x

Bersinar di Klub Rival, 3 Penjualan Blunder Inter Milan yang Tak Boleh Terulang Lagi

Rabu, 26 Oktober 2022 18:07 WIB
Editor: Subhan Wirawan
Semakin bersinar usai dilepas, berikut tiga penjualan blunder klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan yang tak boleh kembali terulang.

INDOSPORT.COM – Semakin bersinar usai dilepas, berikut tiga penjualan blunder klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan yang tak boleh kembali terulang. Siapa sajakah mereka?

Sepanjang sejarahnya, Inter Milan memang kerap sukses menjual pemain mereka dengan harga tinggi dan membuat klub untung besar.

Baca Juga

Seperti yang terjadi pada tahun 2020 lalu, di mana Inter Milan sukses melepas wingback mereka Achraf Hakimi ke klub Prancis, PSG, dengan harga 66,5 juta euro.

Jumlah tersebut tergolong sangat tinggi, bahkan membuat Inter Milan untung besar lantaran mereka hanya mengeluarkan mahar 43 juta euro saat pertama kali mendatangkan Hakimi.

Namun selain mendapat untung besar dari penjualan pemain di bursa transfer, Inter Milan juga kerap kali blunder dengan melepas sejumlah aset berharga klub.

Baca Juga

Seperti pada musim 2009 silam, saat Inter Milan melepas salah satu bek terbaik Italia, Leonardo Bonucci ke klub Genoa dengan mahar 4 juta euro.

Sejatinya Inter Milan cukup untung dari transfer ini, lantaran Genoa juga memberikan dua pemain sebagai bahan barter Leonardo Bonucci yakni Diego Milito dan Thiago Motta.

Diego Milito dan Thiago Motta sendiri saat berseragam Inter Milan berhasil memainkan peran besar dalam kesuksesan treble winner pada tahun 2010.

Baca Juga

Namun tetap saja, keputusan untuk menjual Bonucci adalah strategi transfer terburuk buat Inter Milan sepanjang sejarah.

Pasalnya, dalam beberapa tahun setelah dilepas ke Genoa, sang bek mampu menjelma sebagai pemain kunci tim rival Inter di Liga Italia yakni Juventus.

Bahkan selama lebih dari satu dekade, Leonardo Bonucci berhasil membantu Juventus merajai Liga Italia, sementara Inter Milan harus terseok-seok sejak berhasil meraih treble winner.

Selain Leonardo Bonucci, masih ada tiga penjualan lain yang bisa dibilang blunder terbesar Inter Milan di bursa transfer. Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum:


1. Andrea Pirlo

Andrea Pirlo saat masih memperkuat Inter Milan.

Nama pertama adalah Andrea Pirlo. Gelandang asal Italia ini didatangkan Inter Milan pada tahun 1998 lalu dengan mahar 2 juta euro dari klub Brescia.

Pada musim debutnya di Inter Milan, Andrea Pirlo jarang mendapat kesempatan tampil sebagai starter namun tetap sukses catatkan 32 penampilan di semua ajang sepanjang musim 1998/99.

Baca Juga

Walau catatkan banyak menit bermain, namun pada musim 1999/20 Andrea Pirlo dipinjamkan ke klub Serie A lain, Regina.

Disana bakat Andrea Pirlo sejatinya sudah sangat terlihat dengan mampu catatkan 30 pertandingan di semua kompetisi serta torehkan 6 gol.

Namun manajemen malah tak melirik potensi Andrea Pirlo, dan memilih untuk menjualnya. Apes buat Inter Milan, mereka malah berani menjual Pirlo ke tim rival AC Milan dengan harga 17 juta euro.

Baca Juga

Harga tersebut memang cukup banyak, namun jika melihat apa yang berhasil dilakukan Andrea Pirlo buat AC Milan, tampaknya Inter Milan alami kerugian besar.

Total selama berseragam AC Milan, Pirlo mampu membawa Rossoneri menjuarai dua gelar Serie A, Liga Champions dan UEFA Super Cup.

Serta masing-masing sekali Coppa Italia, Supercoppa Italiana dan FIFA Club World Cup.


2. Fabio Cannavaro

Nicolo Zaniolo berduel dengan Aitor Ruibal di laga AS Roma vs Real Betis (07/10/22). (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)

Berikutnya adalah Fabio Cannavaro. Transfer ini tak hanya dikategorikan sebagai blunder penjualan Inter Milan, melainkan keputusan terburuk sepanjang sejarah klub dalam transfer pemain.

Bagaimana tidak, Inter Milan rela melepas salah satu bek potensial mereka ke klub rival, Juventus, dan menukarnya dengan kiper cadangan Bianconeri, Fabian Carini.

Baca Juga

Bagi Inter Milan, Fabio Cannavaro yang merupakan kapten Timnas Italia tersebut dianggap sudah melewati masa terbaiknya dan semakin rentan cedera.

Itulah mengapa Inter Milan mau melepas Fabio Cannavaro secara gratis dan menerima Fabian Carini sebagai bahan barter sang pemain.

Akan tetapi, perkirakaan Inter Milan meleset jauh. Cannavaro malah tampil menggila di Juventus bahkan mampu meraih Ballon d'Or 2006 setelah membawa Italia menjuarai Piala Dunia.

Sedangkan untuk Fabian Carini yang jadi bahan tukar guling Fabio Cannavaro, nyaris tidak mendapat satu pertandingan pun di Inter Milan.

Nicolo Zaniolo
Terakhir adalah Nicolo Zaniolo. Pemain muda potensial Italia yang juga harus dilepas Inter Milan demi dapatkan bintang yang sejatinya tidak terlalu berikan efek positif buat klub.

Nicolo Zaniolo adalah produk asli akademi Inter Milan dan telah memperkuat tim Primavera La Beneamata sejak tahun 2017 hingga 2018.

Namun bukannya mendapat promosi ke tim senior, Inter Milan malah melepas Zaniolo ke AS Roma dengan harga hanya 4,5 juta euro.

Sebagai gantinya, Inter Milan mendapatkan tanda tangan Radja Nainggolan dengan hanya membayar 24 juta euro dari total 38 juta euro sebagai harga yang diminta AS Roma.

Meskipun Zaniolo sempat menderita dua kali cedera ACL, namun bakatnya tak bakatnya tak pernah pudar dan membuat Inter Milan semakin merasa rugi telah melepasnya.

Sejak memperkuat AS Roma, Nicolo Zaniolo telah tampil sebanyak 120 pertandingan dengan torehan 22 gol serta memberikan 16 assists di semua kompetisi.

Bursa TransferInter MilanLiga ItaliaOne Football

Berita Terkini