Pengakuan Menyentuh Sang Pelatih Sebelum Petinju Asal Rusia Meninggal

Rabu, 31 Juli 2019 21:30 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Yohanes Ishak
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Pelatih tinju, James McGirt memberikan pengakuan menyentuh sebelum anak asuhnya, Maxim Dadashev meninggal dunia usai bertarung melawan Subriel Matias dalam 11 ronde.

Dadashev wafat pada usia 28 tahun setelah mengalami perdarahan di bagian otak, usai bertarung dengan Matias, di di MGM National Harbor, Washington, Amerika Serikat.

Dadashev menghembuskan nafas terkahirnya saat tengah menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat. Ia sempat menjalani operasi untuk mengeluarkan darah guna mencegah pembengkakan di bagian otaknya.

Melansir dari laman Daily Star, McGirt mengatakan bahwa sebenarnya kematian anak asuhnya bisa dicegah jika Dadashev tidak keras kepala untuk melanjutkan pertarungan dan menuruti permintaannya yang memohon untuk mengizinkan menghentikan duel sengit tersebut.

“Max, aku akan menghentikannya. Kamu terlalu terkena banyak pukulan. Tolong Max, tolong biarkan aku melakukannya, tolong, kamu terlalu banyak mendapatkan pukulan,” kata McGirt.

"Jika tidak, mereka akan melakukannya. Kamu mengerti? Wasit akan melakukannya,” tambahnya.

Namun permintaan sang pelatih terus ditolak oleh Dadashev dengan isyarat menggelangkan kepalanya. Tak menyerah, McGirt kemudian meminta tim dokter untuk menghentikan duel setelah memberitahu bahwa atlet asal Rusia tersebut telah menerima banyak pukulan.

Sayangnya usaha yang dilakukan oleh McGirt untuk menyelamatkan nyawa Dadashev dinilai terlambat setelah anak asuhnya diketahui menerima lebih dari 300 pukulan selama 11 putaran dari Subriel Matias.