In-depth

El Ferroviario, Sasana Tinju Rahasia Penghasil Juara Dunia Bagi Argentina

Kamis, 12 November 2020 17:15 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© fightsrec/mrgmedios
Meski tersembunyi di bawah stasiun kereta, El Ferroviano sukses melahirkan sejumlah juara dunia tinju untuk Argentina, termasuk Juan Coggi dan Jorge Castro. Copyright: © fightsrec/mrgmedios
Meski tersembunyi di bawah stasiun kereta, El Ferroviano sukses melahirkan sejumlah juara dunia tinju untuk Argentina, termasuk Juan Coggi dan Jorge Castro.

INDOSPORT.COM – Meski tersembunyi di bawah sebuah stasiun kereta, El Ferroviano sukses melahirkan sejumlah juara dunia tinju untuk Argentina, termasuk Juan Coggi dan Jorge Castro.

Tersembunyi di bawah tanah di Buenos Aires, Argentina, terdapat sebuah ruangan sempit dan sesak, tanpa jendela dan tanpa penyejuk ruangan. Di tempat itulah, para pria-pria tangguh Argentina melatih diri untuk menaklukkan lawan-lawan mereka.

Tempat tersebut adalah El Ferroviario, sasana tinju yang diklaim sebagai sasana paling tersembunyi di Argentina.

El Ferroviario didirikan tahun 1994. Berlokasi tepat di bawah stasiun kereta di Constitution, daerah berpenduduk 45.000 berjarak 1,5 kilometer dari pusat kota, sasana tersebut sepenuhnya tersembunyi dari mata publik.

Meski terletak persis di samping sebuah peron, tapi untuk mengaksesnya para pengunjung harus keluar dari stasiun dan mengambil jalan memutar.

Berada di kawasan kota yang terkenal keras, sasana El Ferroviario memberikan harapan bagi warga di sekitar. Tempat itu menawarkan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup melalui ring tinju.

Di tempat itu pula sang pendiri, Alberto Santoro, melatih semua orang mulai dari anak jalanan, hingga juara internasional seperti Juan Coggi dan Jorge Castro.

Juan Coggi dikenal sebagai peraih tiga kali juara dunia ke kelas welter ringan. Sepanjang kariernya, petinju berjuluk The Whip ini mencatatkan 75 kemenangan, 2 seri, dan 5 kalah. Dari catatan itu, 44 kemenangannya diraih lewat KO dan tak satupun kekalahannya berasal dari kekalahan KO.

Sementara itu, Jorge Castro adalah mantan juara dunia kelas menengah WBA. Pria yang kini berusia 53 tahun ini dikenal berkat pertarungannya mempertahankan gelar melawan John David Jackson.

“Tempat ini unik karena menguarkan atmoster tinju. Semua sasana mengklaim hal seperti itu, tapi di sini itu benar-benar terjadi,” kata Santoro.

“Mayoritas anak-anak datang ke sini untuk bertarung, dengan hanya empat atau lima orang yang bertinju untuk mencari hiburan. Di sasana lain, yang terjadi justru sebaliknya.”

“Saya berkata kepada orang-orang yang datang ke sini untuk menurunkan berat badan bahwa saya tidak tahu cara melatih tinju sebagai kegiatan rekreasi, dan bahwa mereka yang kemari untuk bertarung selalu menjadi prioritas saya,” pungkas Santoro.

Meski demikian, keberadaan mafia di sekitar tak jarang membuat situasi mencekam. Julio, salah satu anggota sasana yang sempat menjadi anggota geng pernah dipaksa atasannya di geng UNTUK menyimpan sejumlah senjata di tempat itu.

“Saya sering tidur di sasana. Dan mereka memberi saya 15 senapan mesin untuk disembunyikan di bawah tempat tidur di sana. Ketika itu ada grup lain yang mencoba merebut kekuasaan di sepanjang rel. Suasananya benar-benar gila,” lanjut Julio.

“Sangat disayangkan politik ikut mewarnai dunia tinju. Namun, sasana ituadalah tempat yang memberi kelegaan bagi banyak orang, cara melupakan kekacauan hidup di kota,” ungkap Julio yang juga seorang juara tinju amatir tingkat lokal.

Semua hal tersebut pun membuat El Ferroviario menjadi salah satu sasana paling unik tak hanya di Argentina, tapi juga seantero Amerika Selatan.

Lokasinya yang tersembunyi, lingkungan sekitar yang keras, serta keberhasilan mereka menelurkan sejumlah petinju tangguh bahkan membuat sasana itu kerap menjadi lokasi pembuatan film dokumenter.

Bagaimanapun, meski berada di lingkungan dan situasi yang keras, dan menawarkan fasilitas yang muram dan kurang nyaman, El Ferroviario tetaplah memberikan keselamatan bagi para murid-muridnya, entah anak jalanan maupun juara tinju.