x

Anggaran Gaji Buat Juventus di Ambang Sanksi berat, Petinggi Klub: Anjing Saja Kami Bayar Mahal!

Minggu, 12 Februari 2023 06:27 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Investigasi terkait dugaan pelanggaran finansial Juventus oleh Liga Italia (Serie A) dan FIGC menghadirkan info terbaru.

INDOSPORT.COM - Investigasi terkait dugaan pelanggaran finansial Juventus oleh Liga Italia (Serie A) dan FIGC menghadirkan info terbaru.

Kabarnya para petinggi I Bianconeri sendiri mengakui jika keuangan mereka sangatlah tidak tertata. Pemberian gaji berlebihan untuk pemain plus kebijakan kurang maksimal oleh mantan presiden Andrea Agnelli dianggap sebagai penyebabnya.

Dilansir oleh Corriere della Sera, saat ini kejaksaan umum Turin tengah melakukan operasi bernama investigasi Prisma guna mengulik sisi kotor Juventus.

Kasus ini berbeda dari skandal Plusvalenza yang membuat klub asuhan Massimiliano Allegri itu dijatuhi hukuman pemotongan 15 poin di Liga Italia.

Penyelidikan digelar lebih bertujuan untuk membongkar apakah benar jika Juventus telah membuat laporan palsu soal keuangan mereka dan juga memberikan upah lebih besar dari yang dibuka ke publik pada para pemain.

Baca Juga

Mantan direktur olahraga tim, Fabio Paratici, dianggap sebagai salah satu figur sentral dalam kasus ini karena tidak becus dalam mengatur pengeluaran Nyonya Tua dalam sebelas tahun masa baktinya (2010-2021).

Pria yang kini berstatus sebagai direktur olahraga Tottenham Hotspur tersebut rupanya gegabah dalam menentukan besaran gaji pemain sehingga penggawa berkualitas medioker saja bisa mengantongi nominal yang membuat mata terbelalak.

Baca Juga

"Pemain terburuk kami bisa mendapatkan bayaran setinggi bintang terbaik Atalanta. (Duvan) Zapata bergaji 1,8 juta Euro," beber Federico Cherubini selaku koordinator olahraga Juventus seperti yang dikutip dari Corriere della Sera.

"Andai kami membeli anjing mungkin bisa saja ia akan menerima 3,5 juta  Euro. Klub ini terlalu arogan di bursa transfer," lanjutnya lagi.

Borosnya Juventus dalam memberi royalti pada pemainnya memang bukan omong kosong belaka. Meski sudah tidak menjadi juara Liga Italia dalam dua musim terakhir, namun La Vecchia Signora masih jadi klub paling boros dalam bidang ini.

Baca Juga

1. Terboros di Liga Italia

Pemain Juventus. (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)

Data dari Capology menunjukkan jika Juventus adalah satu-satunya tim dengan anggaran menembus angka 3 juta Euro per pekannya untuk menggaji skuad senior mereka.

Ada gap sekitar 600.000 Euro dengan klub Liga Italia terboros kedua yakni Inter Milan.

Artinya selama satu musim penuh bisa-bisa Juventus mengeluarkan hingga 160 juta Euro untuk urusan upah.

Nominal tersebut sangatlah besar. Sebagai pembanding, Napoli yang saat ini menjadi pemuncak klasemen sekaligus calon kuat juara Liga Italia 2022/2023 hanya menghabiskan separuh dari nominal tersebut dalam periode yang sama.

Saat ini ada tiga pemain Juventus yang mendapatkan bayaran lebih dari 12 juta Euro per musim yakni Dusan Vlahovic, Wojciech Szczesny, dan Leonardo Bonucci.

Baca Juga

Mengingat peran ketiganya sebagai pemain utama, sepertinya angka tersebut masih bisa diwajarkan namun sejumlah penggawa minim kontribusi anehnya tetap mendapatkan cek rutin bernominal 'wah'.

Contohnya saja Kaio Jorge, penyerang muda asal Brasil yang di 2022/2023 sama sekali belum membukukan penampilan untuk Juventus namun mendapatkan 1,5 juta Euro tiap tahun.

Baca Juga

Bandingkan dengan Rasmus Hojlund milik Atalanta yang sebaya namun sudah membukukan lima gol dan dua assist dari 18 laga Liga Italia. Sang bomber 20 tahun Denmark hanya dibayar La Dea sebesar 640.000 Euro per musim.

Andrea Agnelli sendiri mengakui jika dalam beberapa tahun terakhir Juventus memang sangat tidak bijak dalam memakai uang mereka.

Ada sekitar 60 sampai 70 juta Euro yang seolah terbuang percuma hanya karena investasi yang salah. Tidak heran jika mereka sampai perlu 'main belakang' guna menghindari jeratan peraturan Liga Italia.

Baca Juga

Sumber: Football Italia

JuventusAndrea AgnelliLiga ItaliaFabio Paratici

Berita Terkini