x

Eksodus Pemain Akademi Makin Menjadi-jadi, Ada Apa dengan Chelsea?

Sabtu, 24 Juli 2021 17:48 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Musim panas 2021 seakan menjadi waktu pilihan bagi para pemain muda akademi Chelsea untuk memilih klub lain ketimbang berjuang mendapatkan tempat di London.

INDOSPORT.COM - Musim panas 2021 seakan menjadi waktu pilihan bagi para pemain muda dari akademi Chelsea untuk memilih klub lain ketimbang berjuang mendaptkan tempat di Stamford Bridge. 

Ketika Thomas Tuchel menggantikan Frank Lampard sebagai manajer Chelsea sekitar enam bulan lalu, ada kekhawatiran yang diekspresikan oleh beberapa fans apakah itu akan menandai akhir dari keinginan The Blues untuk mengandalkan anak-anak muda dari akademi mereka di tim utama.

Lampard, tentu saja, telah menjadi aktor utama dalam kebijakan di Stamford Bridge musim lalu. Dengan larangan transfer yang diberlakukan FIFA pada musim panas 2019 memaksa mereka untuk mencari tambahan dari pemain-pemain akademi.

Masuklah nama Mason Mount, Reece James, Tammy Abraham, Fikayo Tomori dan - terakhir - Billy Gilmour. Sementara Callum Hudson-Odoi juga mendapatkan kesempatan lebih banyak ketimbang saat masih di bawah Maurizio Sarri.

Baca Juga
Baca Juga

Akan tetapi situasi itu berubah drastis setelah jendela musim panas pada tahun 2020 yang membuat Chelsea menghabiskan 220 juta pound untuk pemain baru. The Blues juga menunjuk pelatih baru, Thomas Tuchel, menggantikan Lampard.

Sebagian fans pun mulai khawatir Chelsea akan mencampakkan para pemain akademinya. Meski begitu, ketakutan tersebut sempat tak terbukti ketika Mount dan James memainkan peran kunci saat The Blues finis di empat besar Liga Inggris dan mencapai final Piala FA dan Liga Champions.

Akan tetapi pada musim panas kedua Tuchel di Chelsea, gelombang kepergian talenta-talenta lokal semakin tak terhindari. Fikayo Tomori telah lebih dulu dipinjamkan pada musim dingin lalu dan musim panas ini sang pemain telah resmi berseragam AC Milan untuk mahar 25 juta pound.

Setelah itu, yang terjadi berikutnya cukup mengkhawatirkan. Akademi Chelsea yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Inggris, terancam kehilangan para pemainnya sebelum bisa bersinar di tim senior.

Kejutan terbesar datang ketika diumumkan bahwa Marc Guehi, bek tengah berusia 21 tahun yang telah lama dicalonkan sebagai calon pemain tim utama di Stamford Bridge, akan pergi ke Crystal Palace.

Guehi telah bersinar selama 18 bulan dengan status pinjaman di Swansea City, dengan banyak yang menganggapnya sebagai bek Inggris masa depan. Akan tetapi Eagleslah yang mendapatkannya dengan nilai 18 juta pound.

Kepergian Guehi diikuti oleh gelandang berusia 18 tahun, Lewis Bate. Bate bergabung dengan Leeds United untuk mahar sebesar 1,5 juta pound. Dalam beberapa hari ke depan, diprediksi akan ada lebih banyak pemain muda yang pergi.

Tino Livramento (18) saat ini di ambang kepindahan ke Brighton. Gelandang Myles Peart-Harris (18) diperkirakan akan bergabung dengan Brentford yang baru promosi. Bek Dynel Simeu (19) telah menolak kontrak baru untuk bergabung dengan Southampton dengan status bebas transfer.

Baca Juga
Baca Juga

Dan yang paling menjadi sorotan saat ini adalah saga transfer Tammy Abraham. Top skor Chelsea di bawah Frank Lampard itu kabarnya semakin dekat untuk menyebrang ke klub rival, Arsenal, pada musim panas ini.


1. Apa yang Terjadi?

Selebrasi striker Chelsea, Tammy Abraham, usai membobol gawang Luton Town dalam pertandingan Piala FA, Minggu (24/1/21).

Begitu banyak pemain-pemain berbakat dari akademi yang pergi dari Chelsea setelah pertunjukan luar biasa di bawah Lampard dua musim lalu. Mengapa para pemain muda itu akhirnya harus pergi?

Jawabannya terletak pada ukuran skuat Chelsea yang saat ini begitu besar. Mereka mulai kesulitan menembus tim utama yang dihuni pemain-pemain sudah jadi.

Musim lalu, grup inti Chelsea yang memenangkan Liga Champions berjumlah lebih dari 20, sementara sekitar 30 talenta berbakat lainnya menghabiskan musim dengan status pinjaman di klub lain.

Dengan demikian, untuk beberapa pemain muda saat ini di Chelsea, persaingan sudah terlalu banyak. Meski pun mereka siap untuk membela tim senior, namun peluang untuk mendapatkannya di Chelsea saat ini begitu tipis.

Lewis Bate misalnya, adalah seorang gelandang elegan yang telah dipilih karena kemampuan passing dan kemauannya untuk mengambil bola di ruang sempit sambil mempertahankan kepemilikan.

Dia telah menyaksikan Gilmour, yang hanya setahun lebih tua darinya, telah berjuang untuk masuk ke tim utama sebelum memilih untuk bergabung dengan Norwich City dengan status pinjaman untuk musim mendatang.

Bate tahu bahwa dia perlu merebut setidaknya satu tempat dari Jorginho, N'Golo Kante atau Mateo Kovacic untuk menjadi pemain reguler di jajaran senior. Belum lagi ia harus mempertimbangkan pemain pinjaman yang kembali seperti Conor Gallagher, Ethan Ampadu dan Trevoh Chalobah.

Sementara itu, Livramento yang jadi bek pilihan Timnas Inggris junior harus merebut posisi James dan Cesar Azpilicueta.

Jadi persoalan utama dari banyaknya para pemain muda akademi yang memilih berpisah jalan musim ini ada pada dua hal. Pertama, skuad Chelsea saat ini sudah terlampau ideal dan sulit untuk dikotak-katik.

Kedua, The Blues memiliki skuad pemain muda berbakat yang sangat melimpah. Mungkin salah satu yang terbesar di Liga Inggris. Untuk itulah, hanya yang benar-benar terbaik yang bisa masuk ke tim senior Chelsea. Sementara sisanya terpaksa memilih mencari klub ketimbang harus menjadi cadangan di usia awal kepala dua.

ChelseaThomas TuchelTammy AbrahamLiga InggrisBerita Liga Inggris

Berita Terkini