x

Chelsea vs Crystal Palace: Ajang Pembuktian Marc Guehi kepada The Blues

Sabtu, 14 Agustus 2021 15:25 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Marc Guehi, pemain Crystal Palace.

INDOSPORT.COM – Marc Guehi akan menjadi sorotan dalam pekan perdana Liga Inggris 2021/22 saat Chelsea menjamu Crystal Palace, Sabtu (14/8/21).

Nama Marc Guehi menjadi sorotan karena ini kali pertama ia kembali ke Stamford Bridge sebagai lawan setelah dilepas Chelsea ke Crystal Palace pada musim panas 2021.

Di musim panas 2021, Chelsea melego sebagian besar para pemain muda yang berasal dari akademinya ke klub-klub lain, terutama Liga Inggris.

Baca Juga
Baca Juga

Setelah Fikayo Tomori dilepas secara permanen, sederet pemain akademi Chelsea pun mengambil sikap untuk menentukan masa depannya dan memaksa The Blues untuk melegonya.

Salah satu yang dilego adalah Marc Guehi. Tanpa disadari, ia adalah pemain akademi pertama yang dilepas Chelsea secara permanen di musim panas 2021.

Pemain berusia 21 tahun tersebut dilepas dengan mahar hampir 20 juta poundsterling (Rp398 miliar) ke Crystal Palace yang baru saja menunjuk Patrick Vieira sebagai pelatih.

Kepindahan ini banyak disesali pendukung Chelsea. Di tengah kebutuhan The Blues akan sosok bek, entah kenapa klub asal London Barat ini memilih menjual Guehi.

Baca Juga
Baca Juga

Apalagi sebelum musim 2021/22 dimulai, Guehi digadang-gadang akan menjadi pemain akademi yang selanjutnya menembus skuat utama Chelsea arahan Thomas Tuchel.

Hal ini tak lepas dari penampilan apiknya selama menjalani masa peminjaman bersama Swansea City sepanjang musim 2020/21 lalu.

Kini, Chelsea pun harus bersiap bertemu dan menguji pemain ciptaannya sendiri saat menjamu Crystal Palace. Lantas, apa yang akan ditunjukkan Marc Guehi nantinya?


1. Marc Guehi, Si Anak yang Terbuang

Marc Guehi, bintang muda Chelsea hengkang ke Crystal Palace.

Sebelumnya, keputusan menjual Marc Guehi oleh Chelsea bukanlah keputusan mudah. Pasalnya, sang pemain ingin menunjukkan bahwa dirinya siap menembus tim utama dan bermain reguler ketimbang dipinjamkan atau menjadi pelapis.

Chelsea pun sadar, sulit bagi Guehi untuk menembus tempat tim utama seiring banyaknya pemain sekaliber Antonio Rudiger, Andreas Christensen, Kurt Zouma, dan Thiago Silva di pos bek tengah.

Untuk itu, Chelsea memilih melepasnya dan dijadikan profit untuk bisa mendatangkan pemain lain yang memiliki nama besar.

Keputusan Chelsea ini pun turut membuka jalan bagi Guehi menancapkan kariernya di sepak bola level teratas. Secara tak langsung, ini merupakan pilihan bagus bagi kedua pihak.

Kendati pilihan bagus, nyatanya Chelsea juga harus memakan imbas buruk keputusannya sendiri. Melepas Guehi ke rival Liga Inggris nyatanya adalah pilihan buruk.

Hal ini tak lepas dari kualitas Guehi sendiri. Sebagai bek muda, ia kenyang pengalaman akan kerasnya sepak bola Inggris yang tercipta di Divisi Championship.

Sebagai contoh, bila dibandingkan Kurt Zouma yang akan dilepas Chelsea, Guehi punya catatan menarik selama musim 2020/21 di kancah liga.

Dari data yang diambil di laman Squawka Matrix, Guehi unggul dalam segala jenis Defensive Action bila dibandingkan Zouma.

Guehi unggul dalam duel di atas lapangan dengan presentase 74 persen, sedangkan Zouma hanya mampu memenangkan 44,6 persen duel di atas lapangan.

Dalam kemampuan bertahan seperti intersep, sapuan, blok dan tekel, Geuhi lagi-lagi unggul jauh atas Zouma.

Guehi total melepaskan 70 tekel, 116 sapuan, 68 intersep, dan 15 blok bersama Swansea. Sedangkan Zouma hanya mampu melepaskan 16 tekel, 91 sapuan, 28 intersep, dan 9 blok bersama Chelsea.

Gaya bermain tim memang menjadi penentu data ini, mengingat Swansea kerap mendapat serangan sedangkan Chelsea memiliki sistem bertahan yang lebih baik sejak dari lini depan hingga lini kedua.

Namun, setidaknya catatan itu cukup untuk membuktikan bahwa Guehi punya kelugasan untuk mengawal gawangnya dari tak kebobolan. Data itu cukup memberinya garansi bahwa ia akan menjadi salah satu bek hebat di masa depan.

Laga melawan Chelsea di Stamford Bridge (14/8/21) pun akan menjadi pembuktian bagi Guehi bahwa The Blues salah melegonya dan tak memberinya kesempatan.

Pasalnya, Chelsea terbilang tumpul saat berada di kotak lawan dan tak punya kemampuan mengkonversi gol yang baik di Liga Inggris sejak musim lalu, dengan status Underperformed yakni hanya mencetak 58 gol dari nilai Expected Goals (xG) sebesar 68,66.

Tak ayal, Guehi bisa unjuk gigi dan menghancurkan kreatornya sendiri yakni Chelsea di depan puluhan ribu pendukungnya yang memadati Stamford Bridge nantinya.

ChelseaCrystal PalaceIn Depth SportsLiga InggrisSepak Bola

Berita Terkini