Rival Muhammad Ali di Jakarta Kini Hidup Sebagai Gelandangan

Rabu, 6 Februari 2019 12:10 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
© Vechtsport Nieuws
Legenda tinju asal Belanda yang menjadi gelandangan Copyright: © Vechtsport Nieuws
Legenda tinju asal Belanda yang menjadi gelandangan

INDOSPORT.COM – Nasib malang menimpa legenda tinju asal Belanda, Rudi Lubbers yang kini hidup dan menghabiskan masa tuanya menjadi seorang gelandangan.

Rudi Lubbers pernah menjadi lawan Muhammad Ali di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 20 Oktober 1973. Akan tetapi dia kalah poin dari Ali lewat pertarungan 12 ronde. 

Teraktual, pria berusia 73 tahun dan istrinya, Ria telah hidup dalam kemiskinan di Bulgaria tenggara selama dua bulan terakhir, dan menyambung hidup dengan menerima bantuan. Hal ini diketahui setelah kisahnya menarik perhatian di Belanda usai sebuah film dokumenter yang sempat ditayangkan.

Ia selamat dari cuaca dingin yang ekstrem dengan berlindung di mobil van yang rusak dengan kondisi kekurangan listrik, air dan fasilitas sanitasi yang buruk serta merawat 16 anjing liar. Hal ini membuat kondisi istrinya memburuk dan sempat dilarikan ke rumah sakit.

Banyak orang di Belanda terkejut melihat pahlawan tinju mereka dalam situasi yang sangat menyedihkan dan lebih dari Rp210 juta dikumpulkan setelah melakukan kampanye untuk membantu Rudi. Tak hanya itu, ia juga sudah bertemu kembali dengan putranya, Marco setelah tak berhubungan selama dua tahun.

Rudi sempat bekerja di pasar malam dengan Ria selama beberapa tahun setelah pensiun. Akan tetapi dia dinyatakan bangkrut pada 1999 dan hidup menjadi gelandangan. Rudi beberapa kali menjadi musafir dengan mengellingi negara seperti Libanon, Maroko, Mesir, Uni Emirat Arab dan Portugal, sebelum tiba di Bulgaria beberapa tahun yang lalu.

Semasa muda, Rudi pernah mewakili Belanda pada Olimpiade 1964 dan 1968 sebelum menjadi petinju profesional pada 1970. Pertarungannya dengan mantan juara dunia, Muhammad Ali, menghasilkan keuntungan sekitar Rp1,75 miliar.

Rudi menceritakan, ia tetap berteman dengan Ali yang bertarung dengannya pada 1973 saat dia bersiap untuk pertandingan ulang dengan rival bebuyutannya, Joe Frazier.

"Bertahun-tahun setelah pertarungan, dia (Ali) datang ke Belanda. Ali memberi tahu saya: ‘Rudi, anda satu-satunya orang kulit putih dan membuat saya belajar sesuatu,” ujar Rudi kepada Global News.

Ikuti Terus Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM