INDOSPORT.COM - Petinju asal Inggris, Tyson Fury, mengaku pernah ingin mengakhiri hidupnya dengan cara memacu mobil Ferrari miliknya di kecepatan 190 mil per jam atau sekitar 309 kilometer per jam.
Karena depresi, ia juga pernah ingin bunuh diri dengan cara mengonsumsi alkohol dan obat-obatan. Namun tentunya hal tersebut bukanlah solusi yang tepat lantaran hanya membuat seseorang ‘kabur’ sementara waktu dari masalahnya.
“Saya minum, pakai obat-obatan, dan bahkan pergi bersama banyak wanita di malam hari. Saya hanya ingin mati dan saya ingin melakukannya dengan cara yang menyenangkan. Akan tetapi, ketika (efek) minuman telah hilang, Anda hanya akan merasakan depresi yang lebih parah,” kata Fury kelada laman berita olahraga The Joe Rogan Experience.
“Saya bangun tidur dan rasanya tidaak ingin hidup karena hanya akan membuat hidup orang lain menderita. Saya pernah merasa depresi sekali dan mulai memikirkan hal-hal gila. Saya membawa Ferrari convertible saya pada tahun 2016,” kenangnya.
Ia juga mengaku tidak memiliki semangat dan tujuan hidup yang jelas. Yang ada di benaknya saat itu hanyalah mengakhiri hidupnya yang sengsara. Ia bahkan sempat mencoba pensiun tapi rencananya tidak semulus apa yang diharapkan.
“Saya berada di jalan raya dan dari bawah saya mencoba memacu mobil saya sampai 190 mil per jam menuju jembatan. Saya tidak peduli terhadap apa pun. Saya telah menyerah dengan hidup saya. Akan tetapi, ketika menuju ke sana saya mendengar sebuah suara,” katanya lagi.
“Jangan lakukan ini, Tyson. Pikirkan anak-anakmu, keluargamu. Putra dan putrimu nanti jika tumbuh tanpa seoranga ayah,” kata Fury menirukan suara tersebut. Ia pun berjanji tidak akan mencoba bunuh diri lagi.
Sekadar informasi, dalam waktu dekat, tepatnya 1 Desember 2018 mendatang, Tyson Furry dijadwalkan bakal menggelar pertandingan tinju melawan pemegang sabug WBC World Champion, Deontay Wilder.
Ikuti Terus Update Seputar Tinju dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM