x

3 Penyebab Liverpool Ditahan Benfica di Leg ke-2 Perempat Final Liga Champions

Kamis, 14 April 2022 13:27 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
Pemain Liverpool, Roberto Firmino sedang berusaha melindungi bola dari rebutan pemain Benfica di Liga Champions.

INDOSPORT.COM - Liverpool harus susah payah dalam menjinakan Benfica di pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions Eropa musim 2021-2022.

Bermain di markas sendiri yakni Stadion Anfield, Liverpool harus puas bermain imbang 3-3 dengan Benfica pada Kamis (14/04/22) dini hari WIB.

Baca Juga

Dalam laga tersebut, The Reds sempat unggul ebih dahulu lewat gol dari Ibrahima Konate pada menit ke-21. Namun 11 menit berselang, Goncalo Ramos mampu membuat skor imbang hingga babak pertama selesai.

Seusai jeda, Liverpool masih mendominasi jalannya pertandingan. Alhasil, Roberto Firmino berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-55.

Baca Juga

Kembali unggul membuat pasukan Jurgen Klopp makin tidak terbendung. Roberto Firmino kembali beraksi dengan mencetak brace pada menit ke-64 dan membuat timnya unggul 3-1.

Akan tetapi, Benfica tidak tinggal diam dan mulai bangkit. Mereka akhirnya sukses memperkecil ketertinggalan pada menit ke-73 melalui gol Roman Yaremchuk yang memanfaatkan umpan Alex Grimaldo.

Gol itu mampu menambah motivasi tim tamu untuk terus menyerang. Alhasil, Darwin Nunez membuat skor berubah menjadi 3-3 setelah mengkonversi umpan dari Joao Mario.

Baca Juga

Hingga wasit meniupkan peluit akhir pertandingan skor tersebut tidak berubah. Walau imbang, Liverpool berhak mendapat tiket lolos ke semifinal Liga Champions karena menang agregat 6-4.

Meski begitu, ada sejumlah penyebab mengapa Liverpool gagal mendulang kemenangan di kandang pada dini hari tadi. Berikut INDOSPORT telah merangkumnya:


1. Liverpool Terlalu Bermain Santai

Roberto Firmino, Diogo Jota, dan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.

Penyerang Liverpool, Diogo Jota, sempat buka suara pasca hasil imbang kontra Benfica. Ia mengakui kalau dirinya dan rekan-rekan terlalu bermain santai saat unggul 3-1.

"Kami mencoba melakukan yang terbaik seperti biasa," ujarJ ota kepada BT Sport.

Baca Juga

"Mereka mencetak gol dengan mudah. Saat kami unggul 6-2, mungkin kami terlalu santai dan kami seharusnya tidak melakukan itu."

"Kami lolos dan itu yang paling penting," lanjut Jota.

Baca Juga

"Kami masih berjuang untuk tiga trofi jadi ini sangat menarik. Sekarang kami akan bermain melawan Manchester City dan mencoba melaju ke final (Piala FA)," tuturnya menambahkan.

Kurangnya Koordinasi Lini Belakang

Sementara itu, pelatih The Reds yakni Jurgen Klopp dengan tegas membantah anggapan meremehkan Benfica karena unggul jauh pada pertemuan pertama. Ia melihat kurangnya koordinasi di lini pertahanan sebagai penyebab gawang Liverpool kebobolan tiga kali.

Baca Juga

"Satu-satunya masalah adalah ketika kami kehilangan bola, perlindungan kami tidak sempurna. Saya belum melihat tentang dugaan offside, tetapi itu adalah bagian dari tugas Anda sebagai bek untuk menarik offside lawan," ujar Klopp.

"Barisan terakhir permainan yang bermain bersama, keluar dari posisi dan rotasi tidak pernah menjadi masalah bagi kami," ucapnya menambahkan.


2. Bermain Tanpa Adanya Virgil van Dijk

Selebrasi bBek Liverpool, Virgil van Dijk, usai mencetak gol ke gawang Leeds United dalam laga Liga Inggris, Sabtu (12/9/20).

Rapuhnya lini belakang Liverpool terbilang wajar karena Klopp mengandalkan Joe Gomez, Joel Matip dan Ibrahima Konate, serta Kostas Tsimikas baru bermain pertama kalinya musim ini.

Sementara itu, Virgil van Dijk cuma duduk di bangku cadangan sepanjang laga. Tanpa jenderal di pertahanannya itu, jebakan offside yang jadi senjata rahasia Liverpool beberapa kali ditembus Benfica.

Menurut statistik dari Squawka, Virgil van Dijk adalah pemain tersukses dalam hal menerapkan jebakan offside musim ini, yakni sebanyak 40 kali.

Baca Juga
LiverpoolLiga ChampionsJurgen KloppBenficaRoberto FirminoVirgil van Dijk

Berita Terkini