x

Hasil Ekshumasi, Tak Ada Paparan Gas Air Mata Pada Korban Tragedi Kanjuruhan

Kamis, 1 Desember 2022 20:59 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Isman Fadil
Stadion Kanjuruhan Malang. (Foto: Nofik Lukman Hakim)

INDOSPORT.COM - Proses hukum pada korban Tragedi Kanjuruhan menemui babak lanjutan, khususnya dalam mengetahui sisi medis penyebab kematian korban.

Tim dokter forensik yang bertugas pada proses ekshumasi pada korban yang meninggal dunia, mengumumkan hasil pada Rabu (30/11/22) kemarin.

Pada ahli di bidang medis itu lantas menyimpulkan, bahwa tidak ada paparan gas air mata pada kondisi jenazah korban ekshumasi.

"Sampel toksikologi yang ada pada kedua korban sudah kami kumpulkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," ucap ketua tim dokter forensik, Nabil Bahasuan.

"Kami dapatkan, tidak terdeteksi adanya kandungan gas air mata tersebut," sambung Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Jawa Timur tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya, pihak PDFI memang melakukan proses ekshumasi kepada dua korban yang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan.

Keduanya adalah putri Devi Atok, bernama Natasya Debi Ramadhani (NDR) berusia 16 tahun dan adiknya, Naila Debi Anggraini (NDA) berusia 13 tahun.

Baca Juga

Proses ekshumasi dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang pada Sabtu (05/11/22) lalu.

Ekshumasi merupakan penggalian mayat yang telah dikubur, dilakukan oleh pihak berwenang dan selanjutnya diperiksa berdasarkan ilmu kedokteran forensik.

"Untuk pemeriksaan toksikologi, kami fokus mendeteksi kandungan gas air mata, tapi tidak ditemukan," tandas dokter Nabil Bahasuan.

Baca Juga

1. Dibuktikan di Pengadilan

Hujan deras tak menyurutkan arek-arek malang utk terus beraksi turun jalan dlm usut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

Kendati demikian, pihak keluarga korban bisa mengejar keadilan jika dinilai tidak puas dengan hasil yang dipaparkan tim dokter forensik perihal proses ekshumasi ini.

Paparan gas air mata memang disimpulkan tidak terdapat kepada dua jenazah korban. Namun, hal itu bisa dibuktikan lagi di tahapan berikutnya.

Baca Juga

"Untuk lebih jelasnya, nanti di pengadilan bisa didatangkan ahli dari BRIN yang memeriksa hasil sampel tersebut," bilang Ketua PDFI Jatim, dokter Nabil Bahasuan.

Baca Juga

Sementara untuk penyebab kematian, pihaknya menyimpulkan adanya luka pada sejumlah bagian tubuh dan juga pendarahan yang hebat.

"Pada jenazah NDR dan adiknya (NDA), ada luka karena kekerasan benda tumpul. Sehingga itu menjadi penyebab kematiannya," tuntas dia.

Baca Juga
KanjuruhanAremaniaLiga IndonesiaArema FCTragedi Kanjuruhan

Berita Terkini