x

4 Klub Sepak Bola Ini Pernah Dapat Trofi Hibah, Manchester United dan Liverpool Selanjutnya?

Kamis, 9 Februari 2023 23:24 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Marcos Rojo akan menggagalkan tendangan Sadio Mane pada laga di Old Trafford, Kamis (20/10/19) Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images

INDOSPORT.COM - Jika enam gelar juara Liga Inggris milik Manchester City dicopot, Manchester United dan Liverpool bisa ketiban durian runtuh. Berikut 4 klub yang pernah dapat trofi secara hibah. 

Manchester City didakwa oleh operator Liga Inggris (Premier League) dengan 100 kasus pelanggaran laporan keuangan yang berpotensi menghadirkan sanksi berat.

Baca Juga

Bahkan dakwaan ini telah diumumkan di laman resmi Liga Inggris, bahwa The Citizens memang telah melanggar beberapa aturan. 

Dilaporkan oleh jurnalis The Times, Martyn Ziegler, klub yang dimiliki Sheikh Mansour ini didakwa lebih dari 100 tuduhan pelanggaran laporan keuangan dalam periode sembilan tahun.

Periode tersebut terjadi yakni pada musim 2009/10 hingga 2017/18, seperti yang tertuang pada rilis resmi Liga Inggris.

Baca Juga

Martyn Ziegler mengungkapkan bahwa dakwaan ini merupakan hasil investigasi selama empat tahun lamanya yang dilakukan operator Liga Inggris.

Manchester United dan Liverpool bisa jadi menjadi tim yang ketiban durian runtuh jika 100 kasus lebih pelanggaran laporan keuangan Manchester City terbukti benar.

Hal ini bisa membuat enam gelar Liga Inggris The Citizens dicabut dan diberikan pada runner-up pada musim Manchester City menjadi juara. 

Baca Juga

Hal itu jelas menguntungkan Manchester United yang finis di peringkat kedua pada 2011/12, 2017/18, dan 20/21, sedangkan Liverpool pun demikian pada 2013/14, 2018/19, dan 2021/22.

Jika Liverpool dan Manchester United mendapat trofi hibah, ternyata 4 klub ini sudah lebih dulu mendapatkannya secara cuma-cuma. Klub apa saja?


1. 4. Inter Milan (Scudetto 2005-2006)

5 Gelar Juara 'Hibah' Paling Terkenal di Eropa, Liverpool Selanjutnya?

Sepak bola Italia dihebohkan oleh skandal calciopoli yang melibatkan sejumlah klub papan atas Serie A musim 2004-2005 dan 2005-2006. 

Gelar juara Juventus di dua musim itu sampai harus dicabut karena keterlibatan mereka dalam pengaturan skor pertandingan.

Baca Juga

Juventus terlibat dalam praktik curang ini setelah petinggi mereka, Luciano Moggi, menyuap sejumlah wasit Serie A Italia. Alhasil, gelar juara mereka di musim itu pun lenyap.

Sebagai gantinya, FIGC memutuskan menghadiahi gelar juara scudetto musim 2005-2006 kepada Inter Milan, tim peringkat ketiga musim itu.

Inter dipilih lantaran AC Milan yang menjadi runner-up ternyata juga ikut terseret dalam kasus Calciopoli. Inter Milan pun mendapat gelar juara hibah musim 2005-2006 silam.

Baca Juga

3. Chapecoense (2016) 

Pada Desember 2016 lalu dunia dikejutkan dengan berita kecelakaan pesawat yang menewaskan hampir seluruh skuat klub sepak bola Brasil, Chapecoense.

Padahal, saat itu Chapecoense tengah dalam puncak performa dan menembus final Copa Sudamericana, kompetisi antar klub kelas dunia di Amerika Latin setelah Copa LIbertadores. 

Sebagai penghormatan terbesar, klub  Atletico Nacional yang menjadi calon lawan mereka di final pun memberikan gelar juara Copa Sudamericana kepada Chapecoense.

Baca Juga

Meninggalnya hampir seluruh skuat Chapecoense memang menyisakan pertanyaan mengenai nasib final Copa Sudamericana. Dengan lapang dada, Atletico Nacional pun merelakan gelar tersebut untuk tim lawan yang tengah berduka.

Aksi solidaritas dari Atletico Nacional ini pun mendapat restu dari CONMEBOL (Federasi Sepak Bola Amerika Latin).


2. 2. FC Seoul (2016)

Wesley Moraes Ferreira Da Silva saat masih memperkuat Club Brugge, ditenangkan oleh pelatih Ivan Leko.

Klub raksasa Korea Selatan, Jeonbuk Hyundai, pernah terpukul ketika gelar juara K-League dan Liga Champions Asia mereka pada tahun 2016 harus dicabut oleh AFC. Keputusan ini diambil setelah salah satu pengurus mereka ketahuan menyogok wasit pada tahun 2013. 

Tak cuma gelar liga dan Liga Champions saja yang dicabut, pada musim 2017 Jeonbuk harus memulai kompetisi liga dengan pengurangan sembilan angka. Sebagai gantinya, tim runner-up K-League 2016, FC Seoul, dinobatkan sebagai juara dengan koleksi 70 poin. 

Baca Juga

Jeonbuk sendiri lengser ke posisi kedua setelah disanksi pengurangan 9 poin sehingga mereka hanya mengumpulkan 67 poin.

Jeonbuk juga harus didiskualifikasi dari keikutsertaannya di Liga Champions pada tahun 2017. Skandal ini sempat menghebohkan Korea dan Asia. Keputusan AFC dan KFA pun mendapat apresiasi. 

1. Club Brugge (2019-2020)

Club Brugge jadi klub Eropa pertama yang mendapatkan gelar juara 'cuma-cuma' di masa pandemi virus corona yang melanda Benua Biru.

Baca Juga

Liga Belgia 2019/20 akhirnya secara resmi telah diberhentikan permanen karena pandemi virus corona. 

Sebagai hasil dari keputusan itu, Club Brugge dinobatkan sebagai juara baru Liga tertinggi Belgia. Sedangkan AA Gent menjadi runner-up karena selisih 15 poin di bawah Club Brugge.

Manchester UnitedLiverpoolManchester CityInter MilanClub BruggeLiga InggrisBola InternasionalChapecoense

Berita Terkini