x

Kala Manchester United dan Liverpool Terseret Kasus Pengaturan Skor

Senin, 3 Mei 2021 21:11 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Ilustrasi Pengaturan skor.

INDOSPORT.COM – Pengaturan skor menjadi hal yang paling dibenci di dunia sepak bola. Ternyata, dua klub papan atas Inggris saat ini yakni Manchester United dan Liverpool diketahui pernah terseret skandal ini.

Kasus terbesar mengenai pengaturan skor di dunia sepak bola terjadi pada musim 2004/05 dan 2005/06 di sepak bola Italia. Kasus itu sendiri dikenal dengan kasus Calciopoli.

Kasus ini sendiri cukup menggemparkan karena melibatkan lima tim di mana tiga hingga empat tim di dalamnya merupakan tim papan atas Italia.

Baca Juga
Baca Juga

Tim yang terlibat adalah Juventus, Lazio, Fiorentina, AC Milan, dan Reggina. Skandal pengaturan skor ini cukup menghebohkan apalagi jika melihat hukuman yang diterima.

Aktor di balik skandal Calciopoli ini sendiri adalah Luciano Moggi yang tak lain adalah General Manager Juventus kala itu.

Kasus ini pertama kali bergulir ketika polisi dan FIGC melakukan investigasi terhadap hasil pertandingan Serie A musim 2004/05 dan 2005/06.

Setelah dilakukan investigasi, bukti-bukti mengarah ke Luciano Moggi yang disebut melakukan percakapan dengan pejabat sepak bola Italia.

Baca Juga
Baca Juga

Dalam melancarkan aksinya, Moggi dilaporkan melakukan pemerasan, penyuapan hingga ancaman. Pada akhirnya, ia pun dinyatakan bersalah dan dihukum dilarang beraktivitas di jagat sepak bola seumur hidup.

Kelima tim yang telah disebutkan pun mendapat hukuman masing-masing di mana Juventus mendapat hukuman paling berat yakni degradasi ke Serie B, pengurangan sembilan poin, dan gelar juaranya musim 2004/05 serta 2005/06 dilucutin.

Jauh sebelum Calciopoli, pengaturan skor pernah menyeret Manchester United dan Liverpool. Lantas, bagaimana kisahnya? Berikut rangkuman kisah tersebut.


1. Good Friday Betting Scandal

Pengaturan Skor Sepak Bola

Pengaturan skor yang menyeret nama besar Manchester United dan Liverpool itu terjadi pada 2 April 1915 yang biasa juga disebut dengan ‘Good Friday Betting Scandal’.

Kala itu, Man United akan memainkan laga terakhirnya di Divisi Pertama (kasta teratas) di mana Liverpool menjadi lawannya. Laga ini sendiri adalah laga hidup mati bagi Setan Merah.

Pasalnya, saat itu Man United ada di tempat ke-18 dan hanya unggul satu poin dari Chelsea. Kemenangan menjadi harga mati bagi Setan Merah agar tak terdegradasi.

Dalam tuntutan harus menang, lahirlah ide pengaturan skor antara pemain Man United dan Liverpool itu sendiri.

Di laga itu, Man United menang 2-0 dari Liverpool lewat dua gol George Anderson. Di laga itu, pemain The Reds, Fred Pagnam, gagal mengeksekusi penalti dan membentur mistar gawang Setan Merah.

Kejadian itu membuat para pemain Liverpool memprotesnya. Hal ini pun tercium oleh FA yang lantas mengadakan investigasi.

Hasilnya? Tujuh pemain dari dua kesebelasan terlibat dalam pengaturan skor di mana anam Jackie Sheldon (Liverpool) disebut sebagai otaknya. Usut punya usut, Sheldon sendiri merupakan mantan pemain Man United.

Alhasil, ketujuh pemain tersebut dihukum larangan bermain seumur hidup. Keputusan ini diputuskan pada 27 Desember 1915. Lalu bagaimana nasib kedua tim?

FA memutuskan hanya menghukum para pemain tersebut dan tak menghukum klubnya karena pengaturan skor ini hanya melibatkan pemain. Sedangkan Man United dan Liverpool tak tahu menahu.

Sehingga, Man United tetap berhak mendapat dua poin (waktu itu kemenangan dihargai dua poin) dan terbebas dari degradasi karena unggul satu poin dari Chelsea yang ada di tempat ke-19.

Saat itu, liga sempat terhenti karena perang dunia pertama. Enam dari tujuh pemain yang dihukum sebelumnya pun terbebas dari hukuman karena dalih melayani negara dengan ikut berperang.

Lalu saat liga digulirkan kembali pada 1919/1920, Chelsea yang harusnya terdegradasi malah tetap bertahan karena terjadi perubahan format di mana tim peserta berubah dari 19 menjadi 20.

Manchester UnitedLiverpoolPengaturan Skor Pertandingan (match fixing)Bola InternasionalCalciopoliSepak Bola

Berita Terkini