x

Dunia Murka, Media Asing Soroti Tewasnya 32 Anak-anak Tak Berdosa di Tragedi Kanjuruhan

Selasa, 4 Oktober 2022 18:55 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Prio Hari Kristanto
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM – Dunia mengutuk apa yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan selepas laga Liga 1, Arema FC vs Persebaya Surabaya lantaran 32 anak jadi korban jiwa.

Tragedi Kanjuruhan memang menyita perhatian dunia internasional lantaran 125 orang (berdasarkan laporan Polri) menjadi korban jiwa dan 323 orang di antaranya luka-luka. Mirisnya, 32 orang di antara korban jiwa adalah anak-anak.

Baca Juga

Salah satu penyebabnya disinyalir adalah karena tembakan gas air mata dari kepolisian yang kemudian memicu kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Indonesia.

Seperti diungkapkan sebelumnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan meletus usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dimenangkan tim tamu dengan skor 3-2 atas Arema FC.

Baca Juga

Salah satu hal yang menjadi sorotan dunia internasional, karena ada korban jiwa anak-anak yang kabarnya mencapai 32 orang. Media-media ternama dunia seperti BBC, Al-Jazeera, dan lainnya pun menyorot tajam hal ini. 

“Dari data yang  dihimpun ada 125 orang yang menjadi korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan dan 32 orang di antaranya adalah anak-anak,” ujar Nahar, Deputi Perlingungan Khusus Anak, Kementerian PPPA dilansir dari Antara.

Melihat kondisi ini, pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD berujar bahwa akan melakukan investigasi lebih lanjut.

Baca Juga

“Kami bertanya kepada kepolisian soal apa yang terjadi pada tragedi Kanjuruhan dan mengindikasikan ada tindakan kriminal yang memerlukan aksi dan berharap bisa melakukan evaluasi menyeluruh dari prosedur keamanan yang ada,” ujar Mahfud.

Bahkan, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sudah mencopot Kapolres Malang beberapa saat usai ungkapan dari Menkopolhukam, Mahfud MD, muncul.


1. Aremania Minta Akuntabilitas Polisi

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

“Malam ini, Polri sudah memutuskan untuk mencopot Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat, dan menggantinya,” ujar Kadivhumas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

Selain itu, Polda Jawa Timur juga menskors sembilan anggota Kepolisian sebagai buntut dari instruksi kepolisian karena tragedi Kanjuruhan tersebut.

Baca Juga

Kini, Aremania selaku fans dari Arema FC meminta akuntabilitas dari kepolisian karena aksi yang kemudian menyebabkan tragedi Kanjuruhan tersebut.

Di sisi lain, Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, meminta maaf atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga

“Saya, selaku Presiden Arema FC akan bertanggung jawab penuh dengan insiden yang terjadi,” ujar pria yang akrab disapa Juragan99 ini.

Skuad Arema FC baru saja kembali ke Stadion Kanjuruhan dan sempat melakukan doa bersama untuk para korban tragedi yang terjadi pada hari Sabtu (01/10/22).


2. Pernyataan Presiden Jokowi Soal Tragedi Kanjuruhan

Presiden Joko Widodo menerima Timnas Sepak Bola Amputasi Indonesia di Istana Negara, Rabu (21/09/22). Foto: BPMI Setpres/Kris

Presiden Joko Widodo juga sempat memberikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan dan menunda pertandingan sepak bola hingga waktu yang belum ditentukan.

Selain itu, presiden Joko Widodo akan memberikan santunan kepada korban, sebesar 50 juta rupiah dan akan memberlakukan Satgas untuk melakukan investigasi.

Satgas ini nantinya akan melakukan investigasi menyeluruh dalam kasus tragedi Kanjuruhan yang terjadi selepas pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya

Persebaya SurabayaJoko WidodoLiga IndonesiaArema FCLiga 1Mahfud MDBerita Liga 1

Berita Terkini