x

Luis Alberto: Playmaker Elit Lazio yang Baru Punya 1 Assist di Serie A

Sabtu, 1 Mei 2021 17:47 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Luis Alberto mencoba melewati para pemain Juventus.

INDOSPORT.COM – Bagi orang awam, posis Playmaker dalam sepak bola identik dengan assist. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi penggawa Lazio, Luis Alberto, yang masuk dalam jajaran playmaker elit namun baru punya satu assist di Serie A 2020/21. Kok bisa?

Nama Luis Alberto mungkin tak begitu familiar bagi pecinta sepak bola dunia. Apalagi, di era sepak bola yang mengandalkan gol dan assist sebagai tolak ukur kehebatan seorang pemain.

Sebagai playmaker, Luis Alberto tak memiliki catatan apik dari gol maupun assist. Bahkan, hingga pekan ke-33 Serie A musim 2020/21, ia baru mencetak satu assist.

Baca Juga
Baca Juga

Namun, assist bukanlah tolak ukur bagaimana apiknya kreatifitas seorang pemain, terutama untuk kasus yang Luis Alberto di musim 2020/21 ini.

Berdasarkan Transfermarkt, Luis Alberto telah mencetak delapan gol dan tiga assist dalam 35 pertandingan bersama Lazio. Bandingkan dengan Kevin De Bruyne yang juga seorang playmaker, maka ada jurang pemisah yang sangat lebar dalam output permainan keduanya.

Sejak bergabung dengan Lazio pada 2016, Luis Alberto menjadi sosok sentral dalam kebangkitan Biancocelesti di kancah Serie A.

Baca Juga
Baca Juga

Bersama Luis Alberto, Lazio mampu kembali ke Liga Champions dan menjuarai Coppa Italia 2018/19 serta dua gelar Piala Super Italia.

Lantas, bagaimana bisa Luis Alberto disebut playmaker elit jika secara output dirinya baru mencetak satu assist saja di Serie A 2020/21 bersama Lazio?

Ada tolak ukur lain untuk menjabarkan betapa hebatnya kemampuan Playmaking Luis Alberto bersama Lazio. Berikut ulasannya.


1. Pemain yang Paling Tak Beruntung di Serie A

Luis Alberto (Lazio) duel dengan Steven Nzonzi.

Dalam artikel INDOSPORT berjudul ‘3 Cara Menilai Kreativitas Pesepak Bola selain dari Assist’, telah dijabarkan secara detil mengapa kemampuan Playmaking seorang pemain tak bergantung pada output semata.

Tiga cara tersebut yakni Expected Assist (xA), Shot Assisted, dan Operan ke sepertiga akhir lapangan (Final Third).

Luis Alberto memiliki catatan mumpuni dari ketiga cara tersebut dan cara lainnya untuk sekelas Playmaker yang tak punya output apik berupa assist.

Luis Alberto memiliki rataan Expected Assist (xA atau assist yang diharapkan) bernilai 6.1 xA sejauh ini. Jika dikalkulasikan, ia mencatatkan nilai 0.28 xA per 90 menit atau per laga.

Dengan kata lain, Luis Alberto tak beruntung setiap aksi Playmaking-nya tak berbuah assist, kendati ia memiliki sosok bomber haus gol sekelas Ciro Immobile di depannya.

Meski punya Immobile di lini depan, faktanya Luis Alberto bukanlah gelandang serang murni. Ia bermain di sisi kiri tengah dalam formasi 3-5-2. Formasi ini lebih mengandalkan kemampuan Wing-Back untuk mengkreasikan peluang.

Kemampuan Playmaking Luis Alberto pun terlihat dalam Build-Up permainan Lazio. Lewat posisi yang ia mainkan di formasi 3-5-2, eks gelandang Liverpool ini memiliki rataan Progressive Action 20.5 kali per 90 menit.

Progressive Action itu bisa berupa dribel ataupun operan ke area lawan. Rataan yang dimiliki Luis Alberto nyatanya hanya kalah dari Lionel Messi di lima liga top Eropa musim ini.

Progressive Action Luis Alberto tersebut dibarengi fakta bahwa ia menjadi pemain kedua yang paling banyak melewati bek lawan dengan operan ke area lawan dengan rataan 15 kali per 90 menit.

Bisa diartikan Luis Alberto adalah The Ball Progressor (pemain dengan operan bola ke area lawan) terbaik untuk posisi gelandang musim ini di Eropa.

Catatan ini terkesan membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling tak beruntung. Karena, setiap operannya belum tentu mampu dikonversi sebagai gol sehingga menambah jumlah assist yang ia miliki musim ini.

Serie A ItaliaLazioIn Depth SportsLiga ItaliaSepak BolaLuis Alberto

Berita Terkini