x

Menilai Rapor Bursa Transfer AC Milan: Gagal Tambal Buritan

Selasa, 6 Oktober 2020 16:20 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto

INDOSPORT.COM - Menjadi salah satu tim Serie A Italia paling sibuk di bursa transfer, bagaimana penilaian hasil akhir yang didapatkan AC Milan?

AC Milan menjadi salah satu tim di Serie A Italia yang sibuk berbelanja pemain di bursa transfer musim panas ini. Hampir tiap pemberitaan media selalu berisi aktivitas transfer I Rossoneri.

Maklum, selain tengah dalam tren apik, Milan dikait-kaitkan dengan nama-nama besar. Dan sebagian dari nama-nama itu berhasil digaet Milan.

Baca Juga
Baca Juga

I Rossoneri melakukan banyak perbaikan skuad musim ini. Penambahan pemain baru dilakukan di posisi kiper, gelandang, bek sayap, dan penyerang.

Tercatat lima nama baru menghiasi ruang ganti AC Milan. Mereka adalah Sandro Tonali, Brahim Diaz, Jens Petter Hauge, Diogo Dalot, dan Ciprian Tatarusanu.

Operasi transfer yang dimotori oleh Paolo Maldini sempat menggoncang ketika berhasil menggaet wonderkid Italia, Sandro Tonali. Ini menjadi kemenangan besar bagi Milan karena pemain 20 tahun itu jadi buruan klub-klub besar Italia, terutama Inter.

Yah, bisa dibilang aktivitas transfer AC Milan musim ini sedikit antiklimaks. Walau bisa mendatangkan Sandro Tonali dan Brahim Diaz, Milan sebetulnya dikatikan dengan nama-nama besar lain yang jadi buruan utama.

Tiemoue Bakayoko misalnya. AC Milan mentok hanya ingin meminjam dengan opsi pembelian di angka 20 juta euro. Sedangkan Chelsea kukuh pada angka 30 juta euro.

Sejumlah nama seperti Florentino Luis sempat muncul, tapi pada akhirnya Milan hanya mendatangkan satu gelandang bertahan. Sebagai gantinya, Rade Krunic urung dipinjamkan dan bertahan di San Siro. Namun, ini tak lagi jadi masalah karena duo Bennacer-Kessie sudah menjanjikan.  

Di posisi penyerang sayap, Milan sempat dihubungkan dengan nama Federico Chiesa. Bahkan Milan disebut sudah sangat dekat untuk mendapatkannya. Namun lagi-lagi transfer batal terwujud karena terbentur masalah harga, dan pemain yang bersangkutan malah ke Juventus.

Perjudian Jens Petter Hauge

Yang paling unik dalam transfer ini adalah Jens Petter Hauge. Ketika Milan tengah bingung mencari penyerang sayap tambahan karena gagal mendapatkan Chiesa, tiba-tiba datanglah Jens Petter Hauge dalam wujud pertandingan melawan Bodo/Glimt.

Tampil impresif dengan meneror Milan sepanjang laga, Hauge saat itu juga langsung didekati Milan dan akhirnya disodori kontrak. Akan tetapi, ada satu persoalan. Pemain Norwegia 20 tahun itu memiliki posisi utama di sayap kiri.

Sementara yang menjadi masalah Milan musim lalu dan ingin diperbaiki di musim panas ini adalah sektor sayap kanan. Untungnya Hauge juga bisa main di kanan, meski tak akan sebaik ketika ia di kiri.

Baca Juga
Baca Juga

Setidaknya ini tetaplah sebuah transfer yang menguntungkan karena selain berbakat, harga Hauge juga masih murah (5 juta euro). Namun, di sisi lain, pemilihan Hauge juga bisa jadi perjudian bagi Rossoneri yang kehabisan waktu m


1. Gagal Tambal Buritan

Diogo Dalot resmi bergabung AC Milan.

Kekecewaan terbesar AC Milan musim ini datang pada sektor buritan alias lini belakang. Seperti diketahui, memasuki awal musim ini Milan mengalami krisis lini belakang, terkhusus bek tengah.  

Sang kapten Alessio Romagnoli belum kunjung pulih dari cedera. Hal itu diperparah dengan keadaan bek pelapis, Matteo Musacchio, yang juga terkapar cedera.

Alhasil, Milan cuma punya tiga bek tengah, yakni Simon Kjaer, Matteo Gabbia, dan Leo Duarte. Dari tiga nama itu, hanya Simon Kjaer yang menjanjikan.

Sebab, Matteo Gabbia masih sangat belia sedangkan Leo Duarte belum tampil sesuai ekspektasi dari laga pramusim. Selain itu, bek Brasil tersebut sempat terkena COVID-19 yang membuatnya dikarantina 14 hari.

Beruntung saja Milan mendapat jadwal 'mudah' di tiga pekan awal Serie A Italia. Milan menyelesaikan kualifikasi Liga Europa (3 laga) dan tiga pekan pertama Serie A Itala dengan bermodal duet Simon Kjaer dan Matteo Gabbia saja.

Di atas kertas hasilnya lumayan. Di Serie A Italia, Milan tidak kebobolan. Sementara di Liga Europa Milan berhasil lolos, walau dibuat repot oleh Rio Ave dan Bodo/Glimt.

Meski begitu, duet Simon Kjaer dan Matteo Gabbia masih sangat riskan diandalkan untuk laga besar. Sayang sekali, di bursa transfer ini Milan gagal mendaratkan bek tengah baru.

Sejumlah nama yang mampir satu per satu gagal didatangkan. Dimulai dari Nikola Milenkovic, berlanjut ke Matija Nastasic, Ozan Kabak, sampai Antonio Rudiger. Semuanya gagal mencapai kesepakatan.

Yah, semoga Alessio Romagnoli segera pulih setelah jeda internasional bulan Oktober ini. Sisi positifnya, Milan mendapat solusi di bek sayap kanan.

Selama ini Milan dibuat gelisah dengan duo Davide Calabria dan Andrea Conti. Keduanya tak bisa diandalkan 100 persen.

Andrea Conti yang notabene pemain inti malah sering sekali cedera. Sementara Davide Calabria sering tampil inkonsisten. Terkadang ia bisa sangat berbahaya, namun juga hampir tak berdaya.

Untuk mengatasi ini, Milan telah meminjam bek sayap Manchester United, Diogo Dalot. Keberadaan Dalot diharapkan dapat membantu Milan mengarungi musim panjang di Serie A Italia, Coppa Italia, dan Liga Europa.

Selain itu, Dalot juga bisa menciptakan kompetisi yang sehat untuk Andrea Conti dan Davide Calabria. Calabria sendiri belakangan mulai tampil menjanjikan.

Semoga Calbaria bisa berkembang pesat musim ini, sehingga ketika Dalot dipulangkan, Milan bisa berharap banyak padanya.

Jika boleh dinilai dengan menggunakan instrumen pengukuran angka 1-10, maka kami menilai rapor bursa transfer Milan musim panas ini di angka 7. Andai bisa mendatangkan bek tengah, mungkin Paolo Maldini cs patut diberi nilai 8.5.

Kredit tetap patut diberikan kepada manajemen I Rossoneri yang tetap bisa beroperasi cukup maksimal pada bursa transfer di tengah keterbatasan finansial karena sanksi FFP.

Secara umum, skuad AC Milan untuk musim 2020-2021 sudah cukup kuat untuk menggapai target utama mereka, yakni kembali ke Liga Champions Eropa. Apalagi, pelatih Stefano Pioli sudah menemukan formula yang pas untuk timnya.

Mungkin, sebuah trofi di ajang Coppa Italia atau Liga Europa bisa menjadi bonus untuk AC Milan musim ini sekaligus penambah percaya diri untuk menyongsong era kebangkitan baru yang semakin terlihat.

Bursa TransferSerie A ItaliaAC MilanStefano PioliBerita Bursa Transfer

Berita Terkini