x

Liga 1 Berhenti Sementara, Penyerang Bali United: Tragedi Kanjuruhan Dituntaskan Dulu

Jumat, 7 Oktober 2022 07:26 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Patung Singa Tegar Jawara jadi pusat jujukan warga untuk mengenang tragedi Kanjuruhan. Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Penyerang Bali United, Lerby Eliandry, ingin Tragedi Kanjuruhan dituntaskan terlebih dahulu sebelum kompetisi Liga 1 2022/2023 dilanjutkan. Hal itu penting agar jalannya kompetisi lebih lancar.

Tragedi Kanjuruhan merupakan pukulan telak bagi sepak bola Indonesia. Di saat kompetisi sudah digelar kandang dan tandang dengan suporter, serta penjadwalan lebih rapi, satu pertandingan akhirnya mengubah situasi secara total.

Baca Juga

Kericuhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/22) lalu, membuat kompetisi runyam lagi. Kini, kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 dihentikan dua pekan dan berpotensi lanjut hingga satu bulan.

Jelas ketika kompetisi dihentikan, para pemain dan pelatih yang sudah dalam performa puncak sangat kecewa. Namun di satu sisi, jika kompetisi dilanjutkan juga lebih tak mengenakkan lagi.

Situasi ini dirasakan Lerby Eliandry. Meninggalnya lebih dari 100 orang usai laga tersebut menimbulkan duka mendalam bagi seluruh pelaku sepak bola nasional, bahkan dunia.

Baca Juga

Maka, Lerby Eliandry lebih memilih sabar, sembari menjaga kondisi, ketimbang kompetisi harus berlanjut saat penanganan Tragedi Kanjuruhan masih berjalan.

"Tragedi yang terjadi biar diusut dulu secara tuntas. Jadi, untuk melanjutkan kompetisi juga lebih enak," kata Lerby Eliandry.

Sembari menanti kompetisi berjalan, Lerby bersama skuat Bali United kerja keras dalam latihan. Namun begitu, perasaan cemas sebenarnya juga dirasakan para pemain.

Baca Juga

Banyaknya korban yang meninggal dalam kejadian tersebut membuat sanksi dari FIFA berpotensi turun. Sanksi paling parah, sepak bola Indonesia bisa dibekukan lagi seperti halnya tahun 2015 lalu.

"Di satu sisi, tidak ada yang mau situasi seperti ini, tapi kita ada dibawah naungan FIFA, jadi kita harus mengikuti. Saya berharap kita jangan sampai terkena sanksi. Kalau kena banned, yang saya tahu infonya bisa sampai tahunan," tutur Lerby.

Ketika sepak bola dibekukan lagi, yang menjadi korban bukan saja para pemain sebagai pekerja profesional. Lerby lebih menyoroti banyak pihak yang juga bergantung pada keberlangsungan kompetisi.

"Kasihan, bukan hanya pemain yang kena dampak, tapi pedagang kaki lima dan yang lain juga pasti kena. Sementara mata pencaharian hidup dari situ," papar Lerby.


1. Jadi Pembelajaran

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Lerby menyebut Tragedi Kanjuruhan harus menjadi pembelajaran bagi stakeholder sepak bola, termasuk para suporter. Rivalitas dalam sepak bola pasti ada, tapi hanya 90 menit saja.

"Saya berharap dengan kejadian ini, suporter dan yang lainnya semakin dewasa. Tidak ada saling menyalahkan, tapi semua introspeksi diri masing-masing," harap Lerby.

Baca Juga

Pemain asal Samarinda ini kemudian bercerita tentang rivalitas antara suporter Samarinda dengan Balikpapan. Dalam perjalanan rivalitas dua kelompok ini, korban juga berjatuhan.

Namun, seiring berjalannya waktu, dua pihak mampu menahan ego masing-masing. Kini, antara suporter Samarinda dengan Balikpapan sudah tak terjadi permasalahan lagi.

"Kami dulu di Borneo sama Persiba. Dulu infonya sampai ada yang meninggal, tapi akhir 2017 malah satu stadion. Pusamania di tribunnya sendiri dan Persiba ada di tribunnya sendiri. Saat pertandingan itu saya tidak selebrasi waktu cetak gol, karena (suasananya) damai," ungkap Lerby.

Baca Juga

Sebagai bagian dari pelaku di lapangan, tugas pemain adalah memberikan penampilan terbaik. Performa ini yang bakal dinikmati suporter ketika melihat pertandingan sepak bola.

"Boleh mencintai tim tapi jangan fanatik berlebihan karena bisa menimbulkan sesuatu yang merugikan semua pihak," ucap Lerby.

Bali United sendiri termasuk tim yang tak menjalin rivalitas dengan tim manapun di Indonesia. Maka, seluruh tim yang datang ke Bali pasti tak pernah mendapat sambutan yang tak mengenakkan.


2. 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

Buntut dari Tragedi Kanjuruhan, Kapolri mengumumkan enam tersangka terkait kejadian tersebut, termasuk Dirut PT LIB dan tiga dari pihak kepolisian.

Kabar tersebut diumumkan langsung oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca selengkapnya: Tragedi Kanjuruhan, 6 Jadi Tersangka Termasuk Dirut PT LIB dan 3 Polisi

KanjuruhanBali UnitedLiga IndonesiaLerby EliandryLiga 1Tragedi Kanjuruhan

Berita Terkini