Bau Tikus Wasit di Balik Kemenangan Kontroversi Floyd Mayweather vs Ricky Hatton

Jumat, 10 Desember 2021 20:01 WIB
Editor: Juni Adi
© AFP/Al Bello
Mayweather vs Ricky Hatton Copyright: © AFP/Al Bello
Mayweather vs Ricky Hatton

INDOSPORT.COM - Meski sudah bertahun-tahun lalu, namun Ricky Hatton nampaknya masih belum terima atas kekalahan duel tinjunya dari Floyd Mayweather yang diduga dibantu wasi.

Baru-baru sebuah pengakuan mengejutkan dilontarkan oleh mantan petinju Ricky Hatton, yang tidak terima dengan kekalahan TKO dari Floyd Mayweather Jr karena diduga dibantu oleh wasit.

Pertarungan Ricky melawan Mayweather terjadi pada tahun 2007 di Las Vegas, Amerika Serikat. Ia menaruh curiga bahwa pertandingan telah disetting oleh beberapa pihak ofisial termasuk wasit yang memilki kedekatan dengan Mayweather.

Ricky Hatton menduga ada kongkalingkong kubu Myweather dengan wasit Joe Cortez. Dugaan itu mencuat setelah Hatton tidak leluasa bertarung jarak dekat dengan Mayweather.

"Saya merasa sedikit tertipu untuk jujur kepada Anda, karena saya merasa bahwa saya tidak akan mengalahkannya dan saya tidak akan mengungguli dia, tetapi jika saya diizinkan untuk mendekat, saya pasti akan melempar lebih banyak. pukulan dari dia," ungkap Hatton kepada BT Sports.

"Saya mencium 'bau tikus' malam itu dengan wasit dan saya rasa saya tidak diberi pukulan yang adil.

"Saya tidak pernah mendapat kesempatan dan itulah hal yang akan selalu menggerogoti saya - wasit tidak pernah memberi saya kesempatan," tuturnya.

Kecurigaannya semakin menjadi setelah Mayweather lebih ingin melakukan tanding ulang dengan lawan yang pernah ia kalahkan yakni Jose Luis Castillo dan Marcos Maidana ketimbang melawannya.

’Satu-satunya orang yang diizinkan untuk menggertaknya dan diizinkan untuk bertarung jarak dekat adalah Marcos Maidana dan dia mendorongnya dengan sangat dekat.’’

"Castillo diizinkan untuk mendekat dan banyak orang mengira Castillo menang, jadi saya mencium bau tikus malam itu dengan wasit dan saya tidak berpikir saya diberi pukulan yang adil."