x

Membedah Kualitas Permainan Pemain Man United Usai Dihajar Man City di Liga Inggris, Semua Lawak!

Senin, 3 Oktober 2022 10:51 WIB
Editor: Juni Adi
Ekspresi Fred (kiri) dan Bruno Fernandes (kanan) usai Man City mencetak gol ke-6 ke gawang Man United (02/10/22). (Foto: Reuters/Carl Recine)

INDOSPORT.COM - Manchester United harus puas dibantai 3-6 oleh Manchester City di Liga Inggris (Premier League), bagaimana kinerja para pemain?

Duel seru tersaji di laga lanjutan Liga Inggris pekan ke-8 antara Manchester City vs Manchester United di Stadion Etihad, Minggu (02/10/22).

Baca Juga

Pertandingan bertajuk Derby Manchester itu dimenangkan oleh tuan rumah Manchester City dengan skor mencolok 6-3.

Tanda-tanda kemenangan memang sudah terlihat sejak babak pertama, ketika Manchester City unggul lebih dari tiga gol hanya melalui dua pemain, Phil Foden dan Erling Haaland.

Pertandingan baru berjalan empat menit, City sudah unggul melalui gol Foden, memanfaatkan umpan silang mendatar dari Bernardo Silva.

Baca Juga

Kemudian digandakan oleh Haaland di menit ke-34, setelah memanfaatkan bola tendangan sudut Kevin de Bruyne.

Tiga menit berselang, Haaland mencatatkan namanya lagi di papan skor menit ke-37, usai menerima umpan matang De Bruyne. Skor jadi 3-0.

Jelang babak pertama berakhir, Manchester City memperlebar keunggulan jadi 4-0 melalui gol Foden di menit ke-44. Skor itu bertahan hingga turun minum.

Baca Juga

Memasuki babak kedua, Manchester United coba bangkit. Mereka lebih sabar dan teroganisir permainannya untuk membongkar pertahanan Manchester City.

Alhasil mereka mampu memperkecil skor jadi 4-1 melalui gol Antony menit ke-56. Namun, baru juga bangkit, Haaland sudah kembali menghancurkan mental pemain Setan Merah.

Penyerang asal Norwegia itu membuat hattrick di menit ke-64, memanfaatkan umpan dari Sergio Gomez. Skor 5-1.

Tidak hanya Haaland, Foden juga turut mencetak hattrick. Ia kembali memanfaatkan umpan dari Haaland di menit ke-73 untuk mencetak gol keenam Man City.

Man United kemudian memperkecil ketertinggalan lagi melalui Anthony Martial di menit ke-84. Ia baru masuk di awal babak kedua menggantikan Marcus Rashford.

Pasukan Setan Merah tidak berhenti berjuang. Di menit ke-90+1, Martial mencetak gol keduanya melalui penalti. Skor 6-3 bertahan hingga laga usai.

Hasil ini sukses membuat Man City tetap menjaga jarak dengan Arsenal di puncak klasemen Liga Inggris.

Sementara itu, kekalahan ini membuat debut pelatih MU, Erik Ten Hag di Derby Manchester dihiasi dengan masa kelam, dan tertahan di peringkat ke-6.


1. Lini Belakang Kacau Balau

Phil Foden (kanan) mencetak Hattrick-nya di laga Man City vs Man United (02/10/22). (Foto: REUTERS/Phil Noble)

Ini merupakan kekalahan terbesar Manchester United di musim ini. Jelas suatu hasil yang mengejutkan, mengingat Setan Merah tengah dalam tren positif sebenarnya.

Sebelum melawan Manchester City, mereka mampu meraih empat kemenangan beruntun di Liga Inggris, termasuk dua di antaranya mengalahkan tim kuat, Arsenal dan Liverpool.

Baca Juga

Melansir dari data Whoscored, permainan Manchester United justru sangat berantakan dan kacau balau, dibandingkan sebelum jeda internasional.

Termasuk melawan Arsenal dan Liverpool lalu, permainan anak asuh Erik ten Hag sangat teroganisir dengan baik.

Sayang hal itu tidak terlihat ketika melawan Manchester City, sehingga banyak rating pemain Manchester United jeblok.

Baca Juga

Lini belakang jelas jadi sektor yang sangat disorot, karena tidak bisa menghentikan Erling Haaland dan Phil Foden untuk terus membuat gol.

Quartet Diogo Dalot, Raphael Varane, Lisandro Martinez dan Tyrell Malacia, tidak bisa diharapkan. Dari keempatnya, hanya Martinez yang mendapat rating mendingan yakni 5 di Whoscored.

Martinez sebenarnya tak layak disalahkan atas terjadinya enam gol City. Meski demikian, harus diakui bahwa performanya kali ini tak begitu impresif.

Baca Juga

Sedangkan Varane, tidak bisa tampil maksimal karena cedera usai benturan sehingga permainannya terdampak, ia pun memperoleh poin 4.

Dua bek sayap Dalot dan Malacia kali ini bekerja sangat buruk. Mereka berkali-kali dieksploitasi oleh kecepatan penyerang sayap Manchester City.

Dalot dan Malacia kelimpungan mempertahankan lini belakang timnya dari gempuran para pemain City, sehingga layak mendapat rating 3 keduanya.


2. Lini Depan Lumayan

Selebrasi gol Anthony Martial di laga Liga Inggris Manchester United vs Aston Villa.

Sama halnya dengan lini belakang, sektor tengah yang digawangi oleh Scott McTominay, Chrstian Eriksen, dan Bruno Fernandes juga tampil mengecewakan.

Bruno Fernandes malah dapat rating 3 yang biasanya tampil konsisten.

Ia benar-benar tak berkutik di lini tengah. Playmaker asal Portugal itu bermain tak efektif baik ketika menguasai bola maupun tidak.

Sedangkan Eriksen dan McTominay, memperoleh masing-masing rating 4. 

Eriksen layak disalahkan atas terciptanya gol pertama Foden dan gagal menjaga Haaland dalam situasi corner kick, lalu McTominay ditugaskan untuk meminimalisir dominasi City.

Sayang taktik Erik ten Hag tak berjalan mulus, sementara rencana Pep Guardiola sangat sukses. Tak heran jika legenda Man United, Rio Ferdinan sangat kesal dengan pemilihan pemain tengah mantan timnya.

Ia menyayangkan keputusan Ten Hag untuk tidak memainkan Casemiro, gelandang terbaik Eropa untuk mengemban tugas McTominay.

"Dia adalah gelandang fantastis, salah satu gelandang terbaik dunia yang ada di skuad Manchester United saat ini," ujarnya dilansir dari Metro.

"Padahal kondisinya sangat fit dan siap untuk bertanding, tapi tidak diberi kesempatan tampil starter itu sangat tidak adil," tambahnya.

Hanya dua pemain yang mendapat rating lumayan, yakni Antony dan Anthony Martial. Keduanya memperoleh poin 7.

Antony tampil cukup apik di sisi kanan serangan United. Pemain asal Brasil itu mencetak gol lewat tembakan jarak jauh spektakuler.

Martial menjadi pemain terbaik United di laga ini. Ia mencetak dua gol di menit-menit akhir yang membuat timnya tak kalah dengan skor terlalu mencolok.

Manchester UnitedManchester CityPep GuardiolaLiga InggrisErling Braut HaalandBerita Liga InggrisErik ten Hag

Berita Terkini