi wasit memanglah tidak mudah. Seseorang bisa terpilih menjadi wasit jika dirinya punya semua kriteria yang dibutuhkan, seperti stamina, sifat adil (tak memihak), pandangan mata yang tajam, dan lain-lain.

Wasit juga harus sabar. Karena, mereka bakal menjadi bulan-bulanan pemain atau rekan pemain yang dirugikan karena keputusannya. Terlepas keputusan tersebut benar atau salah, wasit tetap berpotensi menjadi sasaran protes dan kritik dari pemain.

Baca Juga
Baca Juga

Hal ini masuk akal sebenarnya. Karena, jika seorang wasit salah mengambil keputusan, maka hal itu bisa mengakibatkan kekalahan pihak tim yang menjadi korban. Dalam sepak bola, keputusan krusial ini seperti memberi hadiah penalti atau kartu merah.

Meski demikian, ternyata banyak pula wasit yang berjiwa ksatria, yang tak malu untuk mengakui kesalahan mereka. Mereka tidak selalu meminta maaf di lapangan saat itu juga, tapi juga ketika pertandingan usai, atau bahkan jauh-jauh hari setelah laga tersebut.

Melansir dari laman portal berita olahraga Squawka, berikut tersaji lima wasit yang tak ragu untuk mengakui kesalahan keputusan yang telah mereka ambil dalam sebuah pertandingan sepak bola.

1. Tom Henning Ovrebo (Chelsea vs Barcelona, Liga Champions 2008/09)

Tom Henning Ovrebo menjadi wasit dalam pertandingan leg ke-2 Liga Champions 2008/09 yang berlangsung di Stamford Bridge. Di laga tersebut, kedua tim bermain imbang 1-1. Namun, Barcelona melaju ke final karena unggul gol tandang.

Ovrebo menjadi bahan kritik lantaran ia tak memberi hadiah penalti kepada Chelsea sampai dua kali dalam laga tersebut. Namun, ia pun lantas menyesal dan mengakui kesalahannya.

"Itu bukan hari terbaik saya. Sungguh. Namun, kesalahan-kesalahan seperti itu bisa dilakukan oleh seorang wasit, dan juga pemain serta pelatih," ujarnya.

"Saya tidak bangga dengan performa saya. Saat itu memang terjadi handball. Namun, saya bisa memahami bahwa setiap orang punya perbedaan pola pikir," lanjutnya.

"Saya bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Saya telah membuat sebuah keputusan dan ternyata itu bukan yang terbaik," pungkasnya.

2. Bobby Madley (Everton vs Newcastle United, Liga Inggris 2018)

Bobby Madley adalah wasit yang memimpin jalannya pertandingan Everton vs Newcastle United di Goodison Park dalam kompetisi Liga Inggris 2018.

Dalam pertandingan tersebut, pemain Everton yang bernama Phil Jagielka sebenarnya melakukan handball. Namun, Madley tidak memberi hukuman terhadapnya.

Berdasarkan akun Twitter di bawah ini, bisa dilihat sang wasit langsung meminta maaf kepada para pemain Newcastle atas kesalahan yang dilakukannya.

Ia dengan jiwa besarnya, langsung meminta maaf di dalam lapangan dalam laga itu juga. Namun, kabarnya para pemain Newcastle terus saja mencemoohnya yang membuat Madley sedikit kehilangan kesabaran.


1. 3. Michael Oliver (Watford vs Leicester City, Playoff Divisi Championship 2013)

Berikut tersaji lima wasit sepak bola yang berjiwa besar dan tak malu untuk mengakui bahwa mereka telah mengambil keputusan yang salah di sebuah pertandingan.

Dalam pertandingan Watford vs Leicester City, Michael Oliver mengambil keputusan yang sangat merugikan pihak watford, yaitu penalti. Padahal, ini merupakan diving dari pemain Leicester, Anthony Knockaert.

Kabarnya, semua orang bisa melihat dengan jelas bahw saat itu, Knockaert melakukan diving. Namun ternyata, Oliver tidak melihatnya dan tetap memberi penalti bagi Watford.

Meski Leicester gagal mencetak gol dari titik putih tersebut dan Watford sukses memenangkan laga tersebut, tapi ternyata sang wasit menyadari kesalahannya dan ia merasa tidak tenang. Ia pun menghadap bos Watford yang bernama Gianfranco Zola.

"Tahun lalu, Oliver meminta maaf pada saya sebelum pertandingan. Saya tidak bisa mengingat pertandingan yang mana. Namun, dia datang dan berkata, 'Saya harus meminta maaf pada Anda. Anda benar dan itu tidak seharusnya penalti'," ujarnya.

4. Tony Chapron (Nantes vs Paris Saint-Germain, Ligue 1 Prancis 2018)

Tony Chapron menjadi hakim dalam pertandingan Ligue 1 Prancis 2018 antara Nantes vs Paris Saint Germain. Saat itu, pihak Les Parisiens sedang unggul dan Nantes tertinggal poin.

Merasa kesal karena kalah, bek tengah Nantes yang bernama Diego Carlos mendorong Tony Chapron, sang wasit, sampai tersungkur di lapangan. Ternyata, perlakuan tersebut membuatnya naik pitam.

Tak lama kemudian, Chapron bangkit, mengejar pemain, dan menjegalnya sebelum mengeluarkan kartu kuning ke-2 dan mengirim Carlos ke luar lapangan. Hal tersebut membuat dirinya banjir kritik.

Meski demikian, ia ternyata menyadari kesalahannya. Chapron pun menyesal dan meminta maaf.

"Saat pertandingan Nantes vs PSG, saya dijatuhkan oleh Diego Carlos, seorang pemain Nantes. Saat terjatuh, saya benar-benar merasakan sakit yang teramat sangat yang berasal dari cedera yang terakhir," ujarnya.

"Reaksi saya yang paling saya sesalkan adalah menendang pemain tersebut. Perilaku yang seperti ini tidak pantas saya lakukan. Jadi, saya ingin meminta maaf atas aksi saya tersebut," pungkasnya.

5. Howard Webb (Belanda vs Spanyol, Final Piala Dunia 2010)

Dimana-mana, pertandingan final pastilah keras, sengit, dan panas. Karena, kedua tim sama-sama berjuang untuk menang demi harga diri dan penambahan koleksi gelar juara.

Sehingga, tak jarang dari keduanya yang melakukan berbagai pelanggaran, seperti yang terjadi pada final Piala Dunia 2010 antara Belanda vs Spanyol. Saat itu, Nigel De Jon menedang Xabi Alonso di bagian dada.

Seharusnya, aksi tersebut jelas langsung berbuah kartu merah. Namun ternyata, Howard Webb hanya memberinya kartu kuning. Untungnya, ia menyadari kekeliruan tersebut dan meminta maaf. Tidak ketika atau setelah pertandingan, tapi saat menulis buku karangannya.

Baca Juga
Baca Juga

"Tidak sampai akhir babak pertama saya bisa menyadari bahwa tendangan De jong pantas untuk diganjar kartu merah. Saya merasa menyesal yang teramat dalam. Saya telah melewatkan kartu merah dalam sebuah Piala Dunia," tulisnya beberapa tahun setelah laga tersebut.

Itulah lima wasit yang ternyata menyadari kesalahan, merasa menyesal, dan dengan jiwa ksatria meminta maaf atas keputusan blunder yang mereka lakukan. Hal ini memberi pelajaran bahwa setiap individu punya kelemahan dan semua kisah tersebut bisa membuat kita lebih memahami dunia sepak bola.

BelandaChelseaBarcelonaParis Saint-GermainEvertonNewcastle UnitedLeicester CityGianfranco ZolaWatfordWasitNantesBola InternasionalTim Nasional SpanyolTRIVIASepak Bola

Berita Terkini