Wawancara Khusus

Herman Wijaya, Dedikasikan Hidup untuk Perkembangan Wushu Tanah Air

Selasa, 14 Maret 2017 16:16 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Joko Sedayu
© Lanjar Wiratri/INDOSPORT
Atlet-atlet junior wushu di sasana wushu Rajawali Sakti. Copyright: © Lanjar Wiratri/INDOSPORT
Atlet-atlet junior wushu di sasana wushu Rajawali Sakti.
Bangun Tempat Latihan Wushu untuk Atlet di Jakarta

INDOSPORT
Awal mula bangun Rajawali Sakti?

Herman Wijaya
Saya sebagai Ketua Umum Harian DKI Jakarta, bertanggung jawab untuk mencari tempat latihan bagi atlet-atlet wushu DKI Jakarta, saya tidak mungkin ambil tempat latihan di gelanggang remaja di Sunter karena karpet untuk wushu ini harus dibongkar pasang mengingat kadang gelanggang remaja dijadikan tempat untuk acara seperti pernikahan, sedangkan harga karpet wushu ini sekitar Rp600 jutaan.

INDOSPORT
KONI DKI Jakarta punya tempat latihan sendiri?

Herman Wijaya
Tak ada, kita sudah mengajukan tapi belum ditanggapi. Saya pernah tanya ke Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) tapi pemerintah DKI Jakarta hanya bangun lapangan sepakbola dan basket saja. Karena wushu itu kan cabang unggulan harusnya punya tempat latihan khusus, pemerintah DKI Jakarta harusnya jangan copy paste bangun fasilitas olahraga kalau untuk wushu mungkin bisa tinjau langsung ke China, lihat fasilitasnya itu seperti apa.

Kalau kita tetap latihan di gelanggang remaja itu jadinya repot karena karpet harus bongkar pasang di sana, tidak bisa permanen kalau nanti tiba-tiba mau dipakai untuk lapangan basket, ya berarti harus dibongkar.

INDOSPORT
Tenaga pengajar di Rajawali Sakti?

Herman Wijaya
Mantan-mantan atlet wushu biasanya kita tarik untuk mengajar, nanti mereka akan terdata oleh KONI DKI Jakarta sebagai pelatih dan dana untuk meraka sebagai pelatih bakal turun. Yang bertanggung jawab untuk mendirikan tempat latihan wushu di DKI Jakarta itu ialah Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta (Dispora). Bisa tinjau langsung ke gelanggang olahraga untuk cabang olahraga seperi wushu di sana tidak ada dan akhirnya kita buat di sini.

Pembinaan olahraga jangan di balik bukan swasta yang membina, tapi tanggung jawab pemerintah, setelah menyediakan sarana dan prasaran lalu baru membina atlet karena mereka kan punya dana, kalau nanti kekurangan baru bisa minta tolong sponsor.

INDOSPORT
Target dan harapan untuk perkembangan wushu di Indonesia?

Herman Wijaya
Itu sulit untuk menyaingi perkembangan wushu di negara-negara Asia Tenggara, tapi harus ditegaskan ini bukan karena atletnya. Atlet-atlet kita bagus tapi pemerintah yang kurang perhatian, kalau saya tidak membuka tempat latihan wushu di sini mungkin anak-anak akan terlantar karena biaya sewa yang mahal. Saya sudah pertimbangkan banyak untuk membangun ini.

Kita tetap jalan untuk Pelatnas, kita latihan untuk SEA Games di Simprug sudah dari tahun 1992. Belum punya tempat latihan sendiri, padahal untuk bawa negara masa sampai sekarang kita tempat latihan masih numpang sama Pertamina. Ayolah kita bangun tempat latihan seperti Pelatnas bulutangkis di Cipayung. Kalau ada kemauan pasti bisa, kalau numpang kan tidak bisa buat kita nyaman.

INDOSPORT
Perhatian dari Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) sendiri bagaimana?

Herman Wijaya
Perhatiannya bagus, hanya PBWI kantor pusatnya di Medan, di sana pun tempat latihannya masih menumpang sama swasta lain. Saya berharap Indonesia bisa seperti China, ada pemusatan latihan, liburnya sudah diatur. Berbeda di Indonesia atlet-atletnya setelah turnamen mencar ke mana-mana, susah untuk mengumpulkannya lagi

INDOSPORT
Bagaimana sekarang menjalankan sasana Rajawali Sakti?

Herman Wijaya
Minat wushu di DKI Jakarta itu cukup besar sekarang saja ada sekitar 150, sampai orang yang latihan di sini yang aktif. Saya sempat punya tempat latihan di Senayan tapi kemudian dibongkar, saya sempat cari tempat di gelanggang remaja tapi ternyata di sana digunakan untuk bulutangkis, sampai akhirnya saya dapat tawaran untuk mengontrak tempat sebagai sasana latihan di mal Pluit Village. Saya juga ingin menampung para mantan-mantan atlet agar mereka sebagai pelatih tetap bisa dapat pendapatan untuk memenuhi kebutuhan.

INDOSPORT
Harapan dan target?

Herman Wijaya
Saya ingin wushu masuk Olimpiade, jadi wushu selalu ada walaupun nanti wushu belum tentu meraih medali emas.  Saat ini wushu masih tersingkirkan karena belum masuk cabang olahraga (cabor) Olimpiade. Kalau sudah masuk tentunya kita lebih semangat karena dukungan pemerintah juga akan lebih maksimal.