x

Nottingham Forest, Raksasa Tertidur yang Makin Dekat Kembali ke Pentas Teratas Liga Inggris

Rabu, 18 Mei 2022 11:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Ekspresi bahagia pemain Nottingham Forest di babak adu penalti kontra Sheffield United (18/05/22). (Foto: Reuters/Molly Darlington)

INDOSPORT.COM – Pentas teratas Liga Inggris musim depan dalam waktu dekat bisa saja menyambut sang raksasa yang tertidur pulas, Nottingham Forest.

Nottingham Forest kian dekat kembali ke habitatnya yakni pentas teratas Liga Inggris musim depan usai lolos ke final Play Off Divisi Championship 2021/22, Rabu (18/05/22).

Baca Juga

Kepastian lolosnya Nottingham Forest ke final Play Off Divisi Championship 2021/22 ditentukan usai menang lewat drama adu penalti kontra Sheffield United.

Dalam leg kedua yang diselenggarakan di City Ground, Nottingham Forest yang unggul 2-1 di leg pertama, mampu membuka papan skor dan unggul agregat 3-1 lewat Brennan Johnson di menit ke-19.

Keunggulan ini pun mampu dibalas oleh Sheffield United di babak kedua lewat dua gol yang masing-masing dicetak Morgan Gibbs-White di menit ke-47 dan John Fleck di menit ke-79.

Baca Juga

Hasil 1-2 di leg kedua ini membuat agregat menjai 3-3, sehingga kedua tim harus melanjutkan pertandingan ke babak Extra Time.

Tak adanya gol yang tercipta di babak Extra Time membuat laga dilanjutkan ke drama adu penalti, di mana Nottingham Forest mampu menyabet tiket ke final Play Off usai menang 3-2 dalam adu penalti.

Kemenangan via adu penalti ini membuat Nottingham Forest selangkah lagi kembali ke habitatnya di pentas teratas. Kabar ini pun membuat penikmat sepak bola Inggris berbunga-bunga.

Baca Juga

Apalagi, Nottingham Forest merupakan salah satu tim raksasa di akhir 70 an dan awal 80 an, baik itu di Inggris maupun di pentas Eropa.


1. Raksasa di Inggris dan Eropa

Pelatih dan asisten pelatih legendaris Nottingham Forest, Brian Clough dan Peter Taylor.

Membicarakan kisah Nottingham Forest terasa kurang jika tak menyeret nama pelatih legendaris Inggris, yakni Brian Clough dan asistennya, Peter Taylor.

Bersama Brian Clough dan Peter Taylor lah, klub berjuluk The Tricky Trees ini mampu menggenggam kesuksesan di Inggris maupun di dataran Eropa.

Brian Clough datang ke Nottingham Forest pada 1975, 12 pekan usai dirinya dicampakkan Leeds United karena dianggap gagal.

Baca Juga

Di Nottingham Forest, Brian Clough kembali membangun reputasinya sebagai pelatih juara. Di klub ini, dirinya mendapat kesempatan tersebut dan diberi akses untuk membangun timnya sendiri.

Perombakan dilakukan oleh Brian Clough di awal-awal kedatangannya di Nottingham Forest. Di musim pertamanya, hasil kerjanya belum terlihat setelah hanya finis di peringkat ke-8 di kompetisi liga yang saat itu bernama Football League.

Pada musim panas 1976, Brian Clough menarik asisten sekaligus sahabat karibnya, Peter Taylor. Dari bergabungnya dua sosok hebat ini, Nottingham Forest pun perlahan menjadi raksasa.

Baca Juga

Kecerdasan Brian Clough dalam meramu taktik dan membangun mental pemain, serta kemampuan apik Peter Taylor dalam memilih pemain membuat Nottingham Forest menancapkan eksistensinya di pentas teratas.

Dalam waktu singkat, duet Brian Clough dan Peter Taylor menghasilkan hasil fantastis, di mana Nottingham Forest menjadi tim yang ditakuti di Inggris dan Eropa di akhir 1970 an.

Pada musim 1977/78, Brian Clough dan Peter Taylor Nottingham Forest mampu menjuarai liga yang dibarengi Piala Liga Inggris atau Double Winners.

Baca Juga

Di Eropa, Brian Clough dan Peter Taylor membuat Nottingham Forest ditakuti dengan meraih dua gelar Liga Champions dalam dua musim berturut-turut yakni di musim 1978/79 dan 1979/80.

Namun kehebatan Nottingham Forest tak bertahan lama. Dominasi Manchester United dan Liverpool membuat The Tricky Trees pun mulai kehilangan taji dan mulai runtuh.


2. Nottingham Forest yang Naik Turun

Para pendukung Nottingham Forest menyemangati tim kebanggaannya di laga kontra Sheffield United (18/05/22). (Foto: Reuters/Molly Darlington)

Saat Peter Taylor pergi pada 1982 dan meninggalkan Brian Clough serta Nottingham Forest sendiri, The Tricky Trees mengalami kemunduran masif.

Nottingham Forest tak lagi pernah bisa bersaing, hanya saja piala tetap mampir ke City Ground, yakni Piala Liga Inggris 1988/89 dan 1989/90.

Setelah itu, Nottingham Forest hilang taji. The Tricky Trees hanya seperti tim pelengkap saja dan tak bisa bersaing memperebutkan gelar.

Baca Juga

Hingga akhirnya, Brian Clough angkat kaki seiring tenggelamnya The Tricky Trees dalam kubangan degradasi di 1993 yang mengakhiri rezimnya selama 18 tahun.

Setelah itu, Nottingham Forest pun mengalami naik turun performa. Kenaikan The Tricky Trees dimulai dari keberhasilan promosi pada 1993/94 dan finis peringkat tiga di pentas teratas pada 1994/95.

Namun, dua musim berselang Nottingham Forest kembali degradasi, tepatnya di musim 1996/97 yang membuat Stuart Pearce mengisi jabatan pemain sekaligus pelatih.

Nottingham Forest sempat kembali promosi pada musim 1997/98 berama Dave Basset, sebelum akhirnya degradasi kembali pada tahun 1999.

Baca Juga

Kesulitan finansial dan utang membuat Nottingham Forest sulit bangkit dan terus bermain di kasta-kasta terbawah hingga sempat bermain di kasta ketiga.

Kini, penantian panjang Nottingham Forest untuk kembali ke habitatnya pun terbuka lebar di musim ini. The Tricky Trees hanya perlu 90 menit lagi untuk kembali ke habitatnya.

Demi kembali ke habitatnya, Nottingham Forest wajibt mengalahkan Huddersfield di final Play Off Divisi Championship 2021/22. Mampukah The Tricky Trees menuntaskan dahaganya kembali ke pentas teratas?

Liga ChampionsDivisi ChampionshipNottingham ForestBrian CloughIn Depth SportsLiga InggrisSepak Bola

Berita Terkini