x

Pernah Ganti Bentuk Seperti Liga 1, Inilah Kisah Ajaib di Balik Pembuatan Trofi Liga Champions

Senin, 24 April 2023 08:45 WIB
Editor: Juni Adi
Trofi Liga Champions yang dikenal dengan sebutan Si Kuping Besar ternyata dahulu kala bentuknya tidak seperti itu.

INDOSPORT.COM - Trofi Liga Champions yang dikenal dengan sebutan Si Kuping Besar ternyata dahulu kala bentuknya tidak seperti itu. Berikut kisah di balik pembuatan trofi turnamen elite antar klub Eropa itu.

Publik sepak Indonesia baru-baru ini dikejutkan dengan munculnya trofi berdesain baru untuk juara Liga 1 musim 2022-2023. 

Trofi tersebut disebut memiliki kemiripan dengan milik Liga Champions, karena terdapat kuping pada bagian samping.

Kabar trofi Liga 1 yang berubah ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus.

"Iya pialanya memang baru. Bentuknya sudah seperti World Cup dan desainnya beda. Pokoknya keren," kata Ferry kepada wartawan, Rabu (12/04/23).

Baca Juga

Trofi desain baru Liga 1 tersebut menggunakan bahan dasar tembaga dan kuningan berlapis perak. Trofi itu ditambahkan batu mulia pada bagian depan piala.

Piala tersebut dibuat oleh brand jewerly asal Yogyakarta yang juga turut serta menambahkan ornamen di Trofi Piala Presiden 2022.

Baca Juga

PSM Makassar menjadi tim pertama yang akan mengangkat trofi baru itu, karena mereka berhasil menjadi juara Liga 1 musim ini.

Perubahan trofi dalam sebuah kompetisi sepak bola rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia. Bahkan sekelas Liga Champions pun pernah juga mengubah desain trofinya.

Sebelum jauh dikenal dengan trofi Piala/Liga Champions dulu punya kuping dan bentuk yang lebih kecil. Namun setelah tahun 1967, barulah trofi 'Si Kuping Besar' dibuat untuk menggantikan desain pertama.

Baca Juga

1. Kisah di Balik Trofi Liga Champions

Logo Liga Champions.

Dilansir dari laman resmi UEFA, trofi Liga Champions yang familiar sekarang ini dirancang oleh Juerg Stadelman pada tahun 1968 lalu.

Ia ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) UEFA saat itu, Hans Bangerter, untuk diminta merancang ulang trofi Liga Champions yang lebih berbeda dari trofi pertama.

Trofi pun dirancang dan dibuat Stadelmann di Berne, Swiss (dekat kantor pusat UEFA). Pembuatan trofi baru tersebut menelan biaya 10.000 swiss franc. Dengan biaya tersebut jadilah sebuah trofi setinggi 73,5 cm dan berat 7,5 kg.

Juerg Stadelman pun berhasil menjawab tantangan Hans Bangerter untuk menghadirkan trofi dengan desain berbeda. 

Ia membuat pegangan trofi sangat besar hingga dijuluki Si Kuping Besar. Keputusan itu dibuatnya tidak sembarang, karena ada fakta menariknya.

Baca Juga

Fakta menarik tersebut adalah proses pembuatannya yang membutuhkan waktu 340 jam atau sekitar dua minggu. Hal ini diungkapkan langsung oleh sang perancang, Juerg Stadelman.

"Pembuatan harus selesai sebelum 28 Maret karena saya akan menikah dan berlibur 10 hari ke Los Angeles bersama istri," kata Stadelmann.

Baca Juga

"Saya melakukan pekerjaan dengan maksimal sebelum diselesaikan oleh pemahat, Fred Baenningeer. Semua selesai tepat waktu dan saya senang," ucap dia lagi.

Liga Champions sendiri menjadi salah satu kompetisi sepak bola antarklub paling bergengsi di Benua Biru. Sejak digelar pada 1956, sudah ada 22 klub sepak bola yang pernah mengukir namanya di trofi itu karena berhasil menjadi juara.

Real Madrid menjadi klub dengan perolehan juara Liga Champins terbanyak saat ini. Berdasarkan data Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

Klub yang kini dilatih Carlo Ancelotti itu sudah mengumpulkan 14 gelar juara hingga 2022. Gelar tersebut diraih pada 1956, 1957, 1958, 1959, 1960, 1966, 1998, 2000, 2002, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2022.

Posisinya diikuti AC Milan dengan gelar juara UCL sebanyak tujuh kali pada 1963, 1969, 1989, 1990, 1994, 2003, dan 2007.

Kemudian, gelar jaura UCL yang didapatkan Liverpool sebanyak enam kali pada 1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2019. 

Jumlah gelar UCL yang sama ditorehkan Bayern Munchen pada 1974, 1975, 1976, 2001, 2013, dan 2020. Sedangkan, Barcelona meraih lima gelar juara pada 1992, 2006, 2009, 2011, dan 2015. 

Seiring berjalannya waktu, trofi Liga Champions mengalami sejumlah perubahan detail, tetapi tetap mempertahankan desain utamanya yang besar.

Salah satunya adalah penambahan emas di bagian dalam trofi. Trofi Liga Champions berlapis emas itu hanya boleh dimunculkan saat sebuah tim menjadi juara.

Setelah itu, trofi yang dibawa untuk perayaan atau parade sebuah tim, UEFA memberikan tiruannya.

Tetapi trofi asli Liga Champions juga bisa dibawa pulang oleh sebuah tim, namun jika tim itu bisa memenangkan kompetisi ini sebanyak lima kali atau tiga kali secara beruntun.

Hanya ada lima klub yang memiliki hak istimewa untuk menyimpan piala UCL asli, yaitu: Real Madrid, AFC Ajax, Bayern Munich, AC Milan, dan Liverpool. 

Baca Juga
Real MadridLiga ChampionsUEFAAC MilanBerita Liga Champions Eropa

Berita Terkini