Sriwijaya FC Alami Kerugian, Penundaan Piala Walikota Solo 'Bikin Jantungan'
INDOSPORT.COM - Manajemen Sriwijaya FC telah menerima surat resmi penundaan Turnamen Piala Walikota Solo, karena kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan.
Bak disambar petir disiang bolong, kabar ini sangat mengejutkan dan membuat kecewa manajemen, pelatih, pemain, ofisial dan supporter Laskar Wong Kito.
Meski bisa menerima keputusan itu, tapi harus diakui jika kabar itu membuat semua pihaknya terutama klub yang terlibat pastinya sok, terkejut dan ‘bikin jantungan’.
Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin menyebut, kabar itu sangat mengejutkan karena turnamen ini ditunda satu hari jelang kick off. Delapan tim peserta dari Liga 1 dan 2 bahkan sudah berada di Solo.
"Pas dengan Piala Walikota Solo ditunda tekejut, raso nak pingsan," kata Hendri Zainuddin, Selasa (29/06/21).
Menurutnya penundaan yang terjadi mengakibatkan pihaknya mengalami kerugian baik secara materi ataupun moril.
1. Segi Materi
Dari segi materi, Hendri mengatakan pihaknya telah mengeluarkan banyak uang untuk memersiapkan diri mengikuti Piala Wali Kota Solo 2021.Sedangkan kerugian lainnya yakni para pemain gagal menunjukan performanya di lapangan.
Padahal, tadinya manajemen dan pelatih sangat bersyukur bisa ambil bagian di ajang ini. Apalagi, turnamen pramusim ini melibatkan klub dari Liga 1 ataupun 2.
Panitia turnamen pun sangat cerdik dalam menyusun pembagian grup, dimana klub peserta di bagi menjadi dua grup, klub Liga 1 dan 2, hingga di nantinya klub yang maju final dari wakil grup tersebut.
"Pemain juga tidak dapat jam terbang, dan pelatih tidak bisa mematangkan persiapan yang sudah direncanakan,” jelasnya.
Pelatih sebelumnya telah melakukan evaluasi dari tiga laga uji coba. Nilmaizar bahkan sudah menggeber latihan keras dan menyusun strategi untuk melawan Rans Cilegon FC, tapi skenario itu kandas dan terpaksa harus tertunda.
Kendati kecewa, manajemen tampaknya masih menaruh harapan turnamen pramusim Liga 2 bisa bergulir. Manajemen masih akan berkoordinasi dengan panitia terkait event itu.
Tentunya, dengan kondisi yang lebih kondusif. Itu artinya, turnamen bisa mendapatkan restu dari pihak kepolisian dan kondisi Covid-19 benar-benar aman.