x

Teranyar Christian Pulisic, Bukti AC Milan Jadi 'Tempat Sampah' Chelsea

Sabtu, 8 Juli 2023 20:00 WIB
Editor: Subhan Wirawan
Christian Pulisic, pemain Chelsea. Foto: REUTERS/Andrew Boyers

INDOSPORT.COM – Selangkah lagi bakal resmi dapatkan Christian Pulisic, membuat AC Milan kian kental dengan nuansa Chelsea di Liga Italia dalam beberapa musim terakhir.

Masa depan Christian Pulisic bersama Chelsea tampak sudah menemukan titik terang, setelah pemain Amerika Serikat tersebut dikabarkan bakal segera merapat ke AC Milan musim panas ini.

Kabarnya, AC Milan mendatangkan Christian Pulisic dari Chelsea di angka 20 juta euro (Rp 332,7 miliar) ditambah sejumlah bonus.

Kepindahan ini diharapkan membawa masa depan yang lebih baik bagi sang pemain, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami periode sulit di Chelsea.

Bersama Chelsea, ia gagal mengeluarkan potensi secara penuh baik di bawah asuhan Frank Lampard, Thomas Tuchel, maupun Graham Potter.

Baca Juga

Sepanjang musim lalu, pemain berusia 24 tahun itu hanya mencatatkan 30 pertandingan dengan torehan satu gol di semua ajang.

Christian Pulisic lebih sering berada di bangku cadangan dan kalah saing dengan Raheem Sterling serta Mykhailo Mudryk yang baru didatangkan.

Baca Juga

Sepanjang sejarah transfer AC Milan, sejatinya sudah beberapa kali Rossoneri melakukan perekrutan dari kubu The Blues.

Beberapa pembelian dari ‘Chelsea-Mart’ pun kerap kali menguntungkan AC Milan dan bahkan sukses membantu klub meraih gelar juara.

Namun tak jarang pula, AC Milan ketiban apes lantaran mendatangkan pemain gagal dari Chelsea hingga akhirnya harus melepas secara cuma-cuma.

Lantas seperti apakah romansa AC Milan dan Chelsea selama bursa transfer? Lebih lengkapnya berikut INDOSPORT coba mengulas:

Baca Juga

1. Gerbong Pemain Chelsea di AC Milan

Fernando Torres saat memakai jersey AC Milan.

Dilansir dari laman Transfermarkt, diketahui bahwa AC Milan sudah delapan kali mendatangkan pemain dari Chelsea sejak tahun 2014 silam.

Tercatat, pemain Chelsea pertama yang sekaligus jadi pembuka gerbong Chelsea-Mart ke tanah San Siro adalah Michael Essien.

Pemain asal Ghana tersebut didatangkan AC Milan dengan mahar 500 ribu euro dan dikontrak selama satu setengah musim pada 27 Januari 2014.

Selama berada di AC Milan, penampilan Essien terbilang biasa-biasa saja dan hanya menorehkan 22 pertandingan tanpa mencetak gol di semua kompetisi.

Michael Essien juga gagal membawa AC Milan bersaing di tangga juara, setelah hanya bisa finish di peringkat delapan dan sepuluh dalam dua musim beruntun.

Baca Juga

Setelah Essien, pemain Chelsea berikutnya yang datang ke AC Milan adalah Fernando Torres yang awalnya berstatus pinjaman namun dipermanenkan dengan mahar 1 juta euro tahun 2015.

Sayangnya, Torres yang sudah melewati masa emasnya tampil buruk buat Rossoneri dan hanya mencetak satu gol dalam 10 pertandingan selama memperkuat AC Milan.

Baca Juga

Tak kapok setelah gagal dengan Torres, kubu AC Milan masih setia dengan Chelsea Mart dan mendatangkan satu lagi pemain The Blues yang bahkan namanya terlalu asing, Marco van Ginkel.

Marco van Ginkel yang saat itu masih berusia 21 tahun, dipinjam AC Milan untuk mengarungi Liga Italia musim 14/15.

Perekrutan yang bersifat gambling tersebut ternyata berbuah manis buat AC Milan, sempat diterpa badai cedera di awal musim namun Ginkel sukses bangkit dan torehkan satu gol serta tiga assists dari total 18 laga semua ajang.

Meski secara statistik penampilan Marco van Ginkel lumayan apik, namun AC Milan tak mau mempermanenkan gelandang asal Belanda itu.

Baca Juga

2. Masa Emas Buangan Chelsea di Milan

Pemain AC Milan Olivier Giroud melakukan selebrasi dengan trofi juara Liga Italia 2021/2022. Foto: REUTERS/Alberto

Berbekal kesuksesan Marco van Ginkel, membuat AC Milan semakin percaya terhadap kualitas bintang muda Chelsea dan kembali coba memboyong wonderkid The Blues, Mario Pasalic di tahun 2016.

Sempat sulit mendapat menit bermain di awal kompetisi, namun Pasalic yang kini bersinar bersama Atalanta sukses memastikan satu tempat di skuat utama AC Milan pada musim 16/17.

Terbukti, pemain yang kini berusia 28 tahun itu mampu mencetak lima gol dan memberikan satu assists dari total 27 pertandingan di semua kompetisi.

Setelah era Pasalic yang akhirnya tidak dipermanenkan, AC Milan mendatangkan kembali satu gelandang buangan Chelsea, Tiemoue Bakayoko dengan status pinjaman pada tahun 2018.

Di musim pertama, Tiemoue Bakayoko sukses menjadi pilihan utama di lini tengah AC Milan dengan torehkan 42 pertandingan di semua ajang.

Catatan tersebut membuat AC Milan kembali tertarik meminjamnya di musim 21/22 hingga 22/23. Sayangnya, penampilan Tiemoué Bakayoko pada periode kedua bersama Rossoneri kurang begitu apik dan hanya menorehkan 21 laga selama dua musim.

Di tahun 2021, AC Milan semakin agresif mendatangkan pemain Chelsea dengan memboyong Fikayo Tomori dan Olivier Giroud.

Dua pemain ini bisa dibilang sebagai rekrutan paling menguntungkan AC Milan dari kantong Chelsea. Selain punya rapor penampilan yang apik, keduanya juga turut membantu Rossoneri mengakhiri puasa gelar juara.

Fikayo Tomori yang awalnya kesulitan menembus skuat utama Chelsea, berhasil menjelma sebagai tembok pertahanan kokoh AC Milan dalam tiga musim terakhir.

Sementara Olivier Giroud yang dianggap sudah habis masa emasnya, malah bisa menggila di Liga Italia dan jadi salah satu mesin gol AC Milan untuk merajai Liga Italia musim 2021/22.

Terakhir, pembelian AC Milan dari Chelsea Mart adalah Ruben Loftus-Cheek yang didatangkan dengan mahar 16 juta euro pada Juli 2023 ini.

Jika berkaca dari rapor pemain Chelsea di AC Milan sebelumnya, mampukah Ruben Loftus-Cheek atau Christian Pulisic bisa ikut bersinar dan membawa Rossoneri berjaya di Liga Italia? Menarik dinantikan.

ChelseaAC MilanLiga ItaliaChristian Pulisic

Berita Terkini