x

Menimbang Untung-Rugi AC Milan Gaet Firaun Kecil Stephan El Shaarawy dari AS Roma

Sabtu, 27 Mei 2023 12:24 WIB
Editor: Juni Adi
Stephan El Shaarawy

INDOSPORT.COM - Klub Liga Italia, AC Milan, dikabarkan selangkah lagi untuk mendapatkan mantan anak asuhnya, Stephan El Shaarawy musim panas nanti. Tetapi keputusan itu bisa menimbulkan untung dan kerugian bagi Rossoneri.

Jelang berakhirnya kompetisi musim ini dan segera dibukanya bursa transfer musim panas, membuat sejumlah klub top Eropa mulai aktif di pasar pemain.

Salah satunya adalah AC Milan. Tim yang bermarkas di San Siro itu dirumorkan bakal melakukan perekrutan banyak pemain baru, menyusul performa sejumlah pemain belum memuaskan.

Lini depan misalnya yang sangat disorot. AC Milan bakal kehilangan dua pemain lama di posisi ini yaitu Zlatan Ibrahimovic dan Divock Origi.

Cedera yang tak kunjung membuatnya pulih, bikin manajemen AC Milan berpikir ulang untuk menambah durasi kontrak akhir musim nanti kepada penyerang asal Swedia itu.

Baca Juga

Zlatan Ibrahimovic dipastikan akan hengkang akhir musim nanti. AC Monza dikabarkan tertarik untuk merekrutnya.

Sedangkan Divock Origi, masuk dalam daftar jual AC Milan. Keputusan itu diambil setelah penyerang berpaspor Belgia itu gagal nyetel pasca bergabung secara gratis di musim panas 2022 lalu.

Baca Juga

Dari 35 penampilan, Divock Origi hanya bisa membuat 2 gol dan 1 assist sejauh ini. Dana segar dari penjualan Origi bakal dimanfaatkan oleh AC Milan menggaet mantan pemainnya, Stephan El Shaarawy.

El Shaarawy sempat menegaskan keinginannya untuk bertahan, tetapi lambatnya keputusan manajemen Giallorossi bisa membuatnya kembali ke pelukan sang mantan.

Pemain berjuluk Firaun Kecil itu kontraknya akan berkahir dengan Roma di musim panas dan belum ada kesepakatan yang tercapai untuk memperpanjang masa tinggalnya di Olimpico.

Baca Juga

1. Keuntung Dapatkan Stephan El Shaarawy

Stephan El Shaarawy membuka keunggulan untuk AS Roma di babak pertama atas Chelsea.

Memboyong Stephan El Shaarawy dari AS Roma bakal mendatangkan banyak keuntungan untuk AC Milan dari segala sisi. Pertama, mereka tidak perlu mengeluarkan dana besar, karena El Shaarawy bakal berstatus gratisan.

Mereka hanya harus menyiapkan dana untuk mengeosiasi nominal gajinya. Kedua, Stephan El Shaarawy bakal cepet nyetel dengan skuad asuhan Stefano Pioli.

Hal itu dikarenakan Stephan El Shaarawy sudah pernah bermain untuk AC Milan pada periode 2011-2015, dengan catatan 102 pertandingan dan membuat 27 gol serta 13 assist di semua ajang.

Ketiga, Stephan El Shaarawy bisa menjadi alternatif untuk Rafael Leao di sebelah kiri, mengingat semakin mungkin kepergian Ante Rebic dan Divock Origi di jendela musim panas yang berarti Milan membutuhkan pemain baru untuk peran itu.

Penyerang Italia ini juga dikagumi oleh manajemen karena fleksibilitas taktisnya mengingat dia dapat memainkan banyak peran.

Baca Juga

Serta fakta bahwa dia akan diperhitungkan sebagai pemain lokal yang merupakan nilai tambah saat menyusun daftar skuat UEFA.

Terakhir, pemain serba bisa. El Shaarawy memang berposisi natural sebagai pemain sayap. Namun ia juga mampu bermain di posisi lain, seperti di belakang penyerang dan mengemban peran pemain "No. 10".

Baca Juga

Nantinya dia akan membentuk trio gelandang serang bersama Rafael Leao dan De Ketelaere. Atau dalam kondisi yang sangat mendesak bisa saja El Shaarawy ditempatkan sebagai opsi untuk penyerang tengah atau trequartista.

Kerugian Mendatangkan Stephan El Shaarawy

Di sisi lain, AC Milan juga bakal menanggung risiko kerugian jika menampung Stephan El Shaarawy. Memang keduanya pernah menjalin romantisme beberapa waktu lalu.

Tetapi itu juga tidak berlangsung lama. Faktor cedera menjadi masalah Stephan El Shaarawy berkembang lebih jauh di AC Milan.

Sempat dinilai sebagai pemain muda potensial, kemampuan Stephan El Shaarawy perlahan hilang akibat sering absen karena cedera.

Dalam kurun waktu dua tahun (2014-2015), ia sudah mengalami tujuh cedera yang berbeda dan membuatnya harus menepi total selama 316 hari karena rangkaian cedera tersebut sebelum gabung AS Roma.

Riwayat cedera pemain berusia 30 tahun itu yang membuat AS Roma berpikir beberapa kali untuk memboyongnya dari AC Milan 2016 lalu.

Soal produktivitas El Shaarawy juga sebenarnya harus menjadi perhatian AC Milan. Kualitasnya kini sudah menurun sejak beberapa musim belakangan.

Salah satu alasan mengapa El Shaarawy harus beberapa kali dipinjamkan ke klub lain saat masih menjadi pemain AC Milan, hingga terbuang ke Liga China.

Momen peminjaman yang paling buruk dialami El Shaarawy ketika ia mengakhiri masa pinjamannya di Prancis dan kembali ke Italia adalah karena ia belum menemukan kembali permainan terbaiknya.

Dalam masa singkatnya di AS Monaco ia sama sekali tidak berhasil mencetak gol di Ligue 1.

Dengan permasalahan produktivitas yang dialami oleh AS Roma saat ini, tentunya mendatangkan El Shaarawy adalah sebuah perjudian yang sangat besar.

Baca Juga
AC MilanAS RomaStephan El ShaarawyLiga Italia

Berita Terkini