x

Liga Inggris: Bungkam Kritikan, Apa yang Dilakukan Graham Potter untuk Mengubah Performa Chelsea?

Minggu, 12 Maret 2023 18:01 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Graham Potter secara mengejutkan berhasil membawa perubahan yang signifikan atas performa Chelsea dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi musim ini. (Foto: Reuters/Matthew Childs)

INDOSPORT.COM – Graham Potter secara mengejutkan berhasil membawa perubahan yang signifikan atas performa Chelsea dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi musim ini.

Kemenangan atas Leicester City di Stadion King Power akhir pekan ini, Sabtu (11/3/23) malam, di ajang Liga Inggris menjadi kemenangan ketiga Chelsea secara beruntun di semua kompetisi.

Pada pertandingan tersebut, The Blues sukses menyarangkan tiga gol ke gawang tuan rumah yang dicetak oleh Ben Chilwell (11’), Kai Havertz (45+6’), dan Mateo Kovacic (78’).

Berkat kemenangan itu Graham Potter berhasil membantu mengumpulkan tiga poin penting meski masih bertengger di papan tengah.

Namun, di balik kemenangan atas Leicester City juga turut terdapat keputusan cerdas yang dilakukan oleh pelatih Chelsea, Graham Potter.

Baca Juga

Saat tim tuan rumah mampu menyamakan kedudukan lewat gol dari Patson Daka, Leicester City lantas mengubah momentum dan lebih mendominasi.

Berangkat dari sana, Chelsea lantas menghadapi kesulitan yang berbeda karena harus bekerja lebih keras dan cerdas untuk mengatasinya.

Baca Juga

Secara ajaib, Enzo Fernandez melepaskan umpan indah sebelum babak pertama berakhir yang dimanfaatkan dengan baik oleh Kai Havertz untuk memastikan London Biru unggul.

Jelang akhir pertandingan, Kovacic menjadi penentu kemenangan lewat tendangan voli usai memaksimalkan umpan dari Mykhaylo Mudryk.

Hasil tersebut sekaligus menjadi kemenangan dengan gol terbanyak Chelsea sejak mengalahkan Wolves (3-0) di Liga Inggris pada Oktober 2022 lalu.

Baca Juga

1. Kovacic dan Enzo Mulai Menyatu

Enzo Fernandez, pemain Chelsea. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)

Kerja sama antara Kovacic dan Enzo telah menunjukkan adanya tanda-tanda kemitraan nyata karena perkembangan mereka menjadi sesuatu yang sangat istimewa.

Mereka merupakan pemain yang sangat berbeda dengan Kovacic lebih berperan sebagai pembawa bola, sementara Enzo banyak melihat sekitarnya untuk mengirim umpan tak terduga.

Di babak pertama, kombinasi Enzo dan Kovacic benar-benar tampil dominan di lini tengah dan membuat James Maddison terdiam.

Tapi, bukan berarti lini tengah Chelsea berada dalam situasi tanpa celah. Mereka sering membuat jarak yang menyebabkan adanya celah besar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Potter langsung menurunkan Conor Gallagher dan menarik Joao Felix.

Baca Juga

Meskipun keputusannya menarik pemain seperti Felix untuk memberikan tempat kepada Gallagher juga turut menjadi sorotan.

Namun, selepas pertandingan Potter mengungkapkan bahwa keputusan memainkan Gallagher murni karena kebutuhan taktis.

Baca Juga

“Tidak, secara taktis saya ingin menggunakan gelandang tambahan,” kata Potter dikutip via Football London. “Saya merasa membutuhkan seseorang yang bisa memenangkan bola, seorang pemain dengan profil berbeda yang saya dapatkan pada Conor (Gallagher),” jelasnya.

Dengan demikian, kekuatan Chelsea di bawah Graham Potter saat ini adalah lini tengah yang diperkuat oleh pemain seperti Conor Gallagher, Mateo Kovacic, dan Enzo Fernandez.

Untuk sementara, kritik untuk juru taktik 47 tahun itu akan mereda namun tugasnya belum selesai karena masih ada target finis di papan atas Liga Inggris yang perlu diburu.

Baca Juga

Sumber: Football London

Mateo KovacicChelseaLeicester CityLiga InggrisEnzo FernandezConor GallagherGraham Potter

Berita Terkini