x

Nyanyi Sunyi Davide Calabria, Balas Cacian dengan Pembuktian

Kamis, 22 Oktober 2020 16:32 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Performa yang terus menanjak membuat sosok Davide Calabria kini begitu diandalkan dan diperhitungkan di AC Milan dalam mengarungi Serie A Italia musim 2020-202

INDOSPORT.COM - Performa yang terus menanjak membuat sosok Davide Calabria kini begitu diandalkan dan diperhitungkan di AC Milan dalam mengarungi Serie A Italia musim 2020-2021. 

AC Milan begitu disibukkan di bursa transfer musim panas lalu. Salah satu posisi yang menjadi perhatian serius AC Milan adalah bek sayap kanan. 

Selama beberapa musim, Rossoneri memiliki kelemahan serius pada posisi ini. Keberadaan dua pemain muda Italia, Andrea Conti dan Davide Calabria, belum sanggup mengangkat AC Milan ke level yang diinginkan. 

Baca Juga
Baca Juga

Calabria dan Conti gagal memberikan apa yang dimau pelatih-pelatih Milan selama ini yakni agresivitas dan konsistensi. Kondisi ini diperparah dengan kedua pemain yang kerap menderita cedera. 

Mereka pun menjadi sasaran kritik fans AC Milan. Terutama Davide Calabria yang dianggap gagal memenuhi level yang dibutuhkan AC Milan. Namun, perlahan demi perlahan, pemain 23 tahun itu mampu membuktikan dirinya layak untuk I Rossoneri.

Balada Conti-Calabria

Andrea Conti didatangkan AC Milan pada musim 2017-2018. Bergabung bersama tim impiannya, Conti malah mendapat apes setelah mengalami cedera lutut di pekan kedua Serie A. Cedera ini membuatnya absen panjang sampai akhir musim. 

Setelah cedera itu, Conti belum benar-benar bisa balik ke performanya seperti saat di Atalanta. Sementara cerita Davide Calabria sedikit berbeda. 

Dirinya merupakan salah satu lulusan akademi AC Milan. Calabria mendapat debut Serie A Italia pada musim 2015-2016 di usia 17 tahun. Ia pun digadang-gadang menjadi bek sayap masa depan Rossoneri. 

Namun, cedera di awal-awal karier seniornya membuat performa Calabria terhambat. Nama Davide Calabria baru terdengar ke publik sepak bola tiga musim terakhir. 

Berbeda dengan Conti, Calabria tidak mendapatkan isu serius pada trauma cedera. Namun, konsistensi penampilan menjadi persoalan utamanya.

Sebagai pemain muda, Davide Calabria memiliki potensi yang cukup besar. Ia memiliki kecepatan, serta akurasi umpan yang bagus.   

Namun, ia sering gagal mempertahankan performa terbaiknya di tiap laga. Kerap kali ia tampil mengecewakan baik dalam menyerang maupun bertahan. 

Hal ini yang membuat dirinya dikritik keras oleh para fans Milan. Dirinya dianggap tak layak untuk membela AC Milan

Namun Davide Calabria tidak menyerah. Jarang berkomentar di media, Calabria terus berjuang memperebutkan tempat di tim utama. 

Cedera kambuhan yang menimpa Andrea Conti ia manfaatkan untuk merebut perhatian pelatih Stefano Pioli pada musim lalu. Kontribusi Calabria cukup besar di mana ia tampil dalam 25 laga Serie A. 


1. Kebangkitan Davide Calabria

Performa yang terus menanjak membuat sosok Davide Calabria kini begitu diandalkan dan diperhitungkan di AC Milan dalam mengarungi Serie A Italia musim 2020-202

Penampilan Davide Calabria yang mulai membaik tak serta merta membuat manajemen berhenti mencari bek sayap kanan. Maklum, ketimpangan memang masih dirasakan antara lini kiri yang diisi Theo Hernandez dan kanan yang diisi duo Conti dan Calabria. 

Paolo Maldini pun mendatangkan bek sayap Manchester United, Diogo Dalot, sebagai pemain pinjaman musim panas ini. Namun, kenyataannya, sejak pekan awal Serie A Italia dan kualifikasi Liga Europa 2020/21, pelatih Stefano Pioli masih memercayakan posisi bek kanan kepada Davide Calabria. 

Sejauh ini Calabria tampil di semua laga awal musim Milan dengan total 7 penampilan (4 Serie A dan 3 Liga Europa). Rupanya, Davide Calabria telah bangkit dan perlahan membuktikan kapasitasnya. 

Hal itu memang benar adanya. Selama pramusim, Davide Calabria melanjutkan kerja kerasnya musim lalu dengan tampil bagus. Dua gol dicetak Calabria dari laga-laga pramusim. 

Pada tujuh laga awal musim ini, ia mampu menaikkan level sektor sayap kanan AC Milan dengan tampil lebih konsisten. Kini serangan tak hanya berpusat pada posisi kiri, tetapi juga dibangun dari kanan antara dirinya dengan Alexis Saelemaekers atau Samu Castillejo. 

Davide Calabria sangat diandalkan untuk kemampuan tekelnya yang di atas rata-rata. Calabria saat ini memenangi rata-rata 4.8 tekel per game. Ini adalah angka tertinggi dari pemain manapun di Serie A awal musim ini. 

Calabria juga meningkatkan kemampuannya dalam menahan bola. Sebelumnya ia kerap kehilangan bola dan visi permainan. 

Kebangkitan Calabria tak terlepas dari taktik yang diterapkan oleh Stefano Pioli. Keberadaan dua gelandang bertahan yang diisi oleh Franck Kessie dan Ismael Bennacer pada formasi 4-2-3-1 memang sangat membantu Davide Calabria dalam mempertahankan area permainan. 

Operan-operan di sisi kanan terasa lebih lancar. Dukungan positif juga hadir dari sosok muda, Alexis Saelemaekers, yang ternyata memiliki kreativitas dan keberanian yang terbilang bagus di usia mudanya. 

Baca Juga
Baca Juga

Kini, Davide Calabria pun tak lagi minder dan dicaci fans AC Milan. Para milanisti kini menaruh respek pada dirinya. 

Bahkan, Diogo Dalot belum merasakan debutnya di Serie A Italia sejauh ini. Andrea Conti pun mesti waspada. Jika tak meningkatkan performa, posisinya bisa tergeser penuh oleh Davide Calabria di AC Milan. 

Serie A ItaliaAC MilanStefano PioliDavide CalabriaAndrea Conti

Berita Terkini