Minim Kontribusi, 3 Pemain Juventus yang Wajib Dilepas Usai Puasa Gelar Musim Ini

INDOSPORT.COM – Melihat tiga pemain Juventus yang minim berikan kontribusi dan wajib dilepas usai Si Nyonya Tua tak mampu raih satu gelar pun musim ini. Siapa saja mereka?

Pada gelaran kompetisi musim 21/22 ini, Juventus yang berstatus sebagai tim peraih scudetto Serie A Liga Italia terbanyak, secara mengejutkan tak mampu merengkuh satu pun trofi domestik.

Kepastian ini didapat setelah Juventus gagal meraih kemenangan di partai final Coppa Italia saat menghadapi Inter Milan, pada Kamis (12/05/22) dini hari WIB.

Bertanding di Stadio Olimpico, sang juara bertahan musim lalu tersebut kalah 2-4 dari Inter Milan melalui drama extra time.

Selain tumbang di final Coppa Italia, Juventus sudah lebih dulu kehilangan kesempatan meraih gelar juara di ajang Piala Super Italia setelah lagi-lagi dikalahkan Inter Milan dengan skor 2-1.

Sementara di Liga Champions, skuat Si Nyonya Tua terhenti di babak 16 besar usai tumbang dari Villarreal dengan agregat 4-1.

Terakhir di ajang Serie A Liga Italia, peluang Juventus meraih scudetto terbilang sangat kecil lantaran hingga pekan ke-36 masih tertahan di urutan 4 dengan selisih 11 poin dari AC Milan.

Tersisa dua laga hingga akhir musim, sudah tidak ada kesempatan Juventus mengkudeta posisi AC Milan meski mereka mampu amankan kemenangan.

Jika berkaca pada performa tim sepanjang musim, sejatinya manajemen Juventus wajib melakukan evaluasi besar-besaran pada skuat La Vecchia Signora.

Pasalnya, ada beberapa pemain yang tak mampu tampil maksimal serta kerap jadi biang kegagalan tim meraih kemenangan di sejumlah laga krusial.

Selain itu, beberapa pemain juga jarang mendapat kesempatan tampil sehingga hanya menjadi beban pengeluaran tim dan wajib dilepas musim depan.

Lantas siapa sajakah pemain tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:

1. Daniele Rugani

Nama pertama adalah Daniele Rugani. Sejak kembali dari masa peminjaman di Cagliari, bek berusia 27 tahun ini belum lagi mendapat kepercayaan untuk mengisi lini pertahanan Juventus.

Tercatat, sepanjang musim 2021/22 ini Daniele Rugani hanya tampil sebanyak 17 pertandingan di semua ajang dengan torehan satu gol.

Jumlah tersebut jelas sangat jauh dari kata memuaskan, mengingat sang pemain mendapatkan gaji mencapai 106 ribu euro atau setara 1 miliar lebih dalam seminggu.

Dengan jumlah menit bermain yang sedikit, ditambah beban gaji yang cukup besar, tampaknya manajemen Juventus bisa memasukkan nama Daniele Rugani sebagai daftar jual mereka.

Melihat usia sang pemain yang masih 27 tahun, sepertinya tidak terlalu sulit mendapatkan klub peminat Daniele Rugani jika Juventus siap memberikan tawaran miring pada bursa transfer nanti.

Mattia Perin

Berikutnya adalah Mattia Perin. Pemain asal Italia ini sejatinya merupakan kiper pelapis Juventus yang sepanjang musim 21/22 ini sangat jarang tampil starter di Serie A Liga Italia.

Tercatat, hanya ada lima pertandingan Serie A yang pernah dimainkan Mattia Perin pada musim ini, itu pun dengan statistik 6 kali kebobolan dan hanya 2 clean sheets.

Meski jarang tampil di Serie A, tetapi mantan penggawa Genoa ini lebih sering turun di kompetisi domestik seperti Coppa Italia serta Supercoppa Italia.

Sayangnya, di dua kesempatan tersebut Mattia Perin malah jadi biang kegagalan Juventus dalam meraih gelar juara. Dipercaya sebagai starter, Mattia Perin gagal membawa Juventus juara usai dua kali kalah di final oleh Inter Milan.

Meski hanya sebagai pelapis, tampaknya Juventus harus mencari kiper cadangan lain yang memiliki kualitas tak jauh berbeda dengan Wojciech Szczesny, agar peluang meraih trofi musim depan lebih besar.

2. Arthur Melo

Terakhir adalah Arthur Melo. Gelandang yang diboyong dari Barcelona ini sejatinya tampil cukup rutin buat Juventus, yakni sebanyak 31 laga di semua kompetisi.

Akan tetapi, performa Arthur Melo saat dipercaya sebagai starter dianggap jauh dari kata layak bahkan kerap dijadikan kambing hitam kala Juventus telan kekalahan.

Seperti saat Juventus tersingkir di ajang Liga Champions usai tumbang 0-3 oleh Villarreal di leg kedua babak 16 besar musim ini.

Melansir dari laman Football-italia, salah satu mantan penggawa Juventus, Patrice Evra, lemahnya lini tengah Bianconeri jadi penyebab kekalahan telak tersebut.

Bahkan secara terang-terangan, Patrice Evra menyebut Arthur adalah biang keladi dari buruknya penampilan Juventus.

“Saya tidak berpikir dia (Arthur) membuat satu umpan yang membuat perubahan di pertandingan. Dia tidak membuat satu pun perbedaan di atas lapangan," ujar Evra pada Maret 2022 lalu.