x

Termasuk Paolo Maldini, 3 Pemain Top yang Bernasib Sial di Sepak Bola

Minggu, 23 April 2023 18:00 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Menjadi pesepak bola tak hanya mengandalkan kualitas, melainkan juga keberuntungan, maka tak heran pemain top seperti Paolo Maldini pun bisa saja apes.

INDOSPORT.COM – Menjadi pesepak bola tak hanya mengandalkan kualitas, melainkan juga keberuntungan. Tak heran pemain top seperti Paolo Maldini pun bisa saja apes saat berkarier.

Keberuntungan menjadi salah satu faktor penting dalam karier seorang pemain di kancah sepak bola. Lewat keberuntungan, ada pemain yang kariernya tak mentereng tapi bisa bergelimang gelar.

Sebut saja nama-nama seperti Tom Starke yang merupakan mantan kiper Bayern Munchen. Ia membela tim berjuluk Die Roten itu selama enam musim.

Dalam enam musim, ia hanya tampil sebanyak 12 kali saja. Tapi namanya tercantum dalam sejarah Bayern Munchen yang mampu meraih 15 gelar dalam rentang waktu itu.

Lalu ada pula nama Tomasz Kuszczak yang juga bergelimang gelar bersama Manchester United hingga meraih 12 gelar selama enam musim di Old Trafford.

Baca Juga

Dari dua contoh di atas, keberuntungan pun menjadi salah satu faktor penting yang bisa menentukan karier seorang pemain.

Selain keduanya, ada pula pemain yang memiliki kualitas mumpuni sekaligus keberuntungan seperti Dani Alves, yang bisa meraih 40 gelar lebih dalam kariernya.

Baca Juga

Jika hanya mengandalkan kualitas saja, para pemain bisa saja gagal meraih gelar yang di depan mata seiring tak datangnya Dewi Fortuna.

Dalam sejarahnya, ada beberapa pemain berkualitas yang pernah merasakan nasib sial. Sial di sini adalah gagal meraih gelar di depan mata, meski dirinya dan timnya punya kualitas mumpuni.

Bahkan, pemain dengan kualitas top yang sering sial ini adalah pemain-pemain berstatus legenda yang punya nama besar di sepak bola. Siapa saja pemain itu?

Baca Juga

1. Spesialis Runner Up

Michael Ballack, saat masih main di Timnas Jerman.

1. Carsten Ramelow

Carsten Ramelow merupakan pesepak bola Jerman yang namanya melejit pada awal 2000-an, terutama saat dirinya membela Bayer Leverkusen.

Bersama Michael Ballack, ia membawa Leverkusen menjadi salah satu kekuatan menakutkan. Tak hanya di Jerman saja, melainkan juga di Eropa.

Nahasnya, kualitas Ramelow sebagai bek dibarengi kesialan. Sebab, dirinya selalu menjadi runner-up saat gelar sudah di depan mata.

Tak tanggung-tanggung, hal itu terjadi pada musim 1996/1997, 1998/1999, 1999/2000, dan berlanjut ke musim 2001/2002 di kompetisi Bundesliga Jerman.

Lalu Ramelow menjadi runner-up di ajang DFB Pokal pada 2001/2002, menjadi runner-up di Liga Champions 2001/2002, dan bahkan menjadi runner-up di Piala Dunia 2002 bersama Jerman.

Baca Juga

2. Michael Ballack

Michael Ballack menjadi salah satu legenda yang dicap sebagai Mr Runner-up karena saking seringnya ia takluk di babak final atau pada akhir musim bersama timnya.

Sama seperti Ramelow, Ballack mendapati dirinya menjadi spesialis runner-up pada 2001/2002 kala membela Bayer Leverkusen, di mana ia meraih "treble runner-up" di Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.

Baca Juga

Treble runner-up ini bahkan menggelayuti Ballack kala hijrah ke Chelsea pada 2007, di mana pada akhir musim 2007/2008, The Blues jadi runner-up di Liga Inggris, Piala Liga Inggris, dan Liga Champions.

Tak hanya di level klub, Ballack juga sial di level tim nasional, karena ia jadi runner-up Piala Dunia 2002 dan jadi runner-up Euro 2008.

Meski begitu, karier Ballack lebih mentereng ketimbang Ramelow, mengingat dirinya bisa meraih gelar Liga Jerman dan Liga Inggris serta trofi domestik dan penghargaan individu lainnya.

Baca Juga

2. Sekelas Paolo Maldini Juga Sial

Paolo Maldini menjadi ruh di pertahanan Milan saat masih aktif bermain sebagai pesepakbola.

3. Paolo Maldini

Paolo Maldini sejatinya tak begitu sial bila melihat kariernya di sepak bola yang mampu meraih beragam gelar bergengsi di AC Milan.

Hal ini terbukti dari 23 gelar yang ia dapatkan bersama tim berjuluk Rossoneri itu, baik di kancah domestik maupun di kompetisi Eropa.

Akan tetapi, puluhan gelar yang ia dapatkan itu seharusnya bisa saja lebih banyak andai Maldini tak mendapati kesialan dalam kariernya.

Sebab sejarah mencatat, pria yang kini jadi Direktur Olahraga AC Milan itu berkali-kali terjungkal di babak final di level klub dan tim nasional.

Di level klub, Maldini dan AC Milan pernah terjungkal di enam final, yakni tiga final Liga Champions dan tiga final Piala Interkontinental.

Bahkan di Timnas Italia, Maldini juga bernasib nahas karena pernah kalah di final Piala Dunia 1994, kalah di final Euro 2000, dan juga kalah di final Euro U-21 1986. Padahal, di Euro 2000 ia didapuk menjadi kapten tim. 

ItaliaJermanChelseaMichael BallackAC MilanBayer LeverkusenPaolo MaldiniBola InternasionalTRIVIASepak BolaOne Football

Berita Terkini