x

Hanya Dijatah 8 Slot, Tim Besutan Bek Timnas Optimis Lolos Ke Liga 2

Jumat, 10 September 2021 20:19 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Isman Fadil
Charis Yulianto, pelatih lisensi A AFC yg kini membesut tim Liga 3.

INDOSPORT.COM - NZR Sumbersari tak mengurangi optimisme untuk mencapai target lolos ke kompetisi Liga 2, kendati PSSI hanya memberi slot kepada 8 tim terbaik dari Liga 3 pada musim 2021.

Ya, tim berlogo burung elang ini memang sejak awal sudah mematok target yang cukup prestisius itu. Sehingga, berapa pun slot yang diberi untuk tiket promosi ke Liga 2, tak berpengaruh pada target mereka.

"Target kami jelas lolos ke Liga 2. Tahun ini ada 8 tim yang promosi, kami tentu berusaha semaksimal mungkin," jelas Manajer Tim NZR Sumbersari, Yanuar Tri Firmanda Kamis (09/09/21).

Baca Juga
Baca Juga

Kendati demikian, perjuangan tim yang dikelola Wibie Dwi Andriyas, eks Manajer Borneo FC pada 2018 itu dipastikan tak mudah. 

Pasalnya, NZR Sumbersari bersaing dengan ratusan klub Liga 3 sejak di zona provinsi, jawa hingga nasional. Pada babak nasional, PSSI akan memilih 64 tim terbaik dan memberi tiket promosi kepada 8 klub terbaik.

Baca Juga
Baca Juga

"Kami waspada dengan semua tim, apalagi Jawa Timur banyak tim bagus. Bertahap saja sampai nanti ke (zona) nasional," eks Kiper Deltras Sidoarjo di era ISL itu menambahkan.


1. Geber Persiapan

Charis Yulianto, pelatih lisensi A AFC yg kini membesut tim Liga 3.

Charis Yulianto selaku pelatih tim, kemudian langsung tancap gas dalam mempersiapkan NZR Sumbersari. Ya, bek Timnas Indonesia ketika Piala Asia 2007 dan Piala AFF 2008 itu kini beredar di Liga 3.

Program latihan langsung dikebutnya begitu mendapat semua kepastian perihal kompetisi. Terlebih, pelatih berlisensi AFC A itu juga dibebani target tinggi berupa lolos ke Liga 2.

"Tentu kami akan persiapkan tim ini secara maksimal. Kami menaruh fokus untuk mengembalikan kebugaran fisik setelah 1,5 bulan libur (imbas PPKM)," tandas Charis Yulianto.
 

Liga IndonesiaCharis YuliantoLiga 2Liga 3

Berita Terkini