x

Menanti AC Milan Percaya dan Lepaskan Rantai Monster dalam Diri Luka Jovic

Jumat, 20 Oktober 2023 08:01 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Luka Jovic sudah hampir sebulan menjadi pemain AC Milan namun bomber asal Serbia itu baru punya satu start saja di Liga Italia (Serie A) 2023/2024.

INDOSPORT.COM - Luka Jovic sudah hampir sebulan menjadi pemain AC Milan namun bomber asal Serbia itu baru punya satu start saja di Liga Italia (Serie A) 2023/2024.

Ditambah dengan dua penampilan sebagai subtitusi, penyerang yang digaet gratis dari Fiorentina itu cuma mengumpulkan 128 menit saja bersama klub barunya tersebut dan belum punya satupun assist maupun gol.

Baca Juga

Stefano Pioli selaku pelatih AC Milan masih setia dengan Olivier Giroud untuk masalah penyerang tengah utama timnya.

Sesekali Noah Okafor dijadikan rotasi ketika sang striker veteran butuh rehat atau Rossoneri butuh lebih banyak pemain depan dalam posisi mengejar ketertinggalan.

Hasilnya Jovic pun boleh dibilang cukup terlupakan. Padahal musim lalu ia punya musim impresif bersama Fiorentina yang membuat publik yakin sang anak ajaib sudah kembali.

Di Liga Italia dan Liga Konferensi Europa 2022/2023 total Luka Jovic bisa mengemas 13 gol plus lima assist dari 50 penampilan.

Baca Juga

Kesannya memang tidak terlalu impresif namun ini adalah musim perdana bagi pemilik 30 caps timnas Serbia itu bisa mengemas dua digit gol di semua ajang.

Kali terakhir Jovic mencetak lebih dari sepuluh gol dalam semusim adalah pada 2018/2019 saat masih berkostum Eintracht Frankfurt dimana 27 lesakan dari 48 laga mampu ia torehkan.

Musim tersebut sekaligus menjadi musim dimana Jovic menggaungkan namanya ke seantero dunia sekaligus menarik perhatian Real Madrid yang kemudian merekrutnya seharga 63 juta Euro pada bursa transfer musim panas 2019 silam.

Hanya saja setelah menuntaskan transfer impian tersebut Luka Jovic seakan kehilangan insting golnya dalam sekejap. Total hanya ada tiga gol dan lima assist yang ia buat bersama Real Madrid sebelum dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt (Januari 2021) lagi dan kemudian dilepas gratis ke Fiorentina (Juli 2022).

Baca Juga

1. Statistik Menjanjikan

Luka Jovic di Fiorentina. (Foto: REUTERS/Russell Cheyne)

AC Milan sebenarnya diketahui sempat ragu untuk merekrut Luka Jovic dengan lebih dulu mengincar nama-nama lain seperti Mehdi Taremi, Rafa Mir, hingga Jonathan David di bursa transfer.

Namun pada akhirnya klub asuhan Stefano Pioli itu luluh dan mendatangkan sang pemain 25 tahun di deadline day dengan harapan ia bisa menjadi upgrade bagi Divock Origi yang gagal memberi ancaman internal pada Olivier Giroud.

Baca Juga

Saat Giroud memiliki 13 gol di Liga Italia 2022/2023, Origi hanya bisa menyarangkan dua saja dari ajang yang sama. Di sinilah Jovic bisa menjadi solusi.

Memang masih terlalu cepat untuk menilai bahwa Jovic telah kembali ke bentuk terbaiknya usai semusim saja membela Fiorentina namun data dari FBref menunjukkan angka-angka yang positif.

Kami hanya menggunakan statistik dari Liga Italia saja mengingat Giroud dan Origi bersama AC Milan berkompetisi di Liga Champions yang tentunya berlevel lebih tinggi ketimbang Liga Konferensi Europa dimana Jovic dan Fiorentina bermain.

Di atas kertas, Giroud terlihat lebih baik dengan 13 gol dari 12,7 angka harapan gol alias xG sementara Jovic justru tampil di bawah ekspektasi karena hanya bisa menyarankan enam gol dari 7,9 xG.

Baca Juga

Artinya ada 1,9 gol yang Jovic lewatkan musim lalu. Bahkan Origi masih lebih baik dalam pemanfaatan peluang dengan dua gol dari xG 2,1.

Hanya saja perlu diingat bahwa Giroud dan Origi bermain untuk AC Milan yang jelas memiliki kualitas skuad yang lebih baik ketimbang Fiorentina.

Wajar apabila kedua dapat pasokan bola lebih apik ketimbang Jovic. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah operan progresif yang mereka masing-masing terima.

Giroud mendapatkan 152 umpan progressif atau 6,39 per 90 menitnya. Tidak jauh berbeda dengan Origi dengan 6,93 dengan total 79 umpan. Namun Jovic  hanya 75 sepanjang musim dengan rataan 4,41 saja setiap kali berlaga.

Baca Juga

Dengan servis yang tidak seberapa namun volume tembakan Luka Jovic masih bisa menyentuh angka 3,29 per 90 menit melebihi Olivier Giroud (3,24) dan tentu saja Divock Origi (2,54).

Untuk urusan link up, Jovic lagi-lagi juga unggul. Tiap 90 menit ia bisa terlibat dalam aksi yang berujung gol maupun tembakan dengan 2,82 aksi di saat Origi dan Giroud tidak ada yang melebihi 2,11.

Jovic jelas masih jauh dari kata striker idaman AC Milan yang siap mengembalikan mereka ke era emas seperti kala lini depan mereka dipimpin Filippo Inzaghi, Andriy Shevchenko, maupun Marco van Basten.

Hanya saja kesempatan untuk dirinya membuktikan diri pantas untuk diberikan mengingat pada awalnya potensi untuk menjadi besar memang sudah ada.

Bila mampu mengembalikan Luka Jovic ke performa terbaiknya, maka AC Milan akan untung besar dari bisnis mereka dengan Fiorentina di bursa transfer lalu.

Baca Juga
AC MilanOlivier GiroudLiga ItaliaLuka JovicIndepth

Berita Terkini