x

Tawa Puas Zvonimir Boban di Depan Wajah Ivan Gazidis

Jumat, 7 Agustus 2020 20:10 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Zvonimir Boban menjadi salah satu figur yang paling berbahagia melihat perkembangan positif tim AC Milan yang pernah ia pimpin sebelum dipecat oleh Ivan Gazidis.

INDOSPORT.COM - Zvonimir Boban menjadi salah satu figur yang paling berbahagia melihat perkembangan positif tim AC Milan yang pernah ia pimpin sebelum dipecat oleh Ivan Gazidis.

AC Milan tampil impresif di seperempat terakhir Serie A Italia 2019-2020. Selepas jeda pandemi, I Rossoneri seakan tak terhentikan. 

I Rossoneri tak terkalahkan di sepuluh laga dengan meraih delapan kemenangan dan dua imbang. Milan juga terus menerus mencetak gol dan jadi tim tersubur setelah Serie A digulirkan kembali. 

Baca Juga
Baca Juga

Total 32 gol dicetak AC Milan dari 10 laga. Alessio Romagnoli dkk juga cuma kebobolan 12 gol. Tim kuat seperti Juventus disikat Milan dengan skor telak 4-2. Lazio juga jadi korban Milan dengan kemenangan 3-0. 

Bukan hanya skuat Milan dan para milanisti yang berbahagia dengan hal ini, diam-diam di ujung sana, legenda klub sekaligus eks direktur, Zvonimir Boban, juga berbahagia. 

Lima bulan setelah dipecat secara menyakitkan, Boban mengaku masih mengikuti perkembangan mantan klub tercintanya tersebut. Bisa jadi, dia adalah orang yang paling puas dengan pencapaian yang diraih AC Milan sekarang. 

Bagaimana tidak, semua orang, termasuk manajemen yang dipimpin oleh CEO, Ivan Gazidis, kini tahu bahwa apa yang diperjuangkan Boban selama ini di AC Milan adalah sesuatu yang tepat. 

“Stefano (Pioli) adalah orang yang luar biasa dan pelatih yang baik. Kami berbicara setelah dia menandatangani kontrak dan saya sangat senang untuknya," ujar Boban kepada Gazzetta seperti dilansir dari Football Italia.

Dua nama teratas dalam jajaran direksi Rossoneri, Zvonimir Boban (CFO) dan Ivan Gazidis (CEO), dikabarkan sedang pecah kongsi sebagai buntut silang pendapat penentuan pelatih baru.

Seperti diketahui, Zvonimir Boban bergabung dengan manajemen AC Milan pada awal musim 2019-2020 sebagai Chief Football Officer (CFO) berduet dengan Paolo Maldini yang akhirnya menjadi direktur teknik klub. 

Namun dalam perjalanannya, terjadi perpecahan di tubuh manajemen. Ada perbedaan pandangan antara duo Boban dan Maldini dengan CEO, Ivan Gazidis. 

Baca Juga
Baca Juga

Boban dan Maldini seperti diketahui memberikan dukungan penuh agar Stefano Pioli tetap melatih di AC Milan. Namun, Gazidis bersama dengan Elliott Management getol mempertimbangkan untuk mendatangkan pelatih asal Jerman, Ralf Rangnick. 

Hal ini berbuntut pada pemecatan Zvonimir Boban dari kursi manajemen. Bahkan, Paolo Maldini juga hampir terdepak. 


1. Batalnya Ralf Rangnick

Para petinggi AC Milan mengunjungi Milanello setelah memastikan perpanjangan kontrak untuk pelatih Stefano Pioli.

Seperti yang dibahas sebelumnya, AC Milan sukses tampil impresif di seperempat musim lalu bersama Pioli. Otomatis, rencana mendatangkan Ralf Rangnick batal. Manajemen malah memberi Stefano Pioli kontrak baru. 

Dengan batalnya Ralf Rangnick dan diperpanjangnya kontrak Stefano Pioli, secara tidak langsung menunjukkan kepada Ivan Gazidis dan Elliott bahwa ucapan Boban adalah benar. Boban sendiri merasa puas dengan hasil kerjanya di Milan yang kini mulai terlihat hasilnya. 

“Tentu saja, saya puas, karena dia melakukan pekerjaan dengan baik. Pada akhirnya, Pioli adalah pilihan AC Milan pada saat-saat sulit dan senang melihat seberapa banyak kemajuan tim bersamanya," katanya. 

Tak lupa, Boban juga memberikan pesan kepada mantan partnernya baik di lapangan maupun di jajaran direksi, Paolo Maldini. Boban menyebut Maldini sebagai salah satu orang yang juga berjasa membentuk Milan yang saat ini. 

“Dia (Maldini) harus tetap di sana karena seribu alasan, tetapi terutama karena dia telah menunjukkan sebagai sutradara yang sangat baik,"

Tuah Ibrahimovic

Jasa Zvonimir Boban tak sebatas memberikan dukungan kepada Stefano Pioli. Ia bersama Maldini juga adalah orang yang bertanggung jawab dalam membawa pulang Zlatan Ibrahimovic ke AC Milan. 

Dan seperti kita ketahui bersama, Ibrahimovic memberikan kontribusi sangat besar bagi tim AC Milan di paruh kedua musim lalu. Striker gaek 38 tahun itu mencetak 10 gol dan 5 assiut dari 18 laga Serie A Italia. 

Tak cuma berkontribusi dalam gol, ia juga mengangkat mental AC Milan ke level yang lebih tinggi. Para pemain kini memiliki spirit dan daya juang layaknya seorang juara. 

Zlatan Ibrahimovic melakukan selebrasi usai mencetak gol dalam laga AC Milan vs Cagliari

Brace yang ia cetak ke gawang Sassuolo dan juga Sampdoria di pekan-pekan terakhir Serie A menunjukkan betapa harus berterima kasihnya AC Milan kepada Maldini dan Boban yang membawa Ibra main lagi di San Siro. 

“Setelah musim panas lalu, saya mengatakan kami membutuhkan setidaknya dua pemain berpengalaman,” ujar Boban. 

“Dengan Ibrahimovic dan Simon Kjaer, serta meledaknya Ante Rebic, Milan menjadi jauh lebih dewasa dan percaya diri. Akibatnya, hampir semua pemain lain juga berubah menjadi lebih baik," 

Sayangnya, Zvonimir Boban saat ini sudah terlanjur dipecat oleh manajemen Rossoneri. Meski begitu, sebagai legenda sekaligus fans AC Milan, ia siap kapan pun jika klub kesayangannya itu membutuhkan jasanya. Akan tetapi, apa mau Ivan Gazidis dan Elliott Management menjilat ludahnya sendiri?

AC MilanZlatan IbrahimovicPaolo MaldiniZvonimir BobanIvan Gazidis

Berita Terkini