x

Ronaldo Nazario, Kisah Comeback dari Cedera Paling Sensasional di Dunia

Rabu, 4 Mei 2022 06:10 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
Ronaldo semula diprediksi akan tamat kariernya usai didera dua cedera lutut parah namun justru bisa kembali ke level tertinggi.

INDOSPORT.COM - Dewasa ini nama Ronaldo di sepak bola lebih identik dengan Cristiano Ronaldo. Tidak ada salahnya memang karena ia memang luar biasa.

Prestasinya baik secara kolektif maupun individu sudah tidak terhitung lagi mulai dari lima trofi Liga Champions dan Ballon d'Or, atau bahkan suskes bersama negaranya, Portugal, menjuarai Piala Eropa edisi 2016.

CR7 bahkan digadang-gadang adalah atlet lapangan hijau terbaik sepanjang masa. Meski titel tersebut masih akan diperdebatkan banyak orang mengingat Lionel Messi juga ada di dunia ini, namun tidak ada yang bisa mengatakan Cristiano Ronaldo bukan atlet hebat.

Baca Juga

Akan tetapi, kini mungkin sebagian pencinta sepak bola terutama yang masuk dalam golongan Gen Z lupa jika nama Ronaldo sudah ada yang mengharumkan lebih dulu sebelum Cristiano Ronaldo.

Ia adalah Ronaldo Luis Narario de Lima. Boleh jadi dirinya tidak punya paras serupawan atau karier seawet Cristiano Ronaldo namun dunia akan tetap mengingatnya sebagai Ronaldo yang asli.

Ronaldo punya banyak kualitas yang membuatnya layak diganjar dengan dua gelar Ballon d'Or namun banyak yang luput memperhatikan bagaimana ia punya kisah comeback dari cedera yang luar biasa.

Baca Juga

Pada April 2000, usai absen selama enam bulan akibat cedera tendon lutut, Ronaldo kembali diperbolehkan untuk merumput bersama klubnya saat itu yakni Inter Milan.

Ia masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua dalam partai kontra Lazio. Tidak butuh waktu lama bagi Ronaldo untuk langsung meliuk-liuk dengan bola di kakinya.

Hanya saja enam menit setelah masuk ke lapangan, Ronaldo tersungkur tanpa ada kontak dengan pemain lawan usai melakukan dribel. 

Setelah itu ia tampak mengerang kesakitan sembari memegang kakinya. Para pemain yang berada di lapangan pun bergegas meminta agar tim dokter menangani Ronaldo.

Baca Juga

Rupanya cedera lutut kembali menghantui Ronaldo. Saat itu kondisinya jsutru lebih parah usai Inter Milan menyebut jika tempurung lutut sang megabintang sampai pindah ke area paha.


1. Bangkit di Piala Dunia 2002

Ronaldo dan Rivaldo

Karenanya, Ronaldo tidak bisa bermain lagi sampai September 2001. Sangat disayangkan karena dua cedera parahnya itu disebabkan oleh dirinya sendiri.

Di eranya, pemain seperti Ronaldo sangatlah tidak umum. Badannya besar dan kokoh namun ia masih punya ekplosivitas tinggi serta teknik dan kecepatan di atas rata-rata.

Baca Juga

Bisa dikatakan tubuh Ronaldo tidak kuat menahan bakatnya sendiri. Gaya permainannya yang meledak-ledak rupanya sangat membeani persendian dan cedera parah pun tidak dapat terelakkan.

Maka dari itu saat melakukan rehabilitasi, jebolan akademi Cruzeiro tersebut diberi tahu jika bisa kembali bermain pun kemampuannya akan berkurang drastis.

Prediksi itu sempat terlihat bakal menjadi nyata usai di musim 2001/2002, Ronaldo pasca pulih hanya mengemas tujuh gol dari 16 penampilan untuk Inter Milan.

Baca Juga

Bukan statistik yang bagus. Timnas Brasil pun dibuat cemas. Karena di Piala Dunia 2002 mereka ingin mengandalkan Ronaldo demi menjadi juara untuk kali kelima.

Ronaldo justru tak disangka-sangka bisa tampil brilian dan mengukir performa individu paling ikonik sepanjang sejarah Piala Dunia.

Di Korea Selatan dan Jepang, Ronaldo sudah menceploskan empat gol di fase grup. Saat memasuki babak gugur, ketajamannya tidak hilang dan bersama Rivaldo mengemas masing-masing satu gol untuk menyingkirkan Belgia dari 16 besar.

Baca Juga

Pada perempat final Ronaldo puasa gol namun kembali menebar teror saat Brasil melangkah ke semifinal. Lesakan tunggalnya cukup membawa Selecao menggulingkan Turki si kuda hitam.

Jerman yang menjadi lawan Brasil di partai puncak pun tidak luput ia permalukan. Ronaldo memaksa Oliver Kahn, salah satu kiper terbaik dunia saat itu, memungut bola dua kali dari gawangnya sendiri.


2. Rengkuh Lagi Ballon d'Or

Ronaldo, striker legendaris Brasil.

Brasil pun keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2002. Sedangkan Ronaldo, pulang dengan titel top skor berkat delapan gol. Jumlah lesakan terbanyak dari satu pemain di sepanjang sejarah kompetisi empat tahunan tersebut.

Ronaldo Nazario juga kemudian sudah dinati oleh gelar Ballon d'Or keduanya. Sekaligus mendapat 'hadiah' transfer ke Real Madrid seharga 46 juta Euro dan membuatnya punya kesempatan menjadi bagian proyek Los Galacticos jilid pertama sang raksasa Spanyol.

BrasilPiala DuniaInter MilanRonaldoPiala Dunia 2002

Berita Terkini