3 Alasan Chelsea Bakal Tetap Moncer meski Resmi Dilepas Abramovich

INDOSPORT.COM – Mengupas 3 alasan mengapa Chelsea bakal tetap moncer dan takkan mengalami nasib nahas kendati telah dilepas oleh Roman Abramovich.

Chelsea tengah menjadi perbincangan seiring adanya pernyataan dari sang pemilik, Roman Abramovich sesaat sebelum klubnya menjalani partai final Piala Liga Inggris melawan Liverpool, Minggu (27/02/22).

Dalam pernyataannya, taipan asal Rusia itu memutuskan untuk melepaskan diri dari Chelsea karena adanya serangan yang dilancarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin ke Ukraina.

Abramovich yang merupakan rekan Vladimir Putin pun terkena imbasnya dan mendapat cap negatif dari media massa maupun berbagai pihak.

Karena cap buruk itu, Roman Abramovich lantas memilih melepas Chelsea agar klub asal London Barat itu tak terkena dampak atas citra negatif yang menimpanya.

Abramovich tak melepaskan Chelsea begitu saja. Ia hanya melepaskan status pemilik yang ia pegang ke Yayasan Amal The Blues atau Chelsea Chairty Foundation.

Perpindahan status ini pun diduga hanya bersifat sementara saja hingga situasi mereda. Namun tetap saja, banyak yang meyakini bahwa perginya Abramovich membuat Chelsea tertimpa nasib nahas.

Pasalnya, perginya Abramovich otomatis akan membuat Chelsea tak mendapat suntikan dana dari sang bilyuner dan juga akan berpengaruh terhadap hasil di lapangan.

Meski demikian, ada beberapa alasan mengapa perginya Roman Abramovich tak akan sama sekali berdampak terhadap Chelsea. Bahkan, The Blues bakat tetap moncer meski tanpa sang pemilik. Apa saja alasan tersebut?

1. Alasan Chelsea Bakal Tetap Bertahan Sepeninggal Abramovich

1. Dipegang oleh Wali yang Ahli

Perginya Abramovich takkan memberi dampak apapun mengingat Chelsea kini akan dipegang oleh Yayasan Amal yang diisi oleh enam wali yang bersifat ahli.

Wali ini terbilang punya nama besar dan juga profesional. Salah satu walinya tersebut adalah Bruce Buck atau CEO Chelsea sendiri dan juga tangan kanan kepercayaan Abramovich.

Bruce Buck akan dibantu beberapa nama ahli seperti Emma Hayes, Paul Ramos, Piara Power, John Devine, dan Sir Hugh Robertson.

Dengan kata lain, Chelsea akan tetap berjalan normal di bawah arahan Bruce Buck, seperti saat Abramovich memimpin dan menentukan kebijakan The Blues, terutama yang berkaitan di luar lapangan.

2. Chelsea Tetap Tajir

Perginya Abramovich tak serta merta membuat Chelsea jatuh miskin. Pasalnya, taipan asal Rusia ini telah membuat The Blues menjadi salah satu brand internasional yang punya value tinggi.

Jika mengatakan Chelsea akan melarat selepas Abramovich, tentu anggapan ini tak benar. Karena The Blues masih bisa beroperasi dengan dana yang didapat dari hak siar, sponsor dan juga hadiah-hadiah dari prestasinya di lapangan.

Alhasil, Chelsea masih akan tetap beroperasi dan tetap bisa belanja pemain atau bahkan membayar gaji pemainnya secara normal seperti biasanya.

3. Nama Besar Chelsea Bawa Keberuntungan

Sebagai sebuah klub, Chelsea punya nama besar untuk menjadi brand internasional. Tak terhitung berapa sponsor yang dengan mudah The Blues dapatkan dengan satu jentikan jari saja.

Karenanya, Chelsea memiliki nilai jual yang bisa menggoda para investor. Perginya Abramovich secara permanen, nyatanya akan tetap membuat The Blues makin diburu oleh para investor.

Belakangan dilaporkan bahwa ada investor yang ingin memboyong Chelsea jika benar-benar dilepas atau dijual oleh Abramovich. Harganya pun tak main-main, yakni mencapai Rp30 triliun.

Dengan kata lain, kepergian Abramovich malah bisa saja menguntungkan Chelsea yang kemudian akan mendapat investor baru dengan kucuran dana lebih luar biasa daripada sebelumnya.