x

10 Manifesto Liga Super Eropa: Klub-klub Bakal Jadi Tajir, Lebih ‘Memanusiakan’ Pemain

Jumat, 10 Februari 2023 17:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Presiden Real Madrid, Florentino Perez.

INDOSPORT.COM – Terdapat 10 manifesto dalam gelaran Liga Super Eropa yang belakangan kembali muncul yang membuat setiap klub panen duit dan pemain lebih sejahtera.

Proyek Liga Super Eropa atau European Super League (ESL) yang sempat mati suri, kini hadir kembali dengan membawa ‘cita rasa’ baru.

‘Cita rasa’ baru di proyek tersebut dikemukakan oleh A22, sebuah perusahaan pengembangan olahraga Eropa yang berbasis di Spanyol.

Dalam sebuah video berdurasi singkat, A22 mengemukakan alasannya menghadirkan kembali proyek Liga Super Eropa.

Proyek ini dihadirkan utamanya untuk mengatasi finansial klub maupun kompetisi di Eropa, yang belakangan dikuasai Liga Inggris (Premier League).

Baca Juga

Tak hanya menyerang kekuatan finansial Liga Inggris, A22 menghadirkan proyek Liga Super Eropa dengan format baru ini untuk ‘menyerang’ UEFA.

Di balik ‘serangan’ yang diberikan kepada Liga Inggris dan UEFA ini, A22 juga mengemukakan alasannya mengapa proyek Liga Super Eropa harus dilaksanakan.

Baca Juga

Alasan utama A22, seperti yang dilansir dari laman resminya, adalah kompetisi sepak bola Eropa saat ini tak cukup atraktif dan belum mencapai potensi sebenarnya.

Sehingga, Liga Super Eropa ini diharapkan bisa membuat sepak bola lebih mendunia dan tetap menjadi olahraga yang akan dimainkan di setiap generasi hingga masa-masa mendatang.

Dalam peluncuran proyek baru Liga Super Eropa ini, A22 secara tersirat memiliki 10 manifesto untuk menarik atensi para pihak di sepak bola untuk bergabung dengan ajang ini. Apa saja itu?

Baca Juga

1. Bikin Tajir Klub Peserta

Presiden Barcelona, Joan Laporta.

1. Lebih Banyak Tim ketimbang Proyek Pertama

Dalam proyek baru Liga Super Eropa ini, nantinya akan ada 60-80 tim yang berlaga dan takkan ada tim permanen, melainkan tim yang berpartisipasi akan ditentukan sesuai prestasinya.

Proposal ini berbeda dengan proposal pertama yang diluncurkan pada 2021 lalu, di mana ada tim permanen, yakni 12 tim, dan tak ada tim ‘kecil’ yang berpartisipasi.

2. Mengubah Kompetisi UEFA

Masih sama dengan proyek pertama, proyek baru Liga Super Eropa ini nantinya hanya akan menggantikan kompetisi yang dihelat UEFA, yakni Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League.

Sehingga, setiap tim peserta proyek baru ini akan tetap bisa bermain di liga domestiknya masing-masing. Untuk Liga Inggris, ada potensi bahwa tim yang bergabung proyek ini akan didepak.

Baca Juga

3. Jaminan Pertandingan bagi Setiap Tim

Di kompetisi Eropa bentukan UEFA, setiap tim tak bisa mendapat jaminan berapa banyak pertandingan yang dimainkan, sehingga penghasilan yang didapatkan tak menentu.

Di proyek Liga Super Eropa terbaru ini, nantinya setiap tim dijamin memainkan 14 permainan di level Eropa, sehingga mendapat pendapatan tetap dari hak siar dalam 14 laga tersebut.

4. Membiarkan Kompetisi Dikelola Klub

Selain Liga Inggris, liga-liga di kompetisi Eropa seperti Spanyol dan Jerman tak dimiliki perseorangan. Sehingga di proyek Liga Super Eropa terbaru ini, setiap tim bisa dimiliki perseorangan.

Nantinya, perseorangan ini akan mengatur kompetisi tersebut, tapi dengan perlindungan lebih, yakni berdasarkan aturan atau hukum yang berlaku di Eropa.

Baca Juga

5. Kompetisi Eropa Sepanjang Musim

Di kompetisi Eropa bentukan UEFA, kompetisi tak berlangsung sepanjang musim, kecuali untuk satu dua tim yang bisa menembus partai puncak.

Nantinya, Liga Super Eropa terbaru ini akan membuat setiap tim bertanding selama satu musim penuh, layaknya kompetisi domestik, sehingga menghasilkan banyak uang bagi pesertanya.

Baca Juga

2. Memanusiakan Pemain?

Pavel Nedved (kiri) dan Andrea Agnelli (kanan) hadir di laga Liga Italia 2022/23 Juventus vs Udinese (08/01/23). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)

6. Adanya Batasan Pertandingan

Di proyek Liga Super Eropa ini, nantinya setiap tim dan pemain dilarang mengikuti kompetisi dari pihak ketiga, yang merujuk pada UEFA dan FIFA.

Sebagai informasi, UEFA dan FIFA berencana menambah pertandingan Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub, yang membuat pemain lebih kelelahan dengan banyaknya pertandingan.

7. Memudahkan Fans

Salah satu manifesto Liga Super Eropa terbaru adalah memudahkan fans, terutama fans yang datang ke laga tandang atau Away.

Salah satu yang akan menjadi topiknya adalah soal harga tiket, di mana Liga Super Eropa berpotensi mengatur batas penjualan harga tiket untuk fans.

8. Menambah Finansial Sepak Bola Wanita

Tak hanya sepak bola pria, proyek baru Liga Super Eropa juga akan menambah biaya kontribusi untuk sepak bola wanita.

Nantinya, setiap tim sepak bola wanita akan mendapat tambahan pemasukan lewat kontribusi yang diberikan oleh Liga Super Eropa.

9. Memakmurkan Sepak Bola Akar Rumput

Liga Super Eropa juga mengemukakan, nantinya tak hanya tim profesional yang diuntungkan, melainkan juga sepak bola akar rumput.

Sekitar 400 juta euro (Rp6,5 triliun) akan digelontorkan untuk sepak bola akar rumput agar bisa berkembang. Sebagai informasi, jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari yang diberikan UEFA.

10. Tak Menyertakan Liga Inggris

Karena Liga Super Eropa akan berlandaskan aturan-aturan Uni Eropa, maka besar kemungkinan tim-tim Liga Inggris tak disertakan pada proyek Liga Super Eropa ini.

Hal ini sebagai bentuk Liga Super Eropa menyelaraskan diri dengan aturan Uni Eropa, di mana Inggris tercatat sudah menarik diri dari Uni Eropa.

FIFAUEFASepakbola WanitaLiga Super EropaLiga InggrisBola InternasionalOne Football

Berita Terkini