x

4 Penerus Scholes di Man United yang Akhirnya Gagal dan Hengkang, McTominay Selanjutnya?

Sabtu, 8 April 2023 21:32 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Pemain Manchester United, Scott McTominay saat berduel dengan pemain Arsenal di Liga Inggris.

INDOSPORT.COM - Scott McTominay dikabarkan bosan menjadi pemain rotasi saja di Manchester United. Gelandang 26 tahun itu pun berencana untuk pindah musim depan.

Kabar ini dilansir dari laporan Pete O'Rourke pada Jumat (07/04/23) lalu. McTominay menurutnya ingin menjadi pemain reguler lagi dimanapun itu pada 2023/2024 mendatang.

Semenjak kedatangan Erik ten Hag sebagai manajer di Kota Pelabuhan, menit bermain bintang internasional Skotlandia itu memang menurun.

McTominay memang bermain sebanyak 20 kali di Liga Inggris (Premier League) musim ini namun hanya sembilan saja yang ia jalani sebagai starter.

Peruntungan pemain yang merupakan produk asli akademi Manchester United itu pun tidak membaik di ajang lain seperti Carabao Cup, Piala FA, maupun Liga Europa.

Baca Juga

Pasalnya McTominay hanya mendapatkan enam start tambahan di ketiga kompetisi tersebut. Tidak heran jika dirinya memikirkan untuk henkang meski masih terikat kontrak sampai Juni 2025 bersama Setan Merah.

Ten Hag memang tidak punya pilihan lain untuk banyak mencadangkannya. Masih ada banyak opsi yang lebih baik di lini sentral seperti Bruno Fernandes, Christian Eriksen, Marcel Sabitzer, dan terutama Casemiro yang sama-sama berkonsentrasi dalam peran 'nomor 6'.

Baca Juga

Sangat disayangkan karena dulunya Scott McTominay dianggap punya potensi besar. Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, bahkan sampai meminta secara khusus pada Jose Mourinho saat masih bertugas di Old Trafford untuk sering memainkannya karena melihat bakat hebat dalam dirinya.

Fans pun mulai berharap jika McTominay di masa depan bisa menjadi penerus Paul Scholes, playmaker legendaris idola mereka namun sepertinya sosok The Ginger Prince masih terlalu sulit ditemukan duplikatnya.

Namun seharusnya publik Manchester United tidak perlu kaget apalagi kecewa. Sudah banyak sekali pemain berlabel the next Scholes yang mereka besarkan namun pada akhirnya gagal memenuhi ekspektasi seperti nama-nama berikut ini.

Baca Juga

1. 1. Tom Cleverley

Darron Gibson.

Berpaspor Inggris, bertubuh mungil, dan berasal dari akademi Manchester United adalah sedikit dari banyak persamaan Tom Cleverley dengan Paul Scholes.

Bahkan gaya bermain mereka juga mirip. Cleverley adalah tipe gelandang yang gemar mengendalikan tempo dan sanggup membidani gol dengan satu umpan saja.

Namanya mulai dimasukkan dalam skuad senior The Red Devils sejak musim 2011/2012. Torehan empat assist dari 17 laga menjadi awalan yang bagus. Harapan pada Cleveley semakin meninggi ketika di 2012/2013 ia membantu timnya memenangkan Liga Inggris dengan total 33 penampilan plus empat gol dan juga assist.

Sayangnya setelah Sir Alex Ferguson pensiun, meredup pula pamor pemain yang sempat mengumpulkan 13 caps bersama timnas Inggris tersebut. Pada musim panas 2015 setelah lelah menjadi pemanas bangku cadangan, ia memutuskan pergi ke Everton sebagai free agent.

Saat ini Tom Cleverley masih aktif merumput di usia 33 tahun dengan menjadi kapten untuk klub divisi dua Liga Inggris, Watford.

Baca Juga

2. Darron Gibson

Layaknya Tom Cleverley, Darren Gibson pun juga pemain yang dilahirkan oleh pendidikan usia muda Manchester United meskipun ia memegang paspor Irlandia.

Dan seperti Paul Scholes, gelandang yang satu ini pun memiliki kemampuan sebagai playmaker yang apik dan tidak ketinggalan tendangan geledek yang luar biasa keras dan akurat.

Baca Juga

Salah satu momen Gibson yang paling dikenal dalam balutan kostum Manchester Merah adalah ketika ia mencetak gol roket ke gawang Bayern Munchen dalam leg kedua babak perempat final Liga Champions 2009/2010.

Akann tetapi setelahnya grafik permainannya terus menurun. Kombinasi cedera dan sikap indisipliner membuatnya kemudian terlempar ke Everton di musim dingin 2012.

Pasca Manchester United, karier Gibson terbilang buruk. Selain terelagasi bersama Sunderland, beberapa kali ia menjadi free agent selama berbulan-bulan. Kini ia telah pensiun sebelum comeback dalam satu tahun terakhir untuk bermain bersama tim amatir Wythenshawe AFC.

Baca Juga

2. 3. Nick Powell

Anderson Luis de Abreu Oliveira kala memperkuat Manchester United.

Penampilan di partai debut bisa menipu dan itulah yang dirasakan fans Manchester United terhadap Nick Powell yang mereka beri Crewe Alexandra pada musim panas 2012 lalu seharga 7,5 juta Euro.

Crewe hingga kini adalah tim kecil yang biasanya beredar di sekitar kasta ketiga dan keempat namun bakat Powell telah sukses menangkap perhatian Sir Alex Ferguson.

Pada September 2012 ia melakukan debut sebagai pengganti melawan Wigan Athletic dan sukses menjaringkan satu gol dari luar kotak penalti sekaligus menghantarkan timnya menang 4-0.

Penampilan tersebut memikat hati para penggemar Manchester United. Fisiknya yang tinggi besar namun tetap dikaruniai tekhnik tinggi diharapkan akan menjadi upgrade bagi Paul Scholes yang akan pensiun untuk kali kedua di penghujung 2012/2013.

Hanya saja setelah itu sensasi Powell memudar begitu saja. Setelah menjalani masa peminjaman ke tiga klub berbeda, akhirnya bintang timnas Inggris junior tersebut dilepas secara cuma-cuma di 2016. Kini masih berusia 29 tahun, Powell tengah memperkuat Stoke City di Championship.

Baca Juga

4. Anderson

Mungkin dalan daftar ini, Anderson adalah pemain yang paling berbakat dan paling tinggi pamornya. Namun justru karier mantan wonderkid brilian Brasil ini yang berakhir paling dini.

Anderson didatangkan Manchester United dari FC Porto pada 2007 seharga 31 juta Euro. Meski digadang-gadang akan jadi penerus Paul Scholes, namun ia punya gaya main yang cukup berbeda.

Baca Juga

Pemenang Golden Boy 2008 itu adalah gelandang yang senang ketika bola berada di kakinya. Layaknya pemain asal Negeri Samba lain, dribel serta flair menjadi senjata utamanya.

Oleh para pemain Manchester United saat itu, Anderson dinilai punya segalanya untuk jadi pemain terbaik dunia namun sayangnya ia tidak ambisius dalam berlatih. Bahkan untuk belajar bahasa Inggris dengan serius pun ia enggan.

Meski membantu timnya menjuarai empat Liga Inggris dan satu Liga Champions, Anderson akan selamanya dikenang sebagai talenta gagal yang harus pensiun di usia 30 tahun karena fisiknya bahkan tidak cukup fit untuk bermain untuk klub Turki dan Brasil.

Baca Juga
Manchester UnitedTom CleverleyAndersonLiga InggrisScott McTominay

Berita Terkini